Geger Ada Penampakan Buaya di Aliran Sungai Sangsang Pantai Lebih Gianyar
GIANYAR, NusaBali.com - Penampakan seekor buaya menggegerkan kawasan Pantai Lebih Gianyar pada Selasa (22/6/2021) pagi.
Buaya dengan perkiraan panjang 1,5 meter itu sebenarnya sudah terlihat di aliran Sungai Sangsang di kawasan Pantai Lebih pada Senin (21/6/2021), dan pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 Wita kembali dilihat oleh warga setempat.
“Senin kemarin ada laporan penampakan buaya sedang berjemur di aliran sungai Sangsang Lebih. Setelah menerima laporan kami hari ini bergerak menuju TKP untuk melakukan penangkapan buaya tersebut, dan tadi pagi sekitar pukur 09.00 Wita terlihat di daratan,” kata Wayan Join Hermanto, petugas Balawista Pantai Lebih Gianyar.
Untuk menangkap buaya ini, sejumlah petugas dikerahkan, mulai dari Balawista, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Gianyar, hingga pelibatan pawang buaya dari Taman Safari Gianyar. Namun tak mudah menangkap buaya ini karena hewan buas ini kembali masuk ke dalam air. “Kami mencoba memancing menggunakan bebek, mudah-mudahan tertangkap,” ujar Wayan Join.
Buaya ini sempat muncul di daratan sungai, namun ketika tim gabungan hadir untuk melakukan evakuasi buaya, buaya tersebut masuk ke dalam air. “Karena kami datangnya ramai-ramai, mungkin itu yang membuat buaya tidak mau keluar,” tambah Dewa Putu Putra Artawa, petugas Balawista Pantai Lebih lainnya.
Lebih lanjut Sulistyo Widodo yang merupakan petugas dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Bali mengungkapkan bahwa buaya yang diduga buaya muara tersebut, memiliki ukuran 1.5 meter. “Ukurannya tergolong buaya remaja, tapi sebaiknya tetap waspada karena buaya merupakan hewan yang berdarah dingin, apalagi habitat buaya muara itu dominan di dalam air, hanya ke daratan untuk berjemur mencerna makanan saja,” ujarnya.
BKSDA pun sudah melakukan koordinasi dengan Balawista agar mengarahkan warga sekitar untuk tidak beraktivitas sementara di area sungai Sangsang, mencegah sesuatu yang tidak diinginkan.
Sungai Sangsang, Lebih, Gianyar sering dimanfaatkan warga untuk beraktivitas sehari-hari seperti mencuci dan mandi. “Anak-anak sering main kano disini, ada juga yang mandi, dan di Utara sering ada warga yang mencuci pakaian, dan di dekat bibir pantai ada sebagian warga mencari batu disana, karena banyak aktivitas di area sungai ini, maka dari itu sudah diimbau agar tidak melakukan aktifitas disini sementara, sampai nanti buaya ditemukan,” ujar Wayan Join.
“Senin kemarin ada laporan penampakan buaya sedang berjemur di aliran sungai Sangsang Lebih. Setelah menerima laporan kami hari ini bergerak menuju TKP untuk melakukan penangkapan buaya tersebut, dan tadi pagi sekitar pukur 09.00 Wita terlihat di daratan,” kata Wayan Join Hermanto, petugas Balawista Pantai Lebih Gianyar.
Untuk menangkap buaya ini, sejumlah petugas dikerahkan, mulai dari Balawista, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Gianyar, hingga pelibatan pawang buaya dari Taman Safari Gianyar. Namun tak mudah menangkap buaya ini karena hewan buas ini kembali masuk ke dalam air. “Kami mencoba memancing menggunakan bebek, mudah-mudahan tertangkap,” ujar Wayan Join.
Buaya ini sempat muncul di daratan sungai, namun ketika tim gabungan hadir untuk melakukan evakuasi buaya, buaya tersebut masuk ke dalam air. “Karena kami datangnya ramai-ramai, mungkin itu yang membuat buaya tidak mau keluar,” tambah Dewa Putu Putra Artawa, petugas Balawista Pantai Lebih lainnya.
Lebih lanjut Sulistyo Widodo yang merupakan petugas dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Bali mengungkapkan bahwa buaya yang diduga buaya muara tersebut, memiliki ukuran 1.5 meter. “Ukurannya tergolong buaya remaja, tapi sebaiknya tetap waspada karena buaya merupakan hewan yang berdarah dingin, apalagi habitat buaya muara itu dominan di dalam air, hanya ke daratan untuk berjemur mencerna makanan saja,” ujarnya.
BKSDA pun sudah melakukan koordinasi dengan Balawista agar mengarahkan warga sekitar untuk tidak beraktivitas sementara di area sungai Sangsang, mencegah sesuatu yang tidak diinginkan.
Sungai Sangsang, Lebih, Gianyar sering dimanfaatkan warga untuk beraktivitas sehari-hari seperti mencuci dan mandi. “Anak-anak sering main kano disini, ada juga yang mandi, dan di Utara sering ada warga yang mencuci pakaian, dan di dekat bibir pantai ada sebagian warga mencari batu disana, karena banyak aktivitas di area sungai ini, maka dari itu sudah diimbau agar tidak melakukan aktifitas disini sementara, sampai nanti buaya ditemukan,” ujar Wayan Join.
Sulistyo Widodo menambahkan apabila buaya tersebut setelah melalui proses penyidikan ada oknum yang sengaja melepaskan, maka oknum yang bersangkutan dapat dijerat hukum pasal 21 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya dengan hukuman 5 tahun penjara.
“Masih diusahakan untuk menangkap secara halus, karena mengingat buaya adalah salah satu satwa yang dilindungi, di sini juga sudah ada pawangnya, mudah-mudahan buaya akan segera bisa ditangkap, karena medan seperti ini banyak kayu dan licin, menyulitkan team evakuasi untuk menangkap buaya tersebut, biasanya kalau seperti ini akan butuh waktu yang lama, karena insting hewan berdarah dingin itu berbeda,” tutupnya. *rma
1
Komentar