Rawan Tsunami, Kusamba Nihil Sirene
Ketika sirene meraung-raung masyarakat bisa langsung mencari jalur evakuasi.
SEMARAPURA, NusaBali
Di Bali, Pantai di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, menempati posisi kedua potensi rawan tsunami, setelah perairan di Badung. Karena terdapat dua lempengan yang berpotensi terjadi gelombang tsunami yaitu lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Namun sejauh ini di sepanjang Pantai Kusumba, dan sekitarnya, masih nihil atau belum dipasangi sirene (alat berbunyi penanda bahaya).
Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Dearah) Klungkung I Putu Widiada mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan pengadaan sirene tersebut ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Rencananya akan dipasang satu unit sirene di wilayah Klungkung daratan dan satu unit lagi di peraian Nusa Penida. Alat ini akan dipasang di titik strategis sehingga suaranya bisa diakases banyak orang.
Namun, lanjut dia, karena anggaran untuk sirene tersebut cukup besar mencapai sekitar Rp 7 miliar/unit, untuk tahun 2016 ini belum bisa dipasang di Klungkung. “Pengadaan itu dilakukan bertahap, mudah-mudahan 2017 sirene tersebut bisa terpasang di Klungkung,” harapnya, Selasa (21/12).
Dijelaskan, ketika terjadi gempa dan berpotensi tsunami, BMKG akan menginformasikan kejadian tersebut kepada Pusdalops Provinsi Bali untuk menyalakan sirene tersebut. Sehingga ketika sirene meraung-raung masyarakat bisa langsung mencari jalur evakuasi yang sudah terpasang di beberapa titik untuk menjangkau tempat yang lebih tinggi. “Ketika terjadi gempa, masyarakat masih memiliki waktu sedikitnya 30 menit sebelum tsunami menerjang,” katanya.
Untuk saat ini, jika terjadi potensi bencana tsunami maka pihaknya akan menginformasikan lewat radio amatir dan berkoordinasi dengan aparat desa khususnya di pesisir. “Semoga musibah itu tidak terjadi, di mana pun,” ujar Widiada.
Sebelumnya, BPBD Provinsi Bali menyasar Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, sebagai pilot project (percontohan) desa tangguh bencana. Karena Desa Kusamba memiliki potensi terkena dampak tsunami. Desa Kusamba terdiri dari 8 dusun, dengan jumlah penduduk sekitar 6.000 jiwa. Untuk di Bali, BPBD mencatat Desa Kusamba menempati posisi kedua rawan bencana tsunami, setelah perairan di Badung. *wa
Di Bali, Pantai di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, menempati posisi kedua potensi rawan tsunami, setelah perairan di Badung. Karena terdapat dua lempengan yang berpotensi terjadi gelombang tsunami yaitu lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Namun sejauh ini di sepanjang Pantai Kusumba, dan sekitarnya, masih nihil atau belum dipasangi sirene (alat berbunyi penanda bahaya).
Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Dearah) Klungkung I Putu Widiada mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan pengadaan sirene tersebut ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Rencananya akan dipasang satu unit sirene di wilayah Klungkung daratan dan satu unit lagi di peraian Nusa Penida. Alat ini akan dipasang di titik strategis sehingga suaranya bisa diakases banyak orang.
Namun, lanjut dia, karena anggaran untuk sirene tersebut cukup besar mencapai sekitar Rp 7 miliar/unit, untuk tahun 2016 ini belum bisa dipasang di Klungkung. “Pengadaan itu dilakukan bertahap, mudah-mudahan 2017 sirene tersebut bisa terpasang di Klungkung,” harapnya, Selasa (21/12).
Dijelaskan, ketika terjadi gempa dan berpotensi tsunami, BMKG akan menginformasikan kejadian tersebut kepada Pusdalops Provinsi Bali untuk menyalakan sirene tersebut. Sehingga ketika sirene meraung-raung masyarakat bisa langsung mencari jalur evakuasi yang sudah terpasang di beberapa titik untuk menjangkau tempat yang lebih tinggi. “Ketika terjadi gempa, masyarakat masih memiliki waktu sedikitnya 30 menit sebelum tsunami menerjang,” katanya.
Untuk saat ini, jika terjadi potensi bencana tsunami maka pihaknya akan menginformasikan lewat radio amatir dan berkoordinasi dengan aparat desa khususnya di pesisir. “Semoga musibah itu tidak terjadi, di mana pun,” ujar Widiada.
Sebelumnya, BPBD Provinsi Bali menyasar Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, sebagai pilot project (percontohan) desa tangguh bencana. Karena Desa Kusamba memiliki potensi terkena dampak tsunami. Desa Kusamba terdiri dari 8 dusun, dengan jumlah penduduk sekitar 6.000 jiwa. Untuk di Bali, BPBD mencatat Desa Kusamba menempati posisi kedua rawan bencana tsunami, setelah perairan di Badung. *wa
Komentar