Permudah Operasi SAR, Basarnas Gandeng RAPI
MANGUPURA, NusaBali
Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar, mengandeng Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dalam mempermudah komunikasi proses laporan dan operasi search and rescue (SAR).
Masuknya RAPI dalam barisan pencarian dan penyelamatan ini diharapkan bisa mempercepat penanganan saat ada kondisi kedaruratan yang membutuhkan penanganan cepat. Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, mengatakan adanya kerjasama antara Basarnas dan RAPI ini bisa memberikan kemudahan saat pelaksanaan operasi SAR, khususnya dalam hal komunikasi. Menurutnya, Basarnas Denpasar, baik dari segi sumber daya manusia ataupun sarana prasarana memili keterbatasan, sehingga dipandang perlu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk RAPI.
“Dengan adanya kerjasama ini, agar bisa membantu dan memberikan kemudahan dalam dukungan komunikasi, di lokasi kejadian yang tidak dapat dijangkau alat komunikasi yang dimiliki Basarnas,” kata Darmada usai penandatanganan perjanjian kerja sama di Kantor Basarnas, Jalan Uluwatu, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (9/6).
Menurut Darmadi, kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut nota kesepahaman yang sudah terlebih dahulu terlaksana antara Basarnas dan RAPI Pusat. “Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014, Basarnas diberikan kewenangan untuk meminta bantuan dan sekaligus pengerahan serta pengendalian kepada unsur SAR, dalam hal ini lembaga, instansi ataupun kelompok yang memiliki kemampuan tertentu dan bisa membantu proses operasi SAR, sehingga dengan adanya kerjasama ini, bisa mempercepat proses laporan, penanganan, dan juga evakuasi suatu kejadian di masyarakat,” katanya.
Sementara, Ketua RAPI Daerah 14 Provinsi Bali I Wayan Sila Sayana, menegaskan para personil RAPI siap apabila diperlukan dalam memberikan dukungan saat pelaksanaan operasi SAR. Dijelaskan keberadaan aggota aktif yang tersebar di seluruh wilayah Bali sekitar 3.000 orang. Apalagi, kepengurusan RAPI berada di 9 kabupaten di Bali. Pun anggotanya tersebar dari pesisir pantai sampai gunung.
“Begitu juga dengan peralatan yang dimiliki RAPI, masing-masing 3 ripiter dan berada di Bali bagian timur, tengah dan barat. Selain itu, ada 2 ripiter cadangan untuk emergency,” katanya.
Dia juga menyambut baik adanya perjanjian ini, sehingga bisa saling memberikan kontribusi, terutama untuk tugas kemanusiaan bagi masyarakat luas. Dia juga berharap, agar ke depan anggota relawan RAPI diberikan pelatihan teknik-teknik SAR. “Tentu harapan kita agar kerja sama ini bisa dilanjutkan dalam pelatihan ke depannya, sehingga saat ada penanganan di lapangan yang melibatkan kami, tentu sudah memiliki dasar,” harapnya. *dar
“Dengan adanya kerjasama ini, agar bisa membantu dan memberikan kemudahan dalam dukungan komunikasi, di lokasi kejadian yang tidak dapat dijangkau alat komunikasi yang dimiliki Basarnas,” kata Darmada usai penandatanganan perjanjian kerja sama di Kantor Basarnas, Jalan Uluwatu, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (9/6).
Menurut Darmadi, kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut nota kesepahaman yang sudah terlebih dahulu terlaksana antara Basarnas dan RAPI Pusat. “Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014, Basarnas diberikan kewenangan untuk meminta bantuan dan sekaligus pengerahan serta pengendalian kepada unsur SAR, dalam hal ini lembaga, instansi ataupun kelompok yang memiliki kemampuan tertentu dan bisa membantu proses operasi SAR, sehingga dengan adanya kerjasama ini, bisa mempercepat proses laporan, penanganan, dan juga evakuasi suatu kejadian di masyarakat,” katanya.
Sementara, Ketua RAPI Daerah 14 Provinsi Bali I Wayan Sila Sayana, menegaskan para personil RAPI siap apabila diperlukan dalam memberikan dukungan saat pelaksanaan operasi SAR. Dijelaskan keberadaan aggota aktif yang tersebar di seluruh wilayah Bali sekitar 3.000 orang. Apalagi, kepengurusan RAPI berada di 9 kabupaten di Bali. Pun anggotanya tersebar dari pesisir pantai sampai gunung.
“Begitu juga dengan peralatan yang dimiliki RAPI, masing-masing 3 ripiter dan berada di Bali bagian timur, tengah dan barat. Selain itu, ada 2 ripiter cadangan untuk emergency,” katanya.
Dia juga menyambut baik adanya perjanjian ini, sehingga bisa saling memberikan kontribusi, terutama untuk tugas kemanusiaan bagi masyarakat luas. Dia juga berharap, agar ke depan anggota relawan RAPI diberikan pelatihan teknik-teknik SAR. “Tentu harapan kita agar kerja sama ini bisa dilanjutkan dalam pelatihan ke depannya, sehingga saat ada penanganan di lapangan yang melibatkan kami, tentu sudah memiliki dasar,” harapnya. *dar
1
Komentar