Desa Pesedahan Bangun IPAL

Pembangunan didanai oleh pemerintah pusat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali. Pengerjaannya baru dimulai, direncanakan tuntas selama 115 hari.

Perbekel Desa Pesedahan I Wayan Astawa mengatakan, lokasi pengerjaan IPAL di Banjar Kanginan. Pembangunan IPAL berawal dari usulan di musyawarah desa yang dilanjutkan ke Kantor Camat Manggis dan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karangasem. Dinas PUPR meneruskan usulan itu ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali. “Usulan disetujui oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali dengan anggaran Rp 500 juta,” jelas Wayan Astawa, Senin (14/6).

Anggaran itu untuk melayani limbah dari 70 KK. Kenyataannya di lapangan hanya mampu melayani 64 KK di Banjar Kanginan. Lokasi IPAL di lahan milik Desa Adat Pesedahan seluas 1 are, ukuran bak penampung limbah 14 meter x 2,5 meter dengan kedalaman 3,3 meter. Lokasi rumah warga yang bisa dilayani terjauh 300 meter dari bangunan IPAL. “Kegiatan ini namanya Spal D-T (Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat),” ungkap Wayan Astawa.

Adanya bangunan IPAL lebih memudahkan limbah warga terbuang ke IPAL sebagai pusat penampungan. Sehingga tidak perlu lagi membangun septic tank. “Limbah dari 58 rumah tangga semuanya disalurkan ke IPAL,” tambahnya. Tenaga fasilitator lapangan, I Gede Wana Wedastra menjelaskan, nanti ada bak pengontrol. Jika terjadi sumbatan bisa diatasi dengan mengalirkan air.

Sebelum usulan membangun IPAL, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat Putu Ayu Santi Suwandiari sosialisasikan kepada masyarakat. Tujuan dibangun IPAL untuk menampung limbah rumah tangga. “Ternyata masyarakat setuju, maka persetujuan itu kami lampirkan dalam usulan,” kata Putu Ayu Santi Suwandiari. Terpisah, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR I Ketut Prama Budarta seizin Kadis PUPR I Nyoman Sutirtayasa membenarkan pembangunan sanimas di Desa Pesedahan. “Ada tiga desa penerima sanimas yakni Desa Pesedahan, Desa Ngis di Kecamatan Manggis, dan Desa Muncan di Kecamatan Selat,” kata Ketut Prama Budarta. *k16