Portugal Menang Ronaldo Panen Rekor
Meski trio EPL moncer, Portugal tetap butuh 'sang jimat' yang tak kenal lelah berjuang untuk menang, Ronaldo. Laga itu hari Ronaldo kembali mencetak beberapa rekor.
BUDAPEST, NusaBali
Dua gol Cristiano Ronaldo (penalti 87, 92+2) dan satu gol Raphael Guerreiro (84) dalam waktu delapan menit pada ujung laga memastikan Portugal menang 3-0 atas tuan rumah Hungaria, di Puskas Arena, Budapest, Rabu (16/6). Kemenangan itu sekaligus hadiah permainan ultra-ofensif Portugal
Selain itu, juga menandai sukses Ronaldo mencetak banyak rekor. Ya, kemenangan Portugal selalu tak lepas dari kecermelangan Ronaldo di atas lapangan hijau. Padahal sebelumnya, orang meragukan Ronaldo yang sudah berusia 36 tahun untuk mempersembahkan yang terbaik kepada negaranya, setelah melalui musim yang panjang dan sulit. Ronaldo pun memberi jawaban dengan sejumlah rekor.
Usai kemenangan itu, Portugal pun kian favorit juara, mengingat bakat menyerang yang dimiliki pelatih Fernando Santos, dengan ditopang trio Premier League. Yakni, Bruno Fernandes (MU), Diogo Jota dari Liverpool; dan Bernardo Silva dari Manchester City. Meski trio EPL moncer dan berbakat, Portugal tetap butuh 'sang jimat' yang tak kenal lelah berjuang untuk menang, Ronaldo.
Laga Hungaria vs Portugal adalah hari Ronaldo kembali mencetak rekor. Penaltinya memastikan dia jadi pemain pertama dalam sejarah putaran final Piala Eropa yang mencetak total 10 gol. Lalu jadi 11 berkat gol pada masa injury time, sehingga menyalip rekor sembilan gol Michel Platini yang semuanya tercipta pada Euro 1984.
Kini 106 gol internasional yang dicetak CR7, kurang tiga gol dari rekor sepanjang masa yang dibuat pemain Iran Ali Daei, 109 gol. Rasa haus gol dan rekor tetap lebih kuat dari sebelumnya. Setelah awal yang mengesankan dalam turnamen edisi ini, hanya sedikit yang meragukan Ronaldo akan melampaui rekor Daei dan menambahkan satu penghargaan lagi dalam daftar rekornya yang terus bertambah sebelum Euro 2020 selesai.
Mencetak dua gol Portugal dan menjadi ancaman konstan terhadap pertahanan Hungaria sejak awal sampai akhir membuat Ronaldo dinobatkan sebagai pemain terbaik atau "star of the match" laga tersebut. Di laman UEFA, Corinne Diacre, pengamat teknis UEFA, menobatkan Ronaldo sebagai Star of the Match berkat "semua peluang dan gol" yang dia ciptakan.
Selain itu, eks pemain MU mencetak sejarah jadi pemain pertama dalam lima Piala Eropa. Ronaldo yang dinilai FedEx Performance Zone sebagai 'fast riser" tak henti berusaha menciptakan gol sekalipun beberapa kali menemui kokohnya pertahanan Hungaria sampai kemudian Portugal memecah kebuntuan enam menit dari selesainya waktu normal yang diciptakan Raphael Guerreiro. Gol Guerreiro memicu Ronaldo menunjukkan kelasnya di depan junior-juniornya dalam timnas Portugal.
Lalu gol ketiganya mempertontonkan, Ronaldo belum padam sebagai superstar sepakbola kelas atas. Ronaldo dan Platini memegang rekor sembilan gol sebelum turnamen, akan tetapi dua gol larut sayap timnas Portugal terhadap Hungaria menambah rekor golnya. *
Selain itu, juga menandai sukses Ronaldo mencetak banyak rekor. Ya, kemenangan Portugal selalu tak lepas dari kecermelangan Ronaldo di atas lapangan hijau. Padahal sebelumnya, orang meragukan Ronaldo yang sudah berusia 36 tahun untuk mempersembahkan yang terbaik kepada negaranya, setelah melalui musim yang panjang dan sulit. Ronaldo pun memberi jawaban dengan sejumlah rekor.
Usai kemenangan itu, Portugal pun kian favorit juara, mengingat bakat menyerang yang dimiliki pelatih Fernando Santos, dengan ditopang trio Premier League. Yakni, Bruno Fernandes (MU), Diogo Jota dari Liverpool; dan Bernardo Silva dari Manchester City. Meski trio EPL moncer dan berbakat, Portugal tetap butuh 'sang jimat' yang tak kenal lelah berjuang untuk menang, Ronaldo.
Laga Hungaria vs Portugal adalah hari Ronaldo kembali mencetak rekor. Penaltinya memastikan dia jadi pemain pertama dalam sejarah putaran final Piala Eropa yang mencetak total 10 gol. Lalu jadi 11 berkat gol pada masa injury time, sehingga menyalip rekor sembilan gol Michel Platini yang semuanya tercipta pada Euro 1984.
Kini 106 gol internasional yang dicetak CR7, kurang tiga gol dari rekor sepanjang masa yang dibuat pemain Iran Ali Daei, 109 gol. Rasa haus gol dan rekor tetap lebih kuat dari sebelumnya. Setelah awal yang mengesankan dalam turnamen edisi ini, hanya sedikit yang meragukan Ronaldo akan melampaui rekor Daei dan menambahkan satu penghargaan lagi dalam daftar rekornya yang terus bertambah sebelum Euro 2020 selesai.
Mencetak dua gol Portugal dan menjadi ancaman konstan terhadap pertahanan Hungaria sejak awal sampai akhir membuat Ronaldo dinobatkan sebagai pemain terbaik atau "star of the match" laga tersebut. Di laman UEFA, Corinne Diacre, pengamat teknis UEFA, menobatkan Ronaldo sebagai Star of the Match berkat "semua peluang dan gol" yang dia ciptakan.
Selain itu, eks pemain MU mencetak sejarah jadi pemain pertama dalam lima Piala Eropa. Ronaldo yang dinilai FedEx Performance Zone sebagai 'fast riser" tak henti berusaha menciptakan gol sekalipun beberapa kali menemui kokohnya pertahanan Hungaria sampai kemudian Portugal memecah kebuntuan enam menit dari selesainya waktu normal yang diciptakan Raphael Guerreiro. Gol Guerreiro memicu Ronaldo menunjukkan kelasnya di depan junior-juniornya dalam timnas Portugal.
Lalu gol ketiganya mempertontonkan, Ronaldo belum padam sebagai superstar sepakbola kelas atas. Ronaldo dan Platini memegang rekor sembilan gol sebelum turnamen, akan tetapi dua gol larut sayap timnas Portugal terhadap Hungaria menambah rekor golnya. *
Komentar