Satgas Covid-19 Tempatkan Tim Rapid Test di Arena PKB
DENPASAR, NusaBali
Protokol kesehatan cegah Covid-19 akan diberlakukan secara ketat selama pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII di Taman Budaya Provinsi Bali, Jalan Nusa Indah Denpasar, 12 Juni-10 Juli 2021 nanti.
Atas instruksi Gubernur Wayan Koster, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali akan tempatkan tim medis dan tim rapid test antigen di arena PKB.
Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali juga harus memastikan peserta pameran kerajinan di arena PKB XLIII 2021 sudah menjalani vaksinasi. Pasalnya, Pemprov Bali tidak ingin pelaksanaan PKB menjadi klaster penularan Covid-19.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan Pemprov Bali dalam hal ini Gubernur Koster sangat serius mengawal pelaksanaan PKB supaya tetap taat protokol kesehatan. "Di satu sisi, pelaksanaan PKB tetap harus diadakan untuk memberikan ruang kepada para seniman. Sementara di sisi lain, harus antisipasi jangan sampai PKB menjadi klaster baru penularan Covid-19, dengan protokol kesehatan yang ketat," ujar Made Rentin kepada NusaBali di Denpasar, Kamis (10/6) siang.
Sesuai instruksi Gubernur Koster, kata Rentin, Satgas Penanganan Covid-19 akan tempatkan tim rapid test antigen dan tim medis selama sebulan pelaksanaan PKB XLIII 2021. Selain itu, Satgas bersama stakeholder juga akan awasi ketat pengunjung PKB, supaya disiplin beraktivitas di Taman Budaya, walaupun pagelaran banyak dilaksanakan secara virtual.
"Satgas akan siagakan tim medis dan tim rapid test antigen. Tujuannya, supaya masyarakat umum, penonton, dan pengunjung PKB bisa tercover rapid test antigen menghindari penularan Covid-19," terang Kepala BPBD Provinsi Bali ini.
Menurut Rentin, rapid test antigen akan dilakukan terhadap penonton yang masuk ke lokasi pagelaran di beberapa panggung. Juga dilakukan pengecekan suhu tubuh. Teknisnya nanti, ketika ada penonton yang suhu tubuhnya, tinggi tidak langsung dipulangkan, namun tetap diarahkan ke tim medis untuk menjalani rapid test antigen. Demikian juga kalau rapid test antigen menunjukkan hasil reaktif, mereka akan diarahkan ke tim medis untuk penanganan lebih lanjut.
"Kalau ada temuan pengunjung yang reaktif, lanjut dilakukan uji swab PCR dan ditangani berkelanjutan di rumah karantina. Ini penegasan kepada Satgas Penanganan Covid-19 oleh pimpinan (Gubernur Bali, Red). Jadi, kita berharap elemen masyarakat untuk sama-sama menyadari, ikutilah Prokes dengan disiplin, supaya PKB ini tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Langkah preventif ini pen-ting," katanya.
Penonton yang hadir menyaksikan pementasan atau pagelaran di arena PKB, kata Rentin, jumlahnya dibatasi maksimal 50 persen dari total kapasitas. Masalah ini sudah dikoordinasikan dengan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha.
"Kita akan awasi daya tampungnya. Penonton kalau mau menonton pagelaran, harus rapid test antigent 1 jam sebelum pertunjukan. Kami juga akan melakukan rapid test secara acak kepada pengunjung dan mengawasi aktivitas di Taman Budaya, supaya tidak ada kerumunan," tandas birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Badung yang notabene mantan Kabag Umum Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Bali ini.
Rentin menyebutkan, untuk para peserta pameran kerajinan di Taman Budaya selama PKB XLIII 2021 juga akan dilakukan rapid test antigen secara periodik. Selain itu, mereka juga harus dipastikan sudah menjalani vaksinasi Covid019.
"Peserta pameran di Taman Budaya nantinya setiap pekan akan kita rapid test antigen. Masalahnya, mereka akan berinteraksi langsung dengan para pengunjung. Sedangkan Prokes mereka setiap hari sudah pasti harus diawasi secara ketat," papar Rentin.
Sementara, Gubernur Koster sebelumnya menegaskan Pemprov Bali konsisten dan berkomitmen menyelenggarakan PKB XLIII 2021. Pelaksanaan PKB ini merupakan salah satu implementasi visi pembangunan Provinsi Bali 2018-2023 ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Karena berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19, PKB tahun ini dilaksanakan secara konvensional (luring) dan daring, dengan protokol kesehatan yang ketat serta terukur. Selaras itu pula, PKB XLIII 2021 mengusung tagar #Luungan Mabalih Uli Jumah dan #Nonton PKB dari Rumah, dengan harapan agar masyarakat Bali dan publik luas dapat menyaksikan serta menikmati seluruh rangkaian kegiatan PKB secara virtual (daring).
“Peserta atau seniman yang berpartisipasi dalam PKB, juga pengunjung, diharapkan displin, tertib, dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan, agar tidak menimbulkan klaster baru. Saya meminta kerja sama semua pihak yang terkait, terutama leading sector Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan didukung dinas-dinas lainnya, agar dapat melaksanakan penyelenggaraan PKB dengan sebaik-baiknya,” jelas Gubernur Koster dalam arahannya saat rapat pleno pelaksanaan PKB XLIII di Rumah Jabatan Komplek Jaya Sabha Denpasar, Sabtu (5/6) lalu.
PKB XLIII 2021 sendiri akan dibuka secara resmi melalui virtual dari Istana Negara Jakarta oleh Presiden Jokowi, Sabtu (12/6) siang pukul 11.00 Wita. PKB kali ini bertema ‘Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan)’, yang bermakna memuliakan pohon/hutan sebagai simfoni harmoni semesta raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang maha sempurna.
Dalam acara pembukaan PKB XLIII 2021 di Gedung Ksiarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, besok siang, jumlah hadiri dibatasi hanya 200 orang dari total kapasitas 400 orang. Acara pembukaan akan diawali penayangan video peed aya (pawai) Pratiti Wana Kerthi. Pawainya berupa rekaman atau tampilan para peserta kabupaten/kota.
Agenda PKB XLIII 2021 yang dilaksanakan selama sebulan, terdiri atas 43 rekasadana (pergelaran), 3 jenis utsawa (parade), 13 wimbakara (lomba), 2 kandarupa (pameran), 6 kegiatan kriyaloka (lokakarya), dan 6 topik widyatula (sarasehan). *nat
1
Komentar