Catat, Besok Ada Layanan Gratis KB Serempak di Seluruh Bali

Para akseptor cukup membawa KTP, kartu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) bagi yang memiliki, dan mendatangi fasyankes terdekat.   “Selain dalam rangka Hari Keluarga Nasional 2021, tentu ini merupakan sebagai bagian dari  kampanye membentuk keluarga Indonesia yang berkualitas,” ujar Debby Martha Legi, Koordinator Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Provinsi Bali pada Selasa (22/6/2021) di Kantor BKKBN Provinsi Bali, Jalan Raya Puputan nomor 15, Renon, Denpasar.

Ia menjelaskan bahwa anggaran program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia diberikan kepada BKKBN pusat, namun kemudian diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia untuk selanjutnya digunakan dalam berbagai program kabupaten/kota yang terkait Keluarga Berencana.

Debby menerangkan, untuk layanan program KB gratis hanya berlaku untuk KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). MKJP merupakan alat kontrasepsi untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang digunakan dalam jangka panjang. Selain itu, MKJP lebih rasional dan mempunyai efek samping sedikit.

MKJP sendiri terdiri dari beberapa jenis yakni, IUD, Implan, Tubektomi/MOW, dan Vasektomi (MOP).  “Untuk besok jenis KB yang akan dilayani adalah IUD dan Implan, karena tidak memerlukan penanganan dengan operasi yang besar. Kalau MOW dan MOP itu memerlukan ruangan operasi khusus terutama untuk MOW,” terang Debby.

Untuk diketahui IUD merupakan alat kontrasepsi dalam rahim. Berbahan kerangka dari plastik,  berbentuk huruf T, fleksibel dan dipasang, dan dipasang dalam rahim. Jangka waktu pemakaian 5-10 tahun. Alat ini menetap kuat dan tidak berkarat di dalam rahim. Efek samping kram dan flek beberapa hari.

Sementara implan merupakan alat kontrasepsi bawah kulit. Berbentuk batang kecil, plastik, dipasang di bawah lapisan kulit lengan atas bagian samping dalam. Berisi hormon progesteron. Efektif dipakai hingga tiga tahun. Dapat kembali subur setelah kapsul dicabut.

Debby pun kembali mengingatkan bahwa pihaknya, dalam hal ini BKKBN, tidak ingin melarang siapapun untuk mempunyai anak dengan jumlah berapa pun. Ia menekankan BKKBN ingin mengkampanyekan untuk berencana dalam membuat anak, baik jumlah maupun jarak lahir antaranak.

“Supaya tidak salah paham, yang kami kampanyekan adalah bagaimana membentuk keluarga Indonesia yang berkualitas, dengan melakukan perencanaan,” terangnya. *adi