'Capaian' Masih Kecil Bali Intensifkan Digitalisasi UMKM
DENPASAR,NusaBali
Pemprov Bali melalui Dinas Koperasi dan UKM mendorong terus proses digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)/ Industri Kecil Menengah (IKM) di Bali.
Tujuannya memperluas pemasaran produk UMKM/IKM, sehingga UMKM/IKM tumbuh meningkat menjadi usaha menengah ke atas.
Jumlah UMKM/IKM yang telah bergabung dengan market place masih sedikit, yakni 1.500 UMKM. Dari jumlah tersebut baru 350 UMKM/IKM yang mendapat pelatihan digitalisasi fasilitasi Dinas Koperasi dan UMKM/IKM. Pelatihan tersebut sudah mulai sejak awal 2021.
“Memang masih sedikit,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Mardiana, Kamis (10/6).
Karena itu kata Mardiana, pemerintah mendorong terus digitalisasi UMKM/IKM. Dikatakan tidak ada syarat-syarat khusus untuk digitalisasi. Cukup hanya dengan mencantumkan nama UMKM/IKM dan alamatnya atau by name by address. Setelah itu tinggal menunggu untuk mengikuti pelatihan. “Namun memang dilakukan secara bertahap,” lanjutnya.
Pelatihan digitalisasi pemahaman dan teknis pemanfaatan teknologi informasi, untuk memasarkan produk-produk UMKM/IKM.
“Tujuannya untuk memperluas jangkauan pasar UMKM,” kata Mardiana. Dengan berbasis digital, pemasaran produk UMKM/IKM tidak hanya di tempat, tetapi menjangkau yang lebih luas. “Tidak hanya di jalan-jalan, tetapi sampai keluar daerah sampai ke luar negeri. Lebih eksis,” ucap Mardiana.
Jika hanya mengandalkan cara-cara pemasaran konvensional, lanjut Mardiana mengatakan UMKM/IKM akan semakin sulit survive.“Digitalisasi sudah tidak terhindarkan, karena merupakan yang mesti di era sekarang ini,” ujar Mardiana.
Mengingat jumlah pelaku UMKM/IKM di Bali tidak sedikit, fasilitasi pelatihan pemasaran digital tidak bisa sekaligus. “Kami kan terus lakukan secara bertahap,” kata Mardiana. *K17
1
Komentar