Polda Dukung Penuh Rencana Dibukanya Pariwisata Bali
Kapolda Ajak Masyarakat Terapkan Disiplin Prokes yang Ketat
DENPASAR, NusaBali
Rencana pemerintah untuk membuka pariwisata Bali pada Juli mendatang disambut baik oleh Polda Bali.
Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menegaskan siap untuk membantu pemerintah lewat sosialisasi tentang Protokol Kesehatan (Prokes). Selain itu masalah keamanan yang menjadi tugas dan tanggung jawab kepolisian.
Dalam kegiatan temu media di Aula Gedung Perkasa Raga Garwita (PRG) Polda Bali, Jumat (18/6) Kapolda Irjen Putu Jayan mengatakan selama dihantam wabah Covid-19 ekonomi Bali terpuruk. Bali yang mengandalkan pariwisata terganggu dari berbagai segi. Dengan adanya rencana pemerintah membuka pariwisata harus didukung. Masyarakat diminta untuk menerapkan Prokes dengan ketat. Sehingga rencana pembukaan pariwisata bulan Juli terwujud.
Selama pandemi Covid-19 sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak. Salah satu cara untuk menekan Covid-19 selama ini adalah dengan menekan mobilitas pergerakan masyarakat. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang bertolak belakang dengan kegiatan pariwisata. Bila melihat data tahun 2019 predikat hasil pariwisata meraih posisi kedua pendapatan tertinggi kedua nasional, yaitu Rp 74 triliun atau 28,9 dari total devisa nasional.
Setelah dihantam Covid-19 menurun jauh. Dia mengungkapkan kunjungan wisatawan mancanegara triwulan I 2021 dengan jumlah -99,99 persen. Sehingga berdampak pada penurunan drastis devisa nasional. Selama pandemi ini sudah dua kali kita gagal buka pariwisata. Sempat direncanakan Juni 2020 dan Januari 2021. Namun gagal karena tidak adanya tanda-tanda penurunan kasus yang signifikan.
"Diharapkan rencana buka Juli ini bisa terwujud. Sejauh ini di Bali penurunan kasusnya sangat baik. Kepatuhan masyarakat menerapkan Prokes terbaik se-Indonesia," ungkap Kapolda dalam acara bertema ‘Kolaborasi Sinergi Polda Bali dan Media Wujudkan Kamtibmas yang Kondusif’. Dalam acara ini juga dihadiri Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Suardana dan para pejabat utama Polda Bali.
Bali merupakan salah satu provinsi dengan peringkat implementasi CHSE tertinggi di Indonesia. Ditambah dengan presentasi vaksinasi tercepat mencapai 94,88 persen dari target total. Kapolda berharap kerja sama dan sinergitas terus dibangun. Termasuk salah satunya adalah peran media massa. Diharapkan media massa dapat mengedukasi masyarakat sehingga timbul pemahaman baik dari masyarakat. Selain itu media massa juga diharapkan mampu meng-counter informasi atau berita hoax yang beredar.
"Kita harus dukung rencana pemerintah. Akibat Covid-19 Sampai saat ini jumlah karyawan yang dirumahkan 79.100 orang dan 3.300 orang di-PHK. Selain itu 1.543 restoran 435 restoran ditutup," beber jenderal bintang dua di pundak ini kepada seluruh hadirin yang mengikuti acara lewat zoom di seluruh Polres/Polresta jajaran, kemarin.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk pemulihan ekonomi serta pariwisata. Saat ini melalui serbuan vaksinasi. Secara keseluruhan masyarakat Bali telah menggunakan vaksin sebanyak 2.435.769 dosis. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan total sasaran tervaksin sampai dengan vaksin kedua sebanyak 715.915 atau sudah terealisasi sebanyak 700.596 atau 98 persen.
Dari pihak kepolisian sendiri khususnya Polda Bali telah membangun sinergi dengan berbagai instansi dan masyarakat. Membangun posko-posko dan gencar melakukan sosialisasi. Semua fungsi berperan. Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan juga bergerak melakukan berbagai upaya.
Selain menangani Covid-19 personel Polda Bali juga tetapi mengantisipasi gangguan Kamtibmas yang menjadi tanggung jawab kepolisian. Irjen Putu Jayan juga berharap tanggung jawab keamanan juga tak hanya diserahkan kepada polisi tapi jadi tanggung jawab seluruh masyarakat.
"Antisipasi gangguan keamanan dilakukan dengan berbagai upaya dan kegiatan rutin. Kegiatan rutin itu adalah keterpaduan setiap fungsi yang ada untuk melaksanakan ketertiban dan keamanan. Menempatkan personel ke beberapa titik untuk upaya pencegahan," ungkapnya.
Ditanya masalah premanisme, Kapolda menegaskan tidak akan membiarkan itu hidup di Bali. Masyarakat sudah susah jangan dibikin susah oleh aksi premanisme. "Masalah premanisme juga tetap jadi perhatian. Tidak ada preman hidup di Bali. Setiap tindakan yang mengarah ke premanisme pasti akan ditindak tegas. Itu juga instruksi dari bapak Kapolri," tandasnya.
Di akhir acara dengan penuh keakraban itu Wakapolda Bali, Brigjen Pol Ketut Suardana bermain suling dengan komposer musik ternama Bali, Gus Teja. Jenderal asal Buleleng ini mampu berkolaborasi dengan baik dan memberikan hiburan kepada semua hadirin. *pol
Komentar