NTT Ajak Bali-NTB Kerjasama Pengembangan Energi Baru Terbarukan
KUPANG, NusaBali.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pemerintah daerah tiga provinsi yaitu NTT, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) perlu bekerja sama untuk merancang pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk saling memenuhi kebutuhan energi di daerah masing-masing.
"Tidak ada pilihan lain selain menggunakan energi baru terbarukan dan dunia sedang menuju perubahan ke arah itu sehingga jika tidak berubah maka akan tergilas perubahan itu," kata Gubernur Viktor Laiskodat, Kamis (10/6/2021).
Dalam web seminar yang digelar Bank Indonesia tentang transformasi Bali-Nusra dengan tema ‘Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Daerah’ yang menghadirkan Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah itu Viktor Laiskodat mengatakan NTT merupakan salah satu pusat energi baru terbarukan khususnya solar farm. Pulau Timor dan Pulau Sumba, lanjut dia adalah pulau dengan potensi panas matahari terbaik di Indonesia.
Potensi ini dapat dikembangkan untuk saling mendukung kebutuhan energi bagi wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat (Bali-Nusra).
Ia mengatakan sektor pariwisata yang juga menjadi unggulan dari ketiga provinsi ini juga ke depan menghadapi tantangan yang sama terkait penerapan EBT.
"Ke depan tidak menginap di hotel yang masih menggunakan sumber energi fosil. Orang akan protes dan terus menerus tekanan akan datang kepada kita maka kita harus menuju energi baru terbarukan," katanya.
Gubernur Viktor menginginkan agar ketiga provinsi ini membangun energi dalam semangat yang sama karena saat ini grup-grup besar dunia terus menekan agar energi fosil perlahan harus ditinggalkan dan dunia menuju EBT baik itu bersumber dari angin, matahari, panas bumi, arus laut, dan sebagainya.
"Oleh karena itu kita perlu duduk bersama merancang pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan yang ada karena kita tahu bahwa siapa yang memegang energi dia memegang dunia" katanya.
Turut hadir dalam webinar, Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, NTB dan NTT dan sejumlah pengamat ekonomi dan akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Tanah Air. *ant
1
Komentar