Rayakan HUT Ke-1, Dapur SOS Bali Bikin 3.250 Nasi Bungkus
DENPASAR, NusaBali.com – Dalam rangka memperingati hari jadi pertama, Kamis (17/6/2021), Scholars of Sustenance (SOS) Bali menyiapkan 3.250 nasi bungkus untuk masyarakat yang membutuhkan.
Tim Juru Masak yang terdiri dari tiga orang ini memulai proses memasak sejak pukul 02.00 dinihari Wita dengan menggunakan dua dapur. Adapun beras yang disiapkan sebanyak 250 kilogram. Akhirnya, dari target 3.000 nasi bungkus, terlampaui menjadi 3.250 nasi bungkus.
“Kami juga dibantu dengan relawan yang datang sehingga hari ini telah menyelesaikan makanan sebanyak 3250 bungkus,” ujar Delmi Surya Putra, salah satu chef, Kamis (17/6/2021) siang.
Menyiapkan dan bagi-bagi nasi bungkus ini memang menjadi program Dapur SOS Bali sejak dibentuk. “Sebelum pandemi, kami bekerja sama dengan 60 hotel. Namun pada saat masa pandemi ini kami hanya bekerja sama dengan 5 hotel saja,” kata Duhitta Hayyuardhini, salah satu panitia.
Pandemi yang memberikan dampak sangat besar pada sektor pariwisata di Bali, sehingga sejumlah hotel di Bali terpaksa tutup atau buka tidak optimal lantaran tidak ada atau minimnya kunjungan wisatawan.
SOS Bali sendiri memanfaatkan sisa makanan yang diproduksi oleh hotel, lalu diolah kembali sehingga dapat didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sisa makanan yang dimaksud misalnya sebuah hotel membuat breakfast dengan volume banyak, dan breakfast yang disediakan hotel itu ternyata melebihi kapasitas pengunjung hotel.
“Nah sisa itulah yang kami oleh kembali, kami cek kondisinya, dan kami perhatikan juga nilai gizinya, dan setelah itu kami langsung distribusikan pada hari itu juga untuk menjaga kualitasnya,” ungkap Nicolaas Kimmon, Head Chef dari Dapur SOS Bali.
Dapur SOS Bali saat ini ada empat yang tersebar di Canggu, Sanur, Uluwatu dan Tabanan. Pada awal terbentuknya Dapur SOS Bali ini hanya berkekuatan empat orang saja tanpa relawan.
“Dulu kemampuan memasak kami hanya bisa 200 bungkus makanan, dengan durasi dari pukul 08.00 hingga 16.00. Seiring berjalannya waktu para relawan semakin bertambah, saya sangat senang dengan hal itu, dan berharap ke depannya relawan akan terus bertambah lagi, dan SOS Bali dapat membangun dapur-dapur lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Bali, sehingga dapat mendistribusikan makanan yang bergizi dan bernutrisi dengan merata dan menyeluruh,” harap Nicolaas.
Sementara itu HUT ke-1 Dapur SOS Bali yang digelar di Rumah Sanur Creative Hub Banjar Semawang, Jalan Danau Poso nomor 51A, Sanur, Denpasar, juga dimeriahkan dengan pertunjukan sulap dan dihadiri oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
“Masyarakat Denpasar merasa terbantu dan berterima kasih karena dalam masa pandemi ini banyak masyarakat yang dirumahkan. Kadang-kadang kalau dikasih sembako masaknya tidak sempat, akhirnya dengan pembagian nasi bungkus seperti ini tentunya sangat berguna untuk masyarakat kami,” kata Jaya Negara.
Scholars of Sustenance adalah Perusahaan Non-Profit yang didirikan oleh Bo H Holmgreen di tahun 2016 dengan program sosial dan ramah lingkungan yang beroperasi di Thailand dan Indonesia. SOS menghadirkan solusi terbaik bagi pencegahan limbah makanan di Indonesia.
Visi SOS adalah menciptakan keseimbangan pangan, memberi akses nutrisi seimbang kepada masyarakat kurang mampu dan kelompok yang membutuhkan. Misi SOS yaitu secara logistik mengumpulkan surplus makanan dari berbagai industri makanan, mendistribusikan kembali, dan memastikan tidak ada makanan yang terbuang. *rma
1
Komentar