PKB XLIII Akan Dibuka Jokowi dari Istana Negara
Tampilkan 43 Pagelaran, Pertama Kali PKB Digelar Secara Virtual
DENPASAR, NusaBali
Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII 2021 akan digelar di Taman Budaya Provinsi Bali, Jalan Nusa Indah Denpasar, 12 Juni-10 Juli depan.
PKB bertema ‘Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan)’ yang akan dibuka Presiden Jokowi, Sabtu (12/6) siang pukul 11.00 Wita ini, buat kali pertama digelar secara virtual, karena pandemi Covid-19.
Perhelatan PKB pertama kali dilaksanakan tahun 1978 di era Gubernur Prof Dr IB Mantra. Selama itu pula, belum pernah PKB dilaksanakan secara virtual, kecuali tahun 2021 ini (penyelenggaraan ke-44). Tahun 2020 lalu, PKB XLII bahkan tidak dilaksanakan, karena karena Pemprov Bali kedepankan keselamatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Setelah sempat terhenti, tahun 2021 ini PKB XLIII di-laksanakan kembali secara virtual.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, mengatakan Presiden Jokowi dijadwalkan akan membuka secara virtual PKB XLIII dari Istana Negara Jakarta, 12 Juni 2021 sialng. Sedangkan Gubernur Bali Wayan Koster dan undangan lainnya akan mengikuti pembukaan PKB XLIII di Gedung Ksiarnawa Taman Budaya.
Dalam acara pembukaan PKB XLIII nanti, jumlah hadirin di Gedung Ksiarnawa akan dibatasi hanya 200 orang dari total kapasitas 400 orang, dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Masyarakat bisa menonton secara live di televisi dan media sosial. Menurut Arya Sugiartha, Pemprov Bali sudah sosialiasikan tagar :#luuunganmabalihulijumah (lebih baik menonton dari rumah) untuk diketahui masyarakat.
“Kami tidak bermaksud membatasi masyarakat, tetapi ini kondisi pandemi Covid-19, di mana keselamatan masyarakat lebih utama," ujar Arya Sugiartha saat rapat persiapan pelaksanaan PKB XLIII, di Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu (9/6).
Mantan Rektor ISI Denpasar ini menyebutkan, penyelenggaraan PKB XLIII 2021 mengambil tema ‘Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan)’, yang bermakna memuliakan pohon/hutan sebagai simfoni harmoni semesta raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang maha sempurna. Tematik ini secara visual direpresentasikan melalui ikon utama Pohon Kalpataru, yang dapat dimaknai sebagai napas kehidupan sekaligus pengetahuan utama, yang mengajarkan manusia tentang sumber pangan, farmakologi, budaya, ekonomi, industri, bahkan juga spiritual. “Pohon diyakini adalah saudara tertua manusia dalam kehidupan di bumi,” katanya.
Arya Sugiartha menyatakan, PKB XLIII 2021 akan melibatkan 10.000 orang, yakni 3.500 seniman dan 7.000 pendukung dari berbagai komunitas dan sekaa (sanggar) unggulan kabupaten/kota se-Bali serta delegasi beberapa provinsi di Indonesia, juga delegasi dari luar negeri. Ada delegasi kesenian dari Provinsi Papua, Provinsi Kalimantan, hingga negara India.
"Delegasi kesenian dari Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur akan hadir langsung di Bali, karena dalam rangka mempromosikan daerahnya sebagai calon ibukota negara baru," papar Arya Sugiartha yang kemarin didampingi Kabag Publikasi Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanatha.
Saat acara pembukaan PKB XLIII, yang akan dilaksanakan Sabtu siang mulai pukul 11.00 Wita hingga 12.30 Wita, pawainya berupa rekaman atau tampilan para peserta kabupaten/kota. Acara pembukaan akan diawali penayangan video peed aya (pawai) Pratiti Wana Kerthi.
"Tim kabupaten/kota sudah rekaman peed aya sepekan lalu. Nanti akan ditampilkan pawai secara virtual. Saat pembukaan nanti, hanya ada tarian penyambutan Tari Pendet ketika kedatangan Gubernur. Sedangkan yang lainnya, semuanya virtual," ujar sebut Arya Sugiartha.
Menurut Arya Sugiartha, PKB XLIII 2021 memang beda dari biasanya. Kalau tahun-tahun sebelumnya PKB selalu padat pagelaran dari pagi, siang, sore, sampai malam, namun untuk PKB XLIII ini pagelaran dibatasi, penonton juga dibatasi dengan volume 50 persen dari kapasitas.
Arya Sugiartha mencontohkan PKB XLI 2019 lalu yang menampilkan sampai 105 rekasadana (pagelaran). Sedangkan untjuk PKB XLIII 2021 ini, dibatasi hanya 43 pagelaran. “Penonton saat pagelaran juga dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas,” terang Arya Sugiartha.
Agenda PKB XLIII 2021 yang dilaksanakan sebulan penuh nanti, terdiri atas 43 rekasadana (pergelaran), 3 jenis utsawa (parade), 13 wimbakara (lomba), 2 kandarupa (pameran), 6 kegiatan kriyaloka (lokakarya), dan 6 topik widyatula (sarasehan).
Meskipin PKB XLIII secara umum lebih banyak virtual, menurut Arya Sugiartha, ada beberapa agenda kegiatan yang bisa ditonton langsung di Taman Budaya, terutama untuk kegiatan yang tidak menarik penonton dalam jumlah banyak. “Tentunya kami batasi kapasitasnya dan penonton disiplin protokol kesehatan," tandas birokrat asal Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan ini.
Untuk memberikan keleluasaan pengunjung dan menjaga jarak, panggung terbuka Arda Candra di Taman Budaya Denpasar nantinya tidak akan digunakan. Namun, panggung terbuka yang bisa menampung 10.000 penonton ini tetap dihias oleh panitia. Pasalnya, panggung terbuka ini juga menjadi salah satu tempat untuk istirahat pengunjung.
Sementara, untuk pameran di arena PKB XLIII 2021 tetap dilaksanakan, namun bukan pameran pedagang, melainkan pameran perajin. "Kami tidak mau PKB dikesankan seperti pasar malam. Jadi, yang ikut pameran itu benar-benar perajin, menjual barang seni lokal Bali, seperti Kain Tenun Endek Bali," ujarnya.
PKB XLIII 2021 ini menelan anggaran sekitar Rp 3,2 miliar. Versi Arya Sugiartha, jumlah ini jauh turun dari PKB XLI 2019 yang menelan anggaran hingga Rp 6 miliar. "Walaupun ini pandemi Covid-19, Gubernur Bali berkomitmen supaya PKB sebagai ajang pelestarian seni budaya agar tetap jalan. Bantuan pembinaan dan penghargaan kepada tim kesenian juga tetap terlaksana," tegas Arya Sugiartha. *nat
1
Komentar