Baru Pulang dari Jepang, PMI Asal Undisan Nekat Coba Bunuh Diri dengan Menusuk Dada
BANGLI, NusaBali
Aksi percobaan bunuh diri dilakukan I Ketut Edi Suyasa, 26, di rumahnya kawasan Banjar Sekaan, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli, Rabu (9/6) pagi.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari Jepang ini nekat mencoba akhiri hidupnya dengan cara menusuk dada menggunakan pisau. Beruntung, nyawanya selamat dari maut.
Akibat percobaan bunuh diri menggunakan pisau yang biasa dipakai membuat canang tersebut, korban Ketut Edi Suyasa mengalami luka parah di huklu hati hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Hingga Kamis (10/6) malam, pemuda berusia 26 tahun ini masih dirawat intensif di RS BMC Bangli.
Belum diketahui pasti, apa motif di balik aksi nekat percobaan bunuh diri yang dilakukan korban Ketut Edi Suyasa, Menurut Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP Androyuan Elin, dugaan sementara korban nekat menusukkan pisau ke ulu hatinya lantaran depresi.
Terungkap, korban Edi Suyasa sebelumnya sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Jepang, hingga akhirnya dipulangkan ke ta nah air. Korban yang sudah 2 tahun bekerja di luar negeri, baru pulang ke Indo-nesia, 4 Mei 2021 lalu. Setibanya di Indonesia, anak dari pasangan I Wayan Mudana, 71, dan Ni Wayan Mupu, 65 ini bukannya langsung pula ke Bali. Tapi, dia sempat selama 5 hari dikarantina di Jakarta.
"Korban memang baru pulang dari Jepang dan sempat menjalani karantina di Jakarta. Setelah karantina, barulah dia diizinkan pulang ke Bali," jelas AKP Androyuan Elin saat dikonfirmasi di Bangli, Kamis kemarin.
AKP Androyuan menyebutkan, aksi percobaan bunuh diri korban Edi Suyasa baru diketahui, Rabu pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Korban ditemukan oleh ibunya, Ni Wayan Mupu, tergeletak sekarat dalam kondisi berlumuran darah di kamar tidur, dengan luka di bagian hulu hati.
Mendapati putranya bersimbah darah, Wayan Mupu langsung berteriak minta tolong. Oleh keluarganya, korban Ketut Yasa kemudian dilarikan ke RS BMC Bangli untuk nmendapatkan penanganan medis. Pihak rymah sakit pun sudah melakukan tindakan operasi atas luka di dada korban. "Hingga saat ini, korban masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit," papar AKP Androyuan.
Menurut AKP Androyuan, sebelum kejadian, Selasa (8/6) malam, korban Edi Suyasa sempat tidur bersama orangtuanya. Kemudian, Rabu pagi sekitar pukul 06.30 Wita, korban masih sempat diminta ibunya untuk mematikan lampu di ruang tamu. Namun, berselang setengah jam kemudian, korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di kamar tidurnya.
Versi AKP Androyuan, korban Edi Suyasa diduga berbuat nekat mencoba bunuh diri karena depresi. Hanya saja, belum diketahui secara pasti apa pemicu depresi tersebut. “Yang jelas, saat bekerja di Jepang yang bersangkutan sempat dirawat di rumah sakit, sampai akhirnya dipulangkan ke tanah air (oleh perusahaan tempatnya bekerja, Red)," katanya. *esa
1
Komentar