Diskop UKMP Klungkung Gelar Diklat Sertifikasi Kompetensi Pengawas Koperasi

Kegiatan ini diadakan bekerja sama dengan Lembaga Diklat Profesi (LDP) Balicertif sebagai pengantar materi serta Lembaga Sertifikasi Profesi Koperasi Jasa Keuangan (LSP-KJK) sebagai Lembaga Uji Kompetensi.

Kegiatan ini juga dihadiri Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta SPd MM, yang menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini.

“Ini merupakan kebutuhan bagi lembaga keuangan, dalam hal ini koperasi. Karena pengawasan jika dilakukan oleh orang-orang yang tidak kompeten, maka pengawasan hanya sekadar jalan, sehingga kalau bangkrut maka akan saling menyalahkan,” ujar Suwirta.

Lebih lanjut, Suwirta menyatakan pelatihan semacam ini penting dan perlu menjadi perhatian khusus bagi koperasi-koperasi yang sudah ada. “Sehingga koperasi-koperasi yang telah ada tidak bubar atau salah urus dan kelola,” imbaunya.

Suwirta sendiri menyatakan telah bergelut dengan dunia koperasi selama 20 tahun lamanya. Dirinya pun menyatakan telah merasakan sendiri dampak baik dengan adanya koperasi.

“Dampak pemerataan ekonomi karena jalannya koperasi telah saya rasakan sendiri selama 20 tahun bergelut di bidang koperasi. Prioritas ke depannya tentunya membuat regulasi yang mendukung ekonomi kerakyatan dengan menggerakkan koperasi-koperasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri,” jelas Suwirta.

Suwirta juga berharap agar koperasi ke depannya tidak hanya bergerak pada bidang simpan-pinjam saja, namun juga bergerak di bidang usaha lainnya.

“Tentunya kita perlu meningkatkan sumber daya manusia dari generasi muda untuk membangun ekonomi karena koperasi sendiri adalah cikal bakal pembangunan ekonomi berdasar Undang-Undang Dasar 1945,” tegas Suwirta lagi.

Selain dihadiri Bupati Klungkung, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Klungkung, I Wayan Ardiasa SE.

“Sertifikasi untuk pengawas ini baik sekali. Apalagi ini menjadi pertama kali yang dilakukan di Indonesia. Semoga ini tidak hanya sekali diadakan,” ujar Ardiasa.

Ardiasa pun berharap dengan adanya kegiatan ini ke depannya pengawas koperasi bisa lebih berkompeten.

“Harapan ke depan agar koperasi tidak jumawa karena itu biasanya kelemahannya, terutama para pengawas agar bisa menguasai akuntansi terutama dalam koperasi,” tandas Ardiasa. *