Dadong Meninggal Saat Hendak Diantar Tetangga ke RS
DENPASAR, NusaBali
Seorang dadong (nenek) bernama Christina Kadek Santini, 68, yang tinggal di Jalan Gili Biaha Nomor 10, Banjar Bumi Banten, Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, meninggal dunia saat hendak diantar ke rumah sakit oleh tetangganya Teddy Sunaryo, 56, Sabtu (12/6) pukul 08.30 Wita.
Dadong kelahiran Tabanan 3 Januari 1953 yang tinggal seorang diri itu menghembuskan napas terakhir saat Teddy menyiapkan mobil untuk mengantarnya. Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketu Sukadi dikonfirmasi, Minggu (13/6) mengungkapkan pada, Sabtu pukul 08.00 Wita korban menelepon Teddy minta bantuan untuk mengantarnya ke dokter. Melalui telepon itu Dadong Kadek Santini mengaku jatuh sakit sejak pukul 04.00 Wita, Sabtu subuh. Tiba-tiba korban sesak nafas.
Menerima permohonan itu, Teddy meminta kepada korban untuk menyiapkan kartu BPJS dan KTP. Sementara Teddy mengeluarkan mobil. Setelah itu Teddy pulang sebentar ke rumahnya untuk cuci muka. Saat kembali ke rumah korban, Teddy kaget melihat korban tergeletak di bawah tempat jemuran.
"Setelah dicek ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Mengetahui kejadian itu, Teddy menelepon menantu korban, Johanes Johny yang sedang berada di Jakarta. Melalui menantunya kejadian itu dilaporkan kepada anaknya Caecilia Ayu Febriani, 38, yang tinggal di Jalan Tunjung Sari Gang Kenanga I / 18 Denpasar," ungkap Iptu Ketut Sukadi. Menerima informasi tentang kejadian itu anggota Polresta Denpasar mendatangi lokasi kejadian.
Di lokasi polisi menemukan korban dalam posisi tengkurap. Menggunakan celana pendek, dan baju warna hijau. Setelah selesai dilakukan serangkaian pemeriksaan, pukul 10.00 Wita jenazah korban dibawa ambulan ke RSUP Sanglah, Denpasar.
"Jenazah korban tidak dilakukan pemeriksaan luar oleh tim Identifikasi karena keterangan dari anak korban meninggal karena sakit. Anak korban juga mengikhlaskan kepergian korban. Jenazah korban dititip di RSUP Sanglah sambil menunggu pemakaman dari pihak keluarga," tandas Iptu Ketut Sukadi. *pol
1
Komentar