Peredam Gedung Auditorium Jembrana Dirusak
Diduga, Perusak Orang Tidak Dikenal
Gedung Auditorium Jembrana ini, masih berstatus konstruksi dalam pengerjaan (KDP) di bawah Dinas PUPRPKP Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Gedung Auditorium Jembrana di Jalan Mayor Sugianyar, kawasan Civic Center Jembrana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, menjadi sasaran aksi vandalisme. Dinding untuk peredam gedung di seberang Rumah Jabatan (Rumjab) Bupati dan Wabup Jembrana ini, diketahui rusak dan mengarah sengaja dirusak oleh orang tidak dikenal (OTK).
Informasi di Jembrana, Kamis (17/6), kasus pengrusakan peredam gedung milik Pemkab Jembrana itu dilaporkan pihak Pemkab ke Polres Jembrana, Kamis (17/6). Dari hasil olah TKP, pengrusakan ini terjadi di dua titik, yakni dinding peredam di lantai tangga menuju lantai II dekat pintu sebelah utara. Satu lagi, dinding peredam di lantai tangga menuju lantai II dekat pintu sebelah selatan. Dari dua titik lokasi lantai tangga yang sama-sama menuju lantai dua gedung auditorium itu, kerusakan terparah terjadi pada dinding peredam di lantai tangga dekat pintu sebelah selatan. Di mana selain tampak dilubangi, ada bagian lapisan peredam yang dilepas hingga terlihat bagian rangka baja ringan yang menjadi penyangga lapisan peredam tersebut. Di samping kerusakan dinding peredam itu, juga ditemukan kerusakan pada bagian bawah trali kayu pembatas samping tangga.
Berdasar tanda-tanda di TKP, kerusakan dinding peredam itu, diduga dirusak dengan cara dipukul dan dirobek. Sementara kerusakan pada bagian bawah trali kayu pembatas samping tangga, diduga dirusak dengan cara ditendang. Aksi pengrusakan itu, diduga dilakukan saat malam hari. Mengingat petugas kebersihan di gedung setempat hanya berjaga tiap siang hari. Di gedung yang sebelumnya telah dipelaspas pada Februari 2020, juga belum dipasangi CCTV (closed circuit television).
Saat dihubungi, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Harta Wijaya, mengaku mengetahui kerusakan tersebut. Da tahu setelah diberitahu oleh Kasi Bangunan I Komang Wiarta, pada Selasa (15/6) pagi. Komang Wiarta mengetahui kerusakan tersebut setelah mendapat laporan dari petugas kebersihan gedung setempat. “Diketahui hari Selasa, yang pertama mengetahui cleaning service,” ujarnya.
Begitu menerima laporan Selasa tersebut, Harta Wijaya mengatakan langsung membuat laporan kejadian untuk disampaikan kepada Pj Sekda dengan tembusan kepada Bupati, Kabag Umum, dan Satpol PP Jembrana. Setelah membuat laporan itu, dirinya pun diperintahkan untuk membuat laporan ke Polres Jembrana, Kamis kemarin. “Tadi (kemarin) diperintahkan melapor ke Polres,” ucapnya.
Menurut Harta Wijaya, Gedung Auditorium Jembrana ini, masih berstatus konstruksi dalam pengerjaan (KDP) di bawah Dinas PUPRPKP Jembrana. Rencananya tahun ini, juga akan dilakukan pengerjaan tahap ketiga yang saat ini masih dalam proses tender. Pengerjaan tahap ketiga dengan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar itu, di antaranya meliputi pengadaan AC, pintu railing, genset, alat pemadam api ringan (APAR), pompa hidran, penataan tata suara, padmasana, termasuk CCTV. “Sementara ini memang belum ada petugas jaga malam. Baru ada cleaning service,” ucapnya. *ode
Informasi di Jembrana, Kamis (17/6), kasus pengrusakan peredam gedung milik Pemkab Jembrana itu dilaporkan pihak Pemkab ke Polres Jembrana, Kamis (17/6). Dari hasil olah TKP, pengrusakan ini terjadi di dua titik, yakni dinding peredam di lantai tangga menuju lantai II dekat pintu sebelah utara. Satu lagi, dinding peredam di lantai tangga menuju lantai II dekat pintu sebelah selatan. Dari dua titik lokasi lantai tangga yang sama-sama menuju lantai dua gedung auditorium itu, kerusakan terparah terjadi pada dinding peredam di lantai tangga dekat pintu sebelah selatan. Di mana selain tampak dilubangi, ada bagian lapisan peredam yang dilepas hingga terlihat bagian rangka baja ringan yang menjadi penyangga lapisan peredam tersebut. Di samping kerusakan dinding peredam itu, juga ditemukan kerusakan pada bagian bawah trali kayu pembatas samping tangga.
Berdasar tanda-tanda di TKP, kerusakan dinding peredam itu, diduga dirusak dengan cara dipukul dan dirobek. Sementara kerusakan pada bagian bawah trali kayu pembatas samping tangga, diduga dirusak dengan cara ditendang. Aksi pengrusakan itu, diduga dilakukan saat malam hari. Mengingat petugas kebersihan di gedung setempat hanya berjaga tiap siang hari. Di gedung yang sebelumnya telah dipelaspas pada Februari 2020, juga belum dipasangi CCTV (closed circuit television).
Saat dihubungi, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Harta Wijaya, mengaku mengetahui kerusakan tersebut. Da tahu setelah diberitahu oleh Kasi Bangunan I Komang Wiarta, pada Selasa (15/6) pagi. Komang Wiarta mengetahui kerusakan tersebut setelah mendapat laporan dari petugas kebersihan gedung setempat. “Diketahui hari Selasa, yang pertama mengetahui cleaning service,” ujarnya.
Begitu menerima laporan Selasa tersebut, Harta Wijaya mengatakan langsung membuat laporan kejadian untuk disampaikan kepada Pj Sekda dengan tembusan kepada Bupati, Kabag Umum, dan Satpol PP Jembrana. Setelah membuat laporan itu, dirinya pun diperintahkan untuk membuat laporan ke Polres Jembrana, Kamis kemarin. “Tadi (kemarin) diperintahkan melapor ke Polres,” ucapnya.
Menurut Harta Wijaya, Gedung Auditorium Jembrana ini, masih berstatus konstruksi dalam pengerjaan (KDP) di bawah Dinas PUPRPKP Jembrana. Rencananya tahun ini, juga akan dilakukan pengerjaan tahap ketiga yang saat ini masih dalam proses tender. Pengerjaan tahap ketiga dengan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar itu, di antaranya meliputi pengadaan AC, pintu railing, genset, alat pemadam api ringan (APAR), pompa hidran, penataan tata suara, padmasana, termasuk CCTV. “Sementara ini memang belum ada petugas jaga malam. Baru ada cleaning service,” ucapnya. *ode
Komentar