Terserat Ombak Saat Banyu Pinaruh
Ritual malukat (mandi suci) di Pantai Padanggalak, Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur saat rahina Banyu Pinaruh pada Radite Paing Sinta, Mingg (29/11), ditingkahi musibah.
DENPASAR, NusaBali
Seorang teruna (pemuda) yang mandi di Pantai Padanggalak, I Putu Pande Pratama, terseret ombak. Beruntung, nyawanya selamat dan korban dilarikan ke RS Sanglah dalam kiondisi pingsan.
Korban Putu Pande Pratama adalah teruna asal Banjar Ubud, Desa Pakraman Getasan, Kecamatan Petang, Badung. Saat musibah terjadi di Pantai Padanggalak, Minggu pagi sekitar pukul 07.00 Wita, teruna berusia 18 tahun ini sedang malukat bersama rekan-rekan sekampungnya.
Tak jelas, bagaimana detail kejadiannya. Saat sedang malukat di Pantai Padanggalak, korban Putu Pande Pratama yang mengenakan busana adat Bali tiba-tiba dihantam ombak, hingga membentur batu karang. Kemudian, korban terseret beberapa meter ke tengah laut.
Menurut Kasat Pol Air Polresta Denpasar, Kompol I Wayan Redip, ketika dihantam ombak, korban Pande Pratama mandi sekitar 15 meter dari bibir pantai. “Tiba-tiba, korban dihantam ombak dan terbentur batu karang. lalu, tubuhnya terseret dan terombang-ambing. Kondisinya saat itu memang sudah dalam keadaan pingsan," terang Kompol Wayan Redip saat dikonfirmasi NusaBali.
Begitu terjadi musibah, kata Wayan Redip, krama Bali dari berbagai pelosok yang sedang malukat di Pantai Padanggalak berupaya memberikan pertolongan. Ada yang berinisiatif memanggil petugas Balawista (penyelamat pantai). Korban Pande Pratama akhirnya berhasil dievakuasi ke darat. Saat dievakuasi, korban dalam kondisi pingsan dan mulut mengeluarkan busa.
Petugas Balawista yang sudah berada di lokasi TKP langsung berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar. Pihak BPBD menerjunkan ambulans untuk membawa teruna asal Desa Getasan, Kecamatan Petang ini ke RS Sanglah.
Wayan Redip menyebutkan, berdasarkan penanganan pihak medis yang terjun ke lokasi TKP di Pantai Padanggalak, korban Pande Pratama mengalami kondisi kesadaran menurun, selain juga sesak napas, dan muntah-muntah. “Korban pun dibawa ke RS Sanglah untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," katanya.
Hingga Minggu siang, korban Pande Pratama masih dirawat di IGD RS Sanglah. Korban ditungguli pamannya, I Made Tama. Menurut sang paman, dirinya tidak mengetahui persis bagaimana sang keponakan sampai terseret ombak. Sebab, pagi itu dia tidak ikut malukat ke Pantai Padanggalak.
Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, korban Pande Pratama pagi itu sebenarnya berenang tidak terlalu jauh ke dalam laut. “Tapi, karena ombak cukup besar, keponakan saya terseret,” jelas Made Tama.
Made Tama menyebutkan, kemarin siang keponakannya sudah dalam keadaan sadar di ruang perawatan IGD RS Sanglah. Hanya saja, kondisinya masih lemas dan wajahnya pucat. Karenanya, korban masih dirawat dulu di RS Sanglah.
Komentar