Normalisasi Sungai Candigara, Gunakan Ekskavator Amphibi

Karena medan sungai relatif berat, petugas harus menggunakan alat berat Ekskavator Amphibi. Ekskavator ini dilengkapi ponton tersegel yang memungkinkan operator mengeruk saat mengapung di perairan dangkal.

Ponton ini dibuat dari baja tahan korosi air laut. Sehingga ekskavator dapat beroperasi dalam kondisi ekstrem. Ekskavator ini sepenuhnya menggunakan sistem track drive hidrolik (kendali gerak air) langsung. "Ada dua unit alat berat yang dikerahkan, di mana satu unit merupakan Ekskavator Amphibi, karena medannya di sungai," ujar Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung I Made Jati Laksana.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kembali meninjau pengerukan tersebut, pada Sabtu (12/6) sore. Bupati Suwirta mengatakan, sungai ini menjadi dangkal karena banyak sampah. Sampah-sampah tersebut terbawa arus hingga nyangkut diranting-ranting pohon disepanjang bantaran sungai Candigara wilayah hilir. Sampah itu selanjutnya mengendap hingga membuat alur sungai menjadi dangkal.

Agar tidak dua kali kerja, Bupati Suwirta mengajak petugas dari BWS mengecek Sungai Candigara yang menjadi langganan banjir dari hulu sampai hilir. Di hulu, di antara pemukiman hampir semua mengalami pendangkalan bahkan sudah tumbuh semak belukar, sehingga sungai menjadi sempit. "Kami bersama BWS melihat pengerukan sungai Candigara. Semoga cepat tertangni sehingga tidak terjadi banjir lagi," harapnya.

Bupati Suwirta langsung meminta petugas BWS menuntaskan sampai di hulu dan menugaskan aparat desa untuk koordinasi dengan warga yang memliki kebun/tanah kosong untuk menampung hasil kerukan. “Ekskavator Amphibi ini untuk mempercepat  pengerukan. Mohon dukungan warga disini agar pekerjaan ini lancar termasuk akses alat ini,” ujar Bupati Suwirta kepada warga sekitar yang mengikuti perjalanan Bupati Suwirta menyusuri sungai itu. *wan