nusabali

Lumpur Sepaha Orang Dewasa, Pembersihan Ditarget Sepekan

  • www.nusabali.com-lumpur-sepaha-orang-dewasa-pembersihan-ditarget-sepekan

Terjun ke lokasi bencana, Wakil Gubernur Ketut Sudikerta minta Pamangku Pura Teratai Bang untuk melaksanakan upacara Guru Piduka pasca banjir banjang yang meluluhlantakkan pura di kawasan Kebun Raya Bedugul ini

TABANAN, NusaBali
Krama penyungsung dan sejumlah kalangan, termasuk pihak sekolah, terus melakukan kerja bakti untuk membersihkan material yang menimbun arel Pura Pura Teratai Bang di Desa Pakraman Bukit Catu, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti,  Tabanan, Rabu (21/12) malam. Saat ini, evakuasi material baru mencapai 30 persen, karena alat berat sudah masuk. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan targetkan pembersihan akan tuntas sepekan ke depan.

Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Made Sucita, menyatakan hingga Minggu (25/12) baru sekitar 30 persen material lumpur, batu, dan kayu gelondongan yang bisa disingkirkan dari areal Pura Teratai Bang. Dengan bantuan alat berat dari Dinas PU Tabanan dan Dinas Perikanan Tabanan, pihaknya optimis areal Pura Teratai Bang yang berlokasi di kawasan Kebun Raya Bedugul ini bisa tuntas dalam sepekan ke depan.

Hingga saat ini, kata Sucita, upaya membersihkan material pasca banjir yang menerjang Pura Teratai Bang terus dilakukan. "Dari banjar (penyungsung pura dari Desa pakraman Bukit Catu, Red) saja setiap hari dikerahkan 200 orang. Belum lagi tenaga dari relawan. Jika situasi cerah seperti sekarang, tidak sampai seminggu pasti tuntas. Pembersihan Utama Mandala Pura sudah tuntas kok,” jelas Sucita di lokasi bencana pura Teratai Bang, Minggu kemarin.

Menurut Sucita, upaya pembersihan sempat terkendala karena alat berat yang didatang-kan Dinas PU Tabanan tidak bisa jalan, lantaran terjebak lumpur yang tebalnya sampai sepaha orang dewasa. "Setelah alat berat dari Dinas Perikanan Tabanan datang, barulah bisa optimal pengerjaan. Sekarang kami fokus pengerjaan di Madya Mandala dan Nista Mandala Pura teratai Bang," papar Sucita sembari menyebutkan, material seperti batu-batu besar yang telah dikumpulkan nantinya akan dibawa untuk menutup jembatan yang jebol di Banjar Bukit Catu, Desa Candikuning.

Sementara itu, pantauan NusaBali, SMPN 5 Tabanana juga mengerahkan sekitar 100 siswanya untuk gotong royong membersihkan material yang menimpun areal Pura Teratai Bang, Minggu kemarin. Mereka dipimpin langsung Kepala Sekolah (Kasek( SMPN 5 Tabanan, I Wayan Widastra. "Ini sebagai bentuk rasa prihatin dan juga atas petunjuk dari Ketua Komite Sekolah, Pak Made Dirga, yang notabene Ketua Komisi IV DPRD Tabanan," papar Kadek Wayan Widarsa.

Pada hari yang sama, Minggu kemarin, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta juga terjun ke lokasi bencana banjir bandang di Pura Teratai Bang. Wagub Sudikerta didampingi Kadis Kehutanan Provinsi Bali IGN Wiranatha, Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indra, dan Kepala Badan Kesbangpolinmas Provinsi Bali I Gede Putu Jaya Suartama.

Wagub Sudikerta meminta tim yang turun ke lapangan, baik dari Kabupaten Tabanan maupun Provinsi Bali, untuk bekerja dengan baik dan tetap menjaga keselamatan, mengingat saat ini masih musim hujan. Sudikerta juga sudah meminta kepada pangempon Pura Teratai Bang untuk melaksanakan upacara Guru Piduka pasca bencana yang memporakporandakan Pura Dang Kahyangan ini.

“Bencana longsor dan banjir yang terjadi merupakan faktor alam. Kalau sudah faktor alam, kita tidak bisa apa-apa lagi. Namun, secara sekala dan niskala, kita harus berupaya. Secara sekala, beberapa alat berat sudah langsung dikerahkan untuk membersihkan areal pura, saya minta kepada pihak terkait untuk bekerja dengan baik,” tandas Sudikerta. “Untuk upaya niskala, saya sudah minta kepada Jro Mangku Pura untuk melaksanakan upacara Guru Piduka, agar hal serupa tidak terjadi kembali,” lanjut Ketua DPD I Golkar Bali ini.

Terkait proses renovasi Pura Teratai Bang pasca bencana banjir, menurut Sudikerta, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Tabanan menyangkut anggaran. Pasalnya, APBD Bali Induk 2017 sudah disahkan, sehingga tidak bisa dianggarkan lagi. Namun, pihaknya akan mengusahakan anggaran di APBD 2017 Perubahan.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Pamangku Pura Teratai Bang, Jro Mangku I Nyoman Sudi, 85, mengaku pihaknya tidak menyangka akan terjadi bencana seperti ini. Jro Mangku Sudi juga tidak mempunyai firasat apa pun sebelum bencana meluluhlantakkan Pura Teratai Bang.

Pasca bencana, pihaknya akan menempuh upaya niskala, seperti nunas baos (menanyakan) ikhwal bencana yang terjadi. "Mungkin nanti setelah material diberbersihkan total, baru kami akan nunas baos kepada Ida Batara yang melinggih di pura ini. Kami mohon petunjuk, di mana yang kurang dan pembangunan seperti apa yang diperlukan," ujar Jro Mangku Sudi.

Banjir bandang yang memporakporandakan Pura Teratai Bang sendiri terjadi Rabu (21/12) malam. Kayu-kayu gelondongan dan juga rumpun bambu hanyut menyapu areal Pura Teratai Bang akibat longsor dari Gunung Tapak dan Bukit Lesung yang berada di bagian atas (sebelag barat) Kebun Raya Bedugul. Bukan hanya Pura Teratai Bang yang porakporanda hingga menimbulkan kerugian material miliaran rupiah, namun juga objek wisata Kebun Raya Bedugul.

Ada 22 bangunan di Pura Teratai Bang hancur diterjang banjir bandang. Bangunan suci yang porakporanda ini tersebar di lima kawasan Pura Teratai Bang. Di kawasan Taman Beji, bangunan yang porakporanda mekiputi Padmasari, Gedong Bata, Bale Pemiosan, Bale Pesandekan, Bale Upakara, Patung Wisnu, dab Tempat Panglukatan. Bangunan yang porakporanda di kawasan Siwa Lingsir meliputi Patung Batara Bayu, tembok panyengker Siwa Lingsir.

Sedangkan di Utama Mandala Pura Teratai Bang, yang hancur meliputi Bale Niskala, Pondasi Padmasana, Bale Pesandekan, Tembok Panyengker, dan Bale Pemiosan. Di Madya Mandala, bangunan yang porakporanda adalah Bale Kulkul, Tembok Panyengker, Palinggih Apit Lawang, Bale Lantang, Bale Gong, Bale Punia, dan Pewaregan. Sebaliknya, bangunan yang luluhlantak di Nista Mandala Pura Teratai Bang adalah Bale Pebatan. * cr61

Komentar