PD Bali Ingatkan BPD Jaga Demokrasi Musdes
Supaya setiap keputusan desa tidak jadi keputusan elit. Tapi keputusan masyarakat. (Pendamping Desa Provinsi Bali Jro Kadek Suardika).
GIANYAR, NusaBali
Pendamping Desa Provinsi Bali mengingatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Gianyar menjaga demokrasi saat pelaksanaan musyawarah desa (musdes). BPD agar tidak berpihak pada kepentingan elit. Sebaliknya harus menyerap usul saran masyarakat.
Hal ini diingatkan Pendamping Desa (PD) Provinsi Bali Jro Kadek Suardika kepada Forum BPD se Kabupaten Gianyar dalam pertemuan di Eco Park, Banjar Mancawarna, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Jumat (18/6) siang.
"Tugas BPD penting jaga demokrasi untuk menjaga hak warga. Supaya setiap keputusan desa tidak jadi keputusan elit. Tapi keputusan masyarakat," ujarnya.
Jro Kadek Suardika juga menekankan agar pelaksanaan Musdes Tahun Anggaran 2022 mengacu pada data desa berbasis SDGs (sustainable development goals) tahun 2021. Desa diharapkan mampu menerjemahkan data ini dalam perencanaan desa dalam dokumen RKP (rencana kerja pemerintah). Hal ini sebagai upaya terpadu mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, ekonomi tumbuh merata, peduli kesehatan, peduli lingkungan, peduli pendidikan, ramah perempuan, dan berjejaring. Selain itu, tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengimplementasikan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat berbasis data. "Saat musdes juga perlu diperhatikan program pemberdayaan perempuan. Karena perempuan berdaya cenderung lebih perhatian pada pendidikan dan rumah tangga, membuat keluarga pun berdaya," jelasnya.
Terkait pengentasan kemiskinan di masa pandemi Covid-19, Jro Kadek Suardika berharap program padat karya tetap dianggarkan. "Dasarnya tetap SDGs, sehingga satu kegiatan yang tepat akan berdampak luar biasa. BPD juga perlu menjaga pembahasan musdes agar terarah," pintanya.
Sementara itu, Ketua Forum BPD se Kabupaten Gianyar I Wayan Dirgayusa didampingi Wakil I Wayan Surat, mengatakan pertemuan ini dihadiri 52 BPD se Gianyar. Pembahasan diantaranya menyangkut persiapan musdes, tindak lanjut hasil studi tiru Forum BPD Gianyar melihat pertanian organik di Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, dan laporan kinerja BPD tahun 2020. "Harapan kami, semua desa bisa menyikapi apa yang kita lihat di Sidan. Bisa juga diterapkan di desa lain. Kaitan dengan penganggaran di Tahun 2022," jelas BPD Desa Sanding ini. Pertanian organik ini pula, sejalan dengan program Puspa Aman Desa termasuk bagaimana ke depan tiap desa bisa mengelola sampah melalui TPS3R.
Pertemuan itu dihadiri Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winartha. Dia berharap pertemuan Forum BPD se Gianyar ini membuahkan hasil untuk menjadi aspirasi atau masukan ke DPRD Gianyar. *nvi
Hal ini diingatkan Pendamping Desa (PD) Provinsi Bali Jro Kadek Suardika kepada Forum BPD se Kabupaten Gianyar dalam pertemuan di Eco Park, Banjar Mancawarna, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Jumat (18/6) siang.
"Tugas BPD penting jaga demokrasi untuk menjaga hak warga. Supaya setiap keputusan desa tidak jadi keputusan elit. Tapi keputusan masyarakat," ujarnya.
Jro Kadek Suardika juga menekankan agar pelaksanaan Musdes Tahun Anggaran 2022 mengacu pada data desa berbasis SDGs (sustainable development goals) tahun 2021. Desa diharapkan mampu menerjemahkan data ini dalam perencanaan desa dalam dokumen RKP (rencana kerja pemerintah). Hal ini sebagai upaya terpadu mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, ekonomi tumbuh merata, peduli kesehatan, peduli lingkungan, peduli pendidikan, ramah perempuan, dan berjejaring. Selain itu, tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengimplementasikan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat berbasis data. "Saat musdes juga perlu diperhatikan program pemberdayaan perempuan. Karena perempuan berdaya cenderung lebih perhatian pada pendidikan dan rumah tangga, membuat keluarga pun berdaya," jelasnya.
Terkait pengentasan kemiskinan di masa pandemi Covid-19, Jro Kadek Suardika berharap program padat karya tetap dianggarkan. "Dasarnya tetap SDGs, sehingga satu kegiatan yang tepat akan berdampak luar biasa. BPD juga perlu menjaga pembahasan musdes agar terarah," pintanya.
Sementara itu, Ketua Forum BPD se Kabupaten Gianyar I Wayan Dirgayusa didampingi Wakil I Wayan Surat, mengatakan pertemuan ini dihadiri 52 BPD se Gianyar. Pembahasan diantaranya menyangkut persiapan musdes, tindak lanjut hasil studi tiru Forum BPD Gianyar melihat pertanian organik di Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, dan laporan kinerja BPD tahun 2020. "Harapan kami, semua desa bisa menyikapi apa yang kita lihat di Sidan. Bisa juga diterapkan di desa lain. Kaitan dengan penganggaran di Tahun 2022," jelas BPD Desa Sanding ini. Pertanian organik ini pula, sejalan dengan program Puspa Aman Desa termasuk bagaimana ke depan tiap desa bisa mengelola sampah melalui TPS3R.
Pertemuan itu dihadiri Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winartha. Dia berharap pertemuan Forum BPD se Gianyar ini membuahkan hasil untuk menjadi aspirasi atau masukan ke DPRD Gianyar. *nvi
1
Komentar