Agus Mahayastra Pimpin Pasametonan Tangkas Kori Agung

Pasca mejaya-jaya, kepengurusan pusat Tangkas Kori  Agung di bawah kepemimpinan Ketua Umum Made Agus Mahayastra yang juga Bupati Gianyar  menarget segera tancap gas dengan membentuk kepengurusan di kabupaten/kota di Provinsi Bali.

Prosesi mejaya-jaya dipimpin sulinggih Ida Rsi Agung Wayahan Dharma Duta Jayagiri dari Geriya Gede Punduk Dawa, Klungkung. Prosesi mejaya-jaya digelar dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19.

Ketua Bidang Humas Kepengurusan Pratisentana Pangeran Tangkas Kori Agung I Kadek Diana, usai upacara mejaya-jaya mengatakan, kepengurusan pusat Tangkas Kori Agung segera mewujudkan sejumlah program pasametonan secepat mungkin dengan bergotong royong. “Usai upacara mejaya-jaya hari ini (kemarin), sejumlah agenda kerja pengurus segera dilaksanakan,” kata Kadek Diana.

Agenda tersebut, mulai mengurus perluasan areal pura dengan menyelesaikan sertifikat tanah Pura Kawitan, menyusun Babad (sejarah) Tangkas Kori Agung, menyusun kepengurusan di kabupaten/kota, hingga mematenkan lambang Pasametonan Tangkas Kori Agung.

“Yang menjadi agenda dan program prioritas kepengurusan membentuk kepengurusan di kabupaten/kota, menuntaskan pembayaran pembelian tanah untuk lokasi Pura Kawitan Tangkas Kori Agung yang baru. Lokasi Pura Kawitan Tangkas Kori Agung tetap di lokasi sekarang, hanya bergeser ke Utara sedikit dari posisi saat ini,” ucap anggota Fraksi PDIP DPRD Bali, ini.

Sementara untuk pembentukan kepengurusan di tingkat kabupaten/kota, politisi asal Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, ini mengatakan segera ditindaklanjuti. Karena kepengurusan di kabupaten/kota juga akan memperkuat keberadaan Pasametonan. “Tahun ini target sudah terbentuk kepengurusan di kabupaten/kota berikut agenda kerja,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gianyar, ini.

Kadek Diana menegaskan untuk penyusunan Babad atau sejarah Tangkas Kori Agung juga menjadi agenda penting. “Penyusunan Babad Pasametonan segera diwujudkan, karena keberadaan sebuah Babad merupakan jejak sejarah, yang harus diketahui para Pratisentana (keturunan). Di era teknologi dan globalisasi ini, Babad Pasametonan nanti akan disusun berbasis digital, supaya gampang diakses oleh Pratisentana Tangkas Kori Agung,”  ujar mantan Ketua Komisi III DPRD Bali, ini. *Nat