Simpang Bitera Lokasi 'Langganan' Pelanggar Lalin
GIANYAR, NusaBali
Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar telah memasang delapan titik CCTV (Closed Circuit Television) untuk memantau kondisi lalulintas.
Pemantauan ini guna mengetahui kondisi lalulintas (lalin) setempat, terutama pelanggaran pengendara roda 2 dan 4 maupun truk. Dari delapan titik itu, petugas mengetahui CCTV simpang Bitera, mencatat sebagai lokasi ‘langganan’ pelanggaran lalulintas.
Salah seorang staf pantau CCTV Dishub Gianyar Dewa Ayu Kiki mengatakan, dari titik pantau CCTV yang ada, di CCTV pantau simpang Bitera dapat diketahui terjadi pelanggaran terbanyak. Pelanggaran ini didominasi pengendara roda 2 dengan tidak mengenakan masker dan tidak mengenakan helm. "Pelanggaran di simpang Bitera itu terbanyak pada siang hari," jelas Dewa Ayu Kiki, Selasa (15/6).
Titik pantau CCTV lain ada di depan DPRD Gianyar, simpang Ksatrian, simpang RSUD Sanjiwani, simpang Buruan, simpang Kemenuh, dan simpang Cemenggaon.
Dikatakan Dewa Ayu Kiki, CCTV hidup selama 24 jam, namun petugas pantau bekerja dalam dua kelompok yakni kelompok pertama pada pagi dengan 4 orang, dan sore sampai jam 10 malam dengan 4 petugas. Dijelaskan, bila menemukan pelanggaran, petugas pantau akan langsung memberikan informasi melalui pengeras suara di lokasi. "Kalau ditemukan pelanggaran, kami langsung berikan teguran dengan menyebut identitas yang melekat pada pelanggar. Misal, warna baju, atau jenis pelanggaran sehingga pengendara dengan sadar balik arah," jelas Kiki.
Dijelaskannya lagi, pelanggaran yang sering menerobos ada di pos CCTV Lapangan Astina. Sedangkan untuk pelanggaran pengendara roda empat pada umumnya tidak menggunakan sabuk pengaman dan tidak mengenakan masker. "Setiap saat kami berikan imbauan agar pelanggar lalin mematuhi aturan. Kadang kami tahan dengan menahan lampu merah sampai pengendara balik arah," jelasnya.
Rata-rata pelanggaran marka jalan tiap bulan mencapai 200an, pelanggaran tanpa helm rata-rata 50 kasus, dan tidak mengenakan masker rata-rata 35 kasus. *nvi
1
Komentar