PHRI Denpasar Siapkan Work from Sanur
Alasan yang mendasari work from Sanur, karena kawasan tersebut telah ditetapkan menjadi zona hijau Covid-19. Juga hotel dan restoran di Sanur telah menerapkan CHSE.
DENPASAR, NusaBali
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar menyiapkan program ‘Work from Sanur’ sebagai pendukung pemulihan pariwisata Bali, khususnya Kota Denpasar. Work from Sanur sebagai bentuk penawaran PHRI terkait program pemerintah pusat yang akan melaksanakan Work from Bali.
Ketua PHRI Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidartha Putra saat dikonfirmasi, Kamis (10/6), mengatakan penerapan program Work from Bali yang dicanangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI memang menjadi angin segar untuk pemulihan ekonomi dan pariwisata di Bali.
Apalagi, Kemenko Marves mengajak aparatur sipil negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjadikan Bali sebagai tempat diadakannya aktivitas kepemerintahan. “Rencana ini memang ditunggu oleh pelaku pariwisata terutama pemilik hotel dan restoran khususnya di Kota Denpasar,” ungkapnya.
Menurut Gus Sidartha, Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali juga bergantung pada sektor pariwisata. Work from Bali sebelumnya diwacanakan hanya akan dilakukan di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Tetapi, dengan konsep Work from Bali, dia mengatakan masih ada kemungkinan mereka akan bekerja di luar kawasan yang sudah ditunjuk.
Dengan adanya Work from Sanur, pemerintah dapat melihat kesiapan Sanur untuk menjadi tempat Work from Bali. Sehingga diharapkan dapat mendukung geliat ekonomi di Kota Denpasar. “Jika ditarik konsepnya, Work from Bali masih luas, bisa di mana saja di Bali. Tapi di sini kami menawarkan Sanur untuk menjadi pilihan bagi mereka yang akan work from Bali, dan itu kami sebut work from Sanur,” kata Gus Sidartha.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebelumnya kawasan Sanur telah ditetapkan menjadi zona hijau Covid-19 untuk penerapan Free Covid Corridor. Green zone Sanur meliputi Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur, dan Desa Sanur Kauh.
“Angka penyebaran Covid-19 di kawasan Sanur mengalami penurunan drastis dan terendah sejak dilakukan vaksinasi. Sehingga kawasan pariwisata Sanur jadi hijau dan bisa dibuka kembali,” imbuh Gus Sidartha.
Gus Sidartha menekankan, yang lebih penting adalah wisatawan tidak takut datang ke Sanur. Hal ini lantaran hotel dan restoran di Sanur sudah menerapkan cleanliness, health, safety, environment (CHSE) dan seluruh fasilitas umum dan wisata sudah menerapkan protokol kesehatan.
“Kami optimistis Sanur siap menjadi green zone destination yang akan mendukung program-program pemulihan pariwisata Bali yang direncanakan pemerintah. Termasuk work from Bali dengan pilihan work from Sanur,” tandas Gus Sidartha. *mis
Ketua PHRI Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidartha Putra saat dikonfirmasi, Kamis (10/6), mengatakan penerapan program Work from Bali yang dicanangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI memang menjadi angin segar untuk pemulihan ekonomi dan pariwisata di Bali.
Apalagi, Kemenko Marves mengajak aparatur sipil negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjadikan Bali sebagai tempat diadakannya aktivitas kepemerintahan. “Rencana ini memang ditunggu oleh pelaku pariwisata terutama pemilik hotel dan restoran khususnya di Kota Denpasar,” ungkapnya.
Menurut Gus Sidartha, Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali juga bergantung pada sektor pariwisata. Work from Bali sebelumnya diwacanakan hanya akan dilakukan di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Tetapi, dengan konsep Work from Bali, dia mengatakan masih ada kemungkinan mereka akan bekerja di luar kawasan yang sudah ditunjuk.
Dengan adanya Work from Sanur, pemerintah dapat melihat kesiapan Sanur untuk menjadi tempat Work from Bali. Sehingga diharapkan dapat mendukung geliat ekonomi di Kota Denpasar. “Jika ditarik konsepnya, Work from Bali masih luas, bisa di mana saja di Bali. Tapi di sini kami menawarkan Sanur untuk menjadi pilihan bagi mereka yang akan work from Bali, dan itu kami sebut work from Sanur,” kata Gus Sidartha.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebelumnya kawasan Sanur telah ditetapkan menjadi zona hijau Covid-19 untuk penerapan Free Covid Corridor. Green zone Sanur meliputi Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur, dan Desa Sanur Kauh.
“Angka penyebaran Covid-19 di kawasan Sanur mengalami penurunan drastis dan terendah sejak dilakukan vaksinasi. Sehingga kawasan pariwisata Sanur jadi hijau dan bisa dibuka kembali,” imbuh Gus Sidartha.
Gus Sidartha menekankan, yang lebih penting adalah wisatawan tidak takut datang ke Sanur. Hal ini lantaran hotel dan restoran di Sanur sudah menerapkan cleanliness, health, safety, environment (CHSE) dan seluruh fasilitas umum dan wisata sudah menerapkan protokol kesehatan.
“Kami optimistis Sanur siap menjadi green zone destination yang akan mendukung program-program pemulihan pariwisata Bali yang direncanakan pemerintah. Termasuk work from Bali dengan pilihan work from Sanur,” tandas Gus Sidartha. *mis
Komentar