Dukung Ekonomi Digital, Hipmi Denpasar dan Kepeng.io Teken MoU
DENPASAR, NusaBali.com - Tren mata uang digital mearik perhatian para pengusaha muda yang tergabung dalam Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Kota Denpasar.
Dipimpin Ketua BPC Hipmi Kota Denpasar I Dewa Gde Ngurah Wirayudha, para pengusaha muda ini menyimak sosialisasi teknologi blockchain dalam transaksi keuangan yang dipaparkan oleh CEO Kepeng.io, I Gede Putu Rahman Desyanta.
Sosialisasi yang digelar di Ruang Diskusi Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar pada Rabu (23/6/2021), juga diikuti sejumlah mahasiswa yang memiliki ketertarikan dengan dunia digital ini. Pada kesempatan ini diperkenalkan penggunaan NFT (Non Fungible Token), yakni, sebuah basis digital marketplace.
“Saya melihat teman-teman di Hipmi (Denpasar), terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan juga pegiat kreatif, ada kemungkinan bisa menggunakan fasilitas NFT,” kata I Dewa Gde Ngurah Wirayudha.
Hal ini, kata Wirayudha, sejalan dengan program Pemerintah Kota Denpasar yang juga ingin membangun sebuah sistem blockchain. Dharma Negara Alaya rencananya juga akan digunakan pertama kali sebagai percontohan dengan menggunakan Kepeng.io. “Jadi nanti kita datang ke gedung (DNA) ini, kita pakai NFT Kepeng.io,” ujar Wirayudha.
Ia menambahkan bahwa Hipmi Denpasar sangat mendukung gerakan pemerintah yang bersifat kreatif. “Dengan adanya NFT (Kepeng.io) ini kami support habis. Mudah-mudahan dari anggota kami yang mendesain karya seni, dia bingung mau jual ke mana, kenapa tidak dia menjual di media NFT Kepeng.io seperti Baliola. Ke depannya, kita memang harus berpikir ke mata uang yang berbeda, ini Kepeng.io kan putra daerah, kenapa kita tidak support,” ujar Wirayudha.
Sementara untuk menindaklanjuti nota kesepahaman atau Mou yang telah ditanda tangani dengan Kepeng.io, Wirayudha menyebut sudah memikirkan apa langkah selanjutnya yang akan diambil Hipmi Denpasar.
“Kami ada beberapa pegiat seni di Hipmi Denpasar, yang memang desainer-desainer, kiami akan coba ngobrol, dan akan pertemukan dengan Kepeng.io. Mudah-mudahan bisa klik nanti di NFT,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO Kepeng.io, I Gede Putu Rahman Desyanta, menjelaskan bahwa Kepeng.io merupakan sebuah aset digital yang dibangun untuk mendorong dunia pariwisata, seni, dan budaya di Bali. Aset digital tersebut, tambahnya, merupakan jenis utility token, yang bisa digunakan tidak hanya untuk investasi, ataupun trading, tapi juga dapat ditarik (redemption) di beberapa partner-partner Kepeng.io nantinya.
“Sebenarnya fokus pertama proyek kami adalah di seni dan budaya. Jadi kami sekarang akan melaunching NFT (Non Fungible Token), di mana NFT itu nanti akan digunakan untuk berjualan karya seni yang dibuat para seniman-seniman kita. Kami lagi kembangkan, harapannya di bulan Agustus ini sudah launching,” ujar Rahman Desyanta, pria asal Mengwitani, Badung ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, NFT merupakan sebuah basis digital marketplace, di mana nantinya para seniman tidak saja dapat menjual karya seninya saja di sana, tetapi juga bisa menjual cerita di balik karya itu, waktu pembuatannya, maupun filosofi karya itu sendiri. “Itu bisa menjadi NFT, dan itu ada nilai khususnya,” ujarnya.
Sebelumnya kepeng.io sudah bertemu dengan beberapa komunitas-komunitas seni dan para seniman. Mereka rata-rata sudah mendukung kehadiran digital marketplace ini.
Sementara terkait digandengnya Hipmi Denpasar ke dalam program yang sedang ia bangun, Rahman Desyanta menyebut jika Hipmi memiliki jaringan yang cukup luas, sehingga akan sangat membantu dalam mensosialisasikan model bisnis yang sedang ia kembangkan.
“Yang pertama Hipmi kan cakupannya luas, Hipmi sudah memiliki anggota yang banyak dan semangatnya Hipmi itu ingin mendorong entrepreneurship. Sedangkan di Bali sebenarnya kan banyak entrepreneur. Harapan kita bisa berkolaborasi, kita bisa mengeksplor bisnis yang dimiliki anggota-anggota Hipmi. Dan kami bisa memperkenalkan dan mengimplementasikan, bisnis model tokenisasi,” pungkasnya. *adi
Komentar