Aplikasi Pembelajaran Daring SMPN 1 Singaraja Siap Diadopsi Pemprov Sulteng
SINGARAJA, NusaBali
SMPN 1 Singaraja, kedatangan rombongan pemerhati pendidikan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka menelisik cara pembelajaran daring yang diterapkan SMPN 1 Singaraja pada masa pandemi ini, melalui aplikasi Buleleng Education Expo (BEE).
Rombongan dipimpin langsung Rudi Richardo Rompas yang saat ini masih berstatus Staf Ahli di Pemprov Sulteng. Dia yang ditemui usai kunjungannya mengaku mendapat rekomendasi mengunjungi SMPN 1 Singaraja dari pemerhati pendidikan. Rudi mengaku tertarik mengadopsi sistem dan iklim pembelajaran di SMPN 1 Singaraja, karena Gubernur Sulteng baru yang akan dilantik bulan Juli mendatang memiliki visi membangun Sulteng dengan pendidikan.
“Melihat simulasi pembelajaran daring pada era pandemi di SMP 1 Singaraja ini kami sangat antusias melihat kualitas kasek, guru dukungan orangtua siswa yang luar biasa. SMP negeri tetapi managemennya seperti sekolah internasional,” ucap Rudi yang didampingi anggota rombongan lain. Dia pun mengaku akan merencanakan kembali kunjungannya ke SMPN 1 Singaraja untuk mengorek lebih detail managemen sekolah, pemberlakuan sistem pembelajaran dengan Sistem Kredit Semester (SKS), termasuk aplikasi pembelajaran daring yang dipakai. “Kami sudah niatkan untuk datang kembali mengajak kepala sekolah sebisa mungkin bapak gubernur juga untuk melakukan study contoh pendidikan di SMPN 1 Singaraja ini,” imbuh dia.
Menurutnya, pendidikan di Sulteng memerlukan contoh inovasi pendidikan seperti yang dilakukan SMPN 1 Singaraja. Karena sejauh ini sistem pendidikan di Sulteng masih menggunakan sistem pembelajaran sesuai standar. “Sistem pembelajaran sama, tetapi inovasi yang kami dapati di sini, cara belajar, pendidikan karakter siswa yang dilakukan sejak dini sesuai dengan minat bakat mereka sudah diwadahi, sangat modern dan menyaingi sistem pendidikan di luar negeri,” kata Rudi.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi, mensharing pembelajaran daring yang menggunakan aplikasi BEE-nya. Aplikasi pembelajaran daring milik SMPN 1 Singaraja ini pun ngelink dengan Kemendikbud, sehingga banyak dilihat oleh satuan pendidikan di Indonesia. Kasek Karnadhi menjelaskan, aplikasi BEE yang dilaunching pada tahun 2020 lalu, awalnya untuk memudahkan supervise Kepala Sekolah, Kepala Dinas dan orangtua siswa.
Aplikasi ini dapat diakses oleh umum untuk memantau pembelajaran daring benar-benar berjalan seperti pembelajaran tatap muka. Semua aktivitas pembelajaran guru dan siswa pun dapat terlihat di aplikasi itu. “Kalau orang lain, orang tua siswa ingin melakukan pengecekan proses pembelajaran daring bisa dengan meminta link kepada saya selaku kepala sekolah. Sehingga proses pembelajaran daring bisa langsung dilihat dan dimonitoring langsung,” jelasnya. Karnadhi pun mengapresiasi kunjungan dari Pemprov Sulteng yang berencana akan mengadopsi sistem pembelajaran daringnya yang selama pandemi ini terlaksana dengan lancar. *k23
1
Komentar