'Mbak Puan' Cek Ombak Jelang Pilpres
Balihonya Mulai Bertebaran di Sejumlah Wilayah di Jawa Timur
Wasekjen DPP PDIP, Utut Adianto menganggap baliho ‘Mbak Puan’ itu wajar, lantaran Puan Maharani merupakan Ketua DPP PDIP Bidang Politik.
SURABAYA, NusaBali
Baliho Puan Maharani bertuliskan 'Mbak Puan' berukuran besar bertebaran di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Tak terkecuali di Kota Pahlawan Surabaya. Baliho Mbak Puan banyak menghiasi jalanan utama di Surabaya. Salah satunya di Jalan Jemur Andayani, arah menuju kantor DPD PDIP Jatim di Jalan Kendangsari Surabaya. Baliho Mbak Puan ini pun dinilai sebagai aksi ‘cek ombak’ Puan Maharani menjelang Pilpres 2024.
Pantauan pada sejumlah baliho Mbak Puan, terlihat tak menampilkan logo PDIP. Namun hanya tulisan 'Mbak Puan' dengan dua gambar Puan dan sebuah kalimat dari Ir Soekarno. "Barang siapa yang ingin mutiara harus berani terjun ke lautan yang dalam," berikut sepenggal kalimat dalam baliho Mbak Puan.
Sedangkan di pojok kiri baliho Mbak Puan tertulis kalimat tagline 'Indonesia Sehat, Indonesia Hebat'. Di pojok kanan keterangan gambar Puan bermasker kecil dengan tulisan Relawan Mbak Puan. Wahyudi, 48, seorang penjual bensin eceran di sekitar Jalan Jemur Andayani mengatakan, baliho Mbak Puan sudah ada sejak 3 hari lalu. Meski begitu, dia mengaku tidak terlalu memperhatikannya.
"Iya sudah tiga hari ini mungkin. Saya juga gak seberapa perhatikan balihonya," ujar Wahyudi, Senin (14/6). Pengamat politik menyebut, pemasangan baliho itu sebagai upaya Puan Maharani mendongkrak popularitas yang jauh tertinggal. "Elektabilitas Puan Maharani yang masih di bawah para capres yang lain, memerlukan kerja keras seluruh konstituen parpol untuk meningkatkan popularitasnya," jelas Pengamat Politik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Andik Matulessy, Senin kemarin.
Menurut Andik, sosialisasi untuk mendongkrak popularitas memang bisa dengan media apa saja. Namun di era media sosial saat ini, baliho dinilai kurang efektif. "Salah satu bentuk sosialisasi sebagai capres bisa lewat media apa saja termasuk baliho. Walaupun sebenarnya era sekarang ini lebih efektif menggunakan medsos," terang Andik dilansir detik.com. Meski Pilpres 2024 masih jauh, lanjut Andik, pemasangan baliho Mbak Puan bisa dinilai sebagai testing water atau cek ombak. Itu bertujuan untuk menjajaki kemungkinan menjadi salah satu kandidat pencapresan 2024.
Terpisah Wasekjen DPP PDIP, Utut Adianto menganggap baliho itu wajar. Lantaran Puan merupakan Ketua DPP PDIP Bidang Politik. "Mbak Puan itu Ketua DPP PDIP Bidang Politik. Ini menunjukkan kesiapan beliau kalau nanti ditunjuk dan pengenalan. Apalagi memasang baliho kan di mana saja boleh," ujar Utut usai Konferensi Pers tentang turnamen catur memperebutkan Piala Ketua MPR RI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin.
Menurut Ketua Fraksi PDIP DPR ini, pemasangan baliho yang bertebaran di Jatim merupakan inisiatif dari kader PDIP setempat. Apalagi Jatim adalah tempat lahir Bung Karno yang merupakan kakek Puan. Walhasil di sana juga banyak pemilih seperti di Jawa Barat. Puan sendiri berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah (Jateng). Di Jateng, Puan cukup dikenal. Tapi sampai saat ini, PDIP belum memutuskan siapa calon presidennya. Lantaran hal itu merupakan hal prerogatif dari Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. *k22
Pantauan pada sejumlah baliho Mbak Puan, terlihat tak menampilkan logo PDIP. Namun hanya tulisan 'Mbak Puan' dengan dua gambar Puan dan sebuah kalimat dari Ir Soekarno. "Barang siapa yang ingin mutiara harus berani terjun ke lautan yang dalam," berikut sepenggal kalimat dalam baliho Mbak Puan.
Sedangkan di pojok kiri baliho Mbak Puan tertulis kalimat tagline 'Indonesia Sehat, Indonesia Hebat'. Di pojok kanan keterangan gambar Puan bermasker kecil dengan tulisan Relawan Mbak Puan. Wahyudi, 48, seorang penjual bensin eceran di sekitar Jalan Jemur Andayani mengatakan, baliho Mbak Puan sudah ada sejak 3 hari lalu. Meski begitu, dia mengaku tidak terlalu memperhatikannya.
"Iya sudah tiga hari ini mungkin. Saya juga gak seberapa perhatikan balihonya," ujar Wahyudi, Senin (14/6). Pengamat politik menyebut, pemasangan baliho itu sebagai upaya Puan Maharani mendongkrak popularitas yang jauh tertinggal. "Elektabilitas Puan Maharani yang masih di bawah para capres yang lain, memerlukan kerja keras seluruh konstituen parpol untuk meningkatkan popularitasnya," jelas Pengamat Politik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Andik Matulessy, Senin kemarin.
Menurut Andik, sosialisasi untuk mendongkrak popularitas memang bisa dengan media apa saja. Namun di era media sosial saat ini, baliho dinilai kurang efektif. "Salah satu bentuk sosialisasi sebagai capres bisa lewat media apa saja termasuk baliho. Walaupun sebenarnya era sekarang ini lebih efektif menggunakan medsos," terang Andik dilansir detik.com. Meski Pilpres 2024 masih jauh, lanjut Andik, pemasangan baliho Mbak Puan bisa dinilai sebagai testing water atau cek ombak. Itu bertujuan untuk menjajaki kemungkinan menjadi salah satu kandidat pencapresan 2024.
Terpisah Wasekjen DPP PDIP, Utut Adianto menganggap baliho itu wajar. Lantaran Puan merupakan Ketua DPP PDIP Bidang Politik. "Mbak Puan itu Ketua DPP PDIP Bidang Politik. Ini menunjukkan kesiapan beliau kalau nanti ditunjuk dan pengenalan. Apalagi memasang baliho kan di mana saja boleh," ujar Utut usai Konferensi Pers tentang turnamen catur memperebutkan Piala Ketua MPR RI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin.
Menurut Ketua Fraksi PDIP DPR ini, pemasangan baliho yang bertebaran di Jatim merupakan inisiatif dari kader PDIP setempat. Apalagi Jatim adalah tempat lahir Bung Karno yang merupakan kakek Puan. Walhasil di sana juga banyak pemilih seperti di Jawa Barat. Puan sendiri berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah (Jateng). Di Jateng, Puan cukup dikenal. Tapi sampai saat ini, PDIP belum memutuskan siapa calon presidennya. Lantaran hal itu merupakan hal prerogatif dari Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. *k22
1
Komentar