Budiasa Ranking Teratas Seleksi Calon Sekda Jembrana
Bupati Tamba: Tidak Harus Peraih Nilai Tertinggi Dipilih Jadi Sekda
NEGARA, NusaBali
Kepala Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana, I Made Budiasa, berpeluang besar terpilih menjadi Sekda Kabupaten Jembrana.
Pasalnya, Made Budiasa menduduki ranking teratas dalam daftar 3 besar hasil proses lelang (seleksi terbuka) Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Sekda Jembrana yang telah dituntaskan panitia seleksi (Pansel), Rabu (16/6).
Sesuai pengumuman Nomor 14/Pansel JPT/2021 tentang hasil Rekam Jejak, Penulisan Makalah, Penilaian Kompetensi/Assessment, Penilaian Presentasi, dan Wawancara Peserta Seleksi Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekda secara Terbuka Pemkab Jembrana Tahun 2021 yang diupload pada website BKPSDM Jembrana, 16 Juni 2021, Made Budiasa memperoleh nilai kumulatif tertinggi 87,53.
Sedangkan peringkat kedua diduduki Ni Wayan Koriani, yang kini menjabat Kepala Inspektorat Kabupaten Jembrana, dengan nilai kumulatif 81,58. Sementara I Made Dwi Maharimbawa, yang kini menjabat Kepala Dinas Perhubungan-Kelautan-Perikanan Kabupaten Jembrana, berada di peringkat ketiga dengan memperoleh nilai 80.00.
Sebaliknya, I Komang Kusumaedi, terpental dari perburuan kursi Sekda Kabupaten Jembrana, karena berada di peringkat empat dalam seleksi akhir dengan nilai hanya 77,37. Komang Kusumaeda merupakan satu-satu kandidat dari luar lingkungan Pemkab Jembrana. Saat ini, Kusumaedi menjabat sebagai Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Sat Pol PP Provinsi Bali.
Maka, hanya trio Made Budiasa, Wayan Koriani, dan Made Dwi Maharimbawa selaku peraih peringkat tiga besar yang diajukan Pansel ke Bupati Jembrana selaku user untuk dipilih salah satunya sebagai Sekda Kabupaten Jembrana. Pansel JPT Pratama Sekda Jembrana sendiri diketuai langsung Kepala Badan Kepegawaian Derah (BKD) Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana.
Kebiasaan yang berlaku selama ini, peraih ranking teratas dalam proses lelang lebih sering dipilih dan ditetapkan sebagai pemenang jabatan yang diperebutkan. Artinya, Made Budiasa punya peluang besar untuk terpilih menjadi Sekda Jembrana.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, memastikan dirinya tidak ikut meng-intervensi proses seleksi Calon Sekda Jembrana. Menurut Bupati Tamba, dia sepenuhnya percaya kepada Pansel untuk menentukan 3 nama terbaik. Setelah seleksi selesai dan mendapatkan 3 nama terbaik, Bupati Tamba bersama Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna akan memanggil mereka satu per satu.
"Akan kita panggil satu-satu tiga nama yang lolos seleksi di Pansel tersebut. Saya bersama Pak Wakil Bupati ingin mengetahui sejauh mana kesiapan para kandidat terbaik calon Sekda Jembrana itu," jelas Bupati Tamba di sela-sela jumpa pers di Rumah Jabatan Bupati di Negara, Rabu lalu.
Ketika disinggung apakah hal itu mengisyaratkan belum tentu memilih kandidat ranking pertama, menurut Bupati Tamba, tidak harus begitu. Sesuai ketentuan, bisa dipilih salah satu dari 3 nama terbaik. Bupati Tamba menginginkan Sekda Jembrana terpilih memiliki kemampuan untuk mendukung perwujudan visi dan misi pemerintahan Tamba-Patriana Krisna.
"Aturannya kan bisa dipilih salah satu. Nanti kita lihat dulu bagaimana kesiapan mereka," tegas Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang juga mantan Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019 dari Fraksi Demokrat ini.
Sementara, Made Budiasa mengaku sudah mengetahui hasil seleksi yang diumumkan secara terbuka dan menempatkan dirinya sebagai ranking teratas. Saat mengikuti seleksi yang setiap tahapan diawasi langsung oleh Ombudsman tersebut, dirinya berusaha mengikuti proses seleksi dengan baik.
"Memang seleksinya ketat. Diawasi langsung sama Ombudsman. Kemarin juga tesnya menggunakan google form," tutur Budiasa saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Kamis (17/6).
Disingung mengenai peluang terpilih semnjadi Sekda Jembrana, menurut Budiasa, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada kewenangan Bupati. "Itu kan hak beliau (Bupati Tamba, Red). Bupati selaku PPK yang akan menentukan pilihan. Harus dihormati, siapa pun yang nanti dipilih jadi Sekda," tegas Budiasa.
Budiasa sendiri merupakan birokrat kelahiran Desa Jegu, Kecamatan Tabanan, 2 Oktober 1967, yang tinggal di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. Sejak menjadi CPNS tahun 1986, Budiasa bertugas sebagai staf di Kantor Camat Mendoyo. Kemudian, pada tahun 1996, Budiasa mendapat promosi jabatan sebagai Sekretaris Camat (Sekcam) Mendoyo.
Setelah menjadi Sekcam Mendoyo hingga tahun 1998, Budiasa dialihkan menjadi Kasubbag Produksi pada Bagian Perekonomian Setda Jembrana (terugas hingga tahun 2000). Selanjutnya, Budiasa dipindahkan menjadi Kasubag Tata Pemerintahan pada Bagian Pemerintahan Setda Jembrana. Masih di tahun 2000, dia juga semapt dipindahkan menjadi Kasubag Perangkat Wilayah pada Bagian Pemerintahan Setda Jembrana.
Kemudian, Budiasa ditugaskan menjadi Lurah Baler Bale Agung (2001-2006), Camat Mendoyo (2006-2009), Camat Negara (2009-2011), Keplaa Kantor Pembedayaan Masyarakat Desa Kabupaten Jembrana (2011-2012), Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Setda Jembrana (2012-2014), Kepala Dinas Sosial Jembrana (2014-2015), hingga akhirnya jadi Kepala BKPSDM Jembrana (sejak 2015 sampai sekarang). *ode
Komentar