Setelah TPA Sente Beroperasi Puluhan Tahun, Warga Mulai ‘Nikmati’ Gas Metan
Gas metan di TPA Sente bisa bertahan untuk memasak sampai 20 tahun mendatang.
SEMARAPURA, NusaBali
Sedikitnya 20 kepala keluarga (KK) dari 60 KK warga di Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, kini mulai bisa ‘menikmati’ gas gas metan untuk memasak. Pemanfaatan gas ini baru pertama kali setelah sejak puluhan tahun warga Sente tersiksa karena dampak buruk sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sente. TPA ini rencananya akan ditutup akhir tahun 2017.
Pemkab Klungkung melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kini mulai menata keberadaan TPA dengan luas sekitar 1 hektare ini. Sampah yang dibuang bertahun-tahun tersebut kini dimanfaatkan untuk diambil gas metannya. Dengan bantuan blower, gas tersebut dialirkan ke rumah-rumah warga melalui sambungan pipa. Pemanfaatan gas metan yang disambung dari TPA ke rumah warga diuji coba langsung Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta.
“Ini merupakan suatu hal kecil tetapi memberi manfaat yang besar,” ujar Bupati Suwirta usai menyerahkan secara simbolis bantuan kompor gas metan di Banjar Sente, Desa Pikat, Senin (26/12), didampingi Kepala DKP Klungkung AA Ngurah Kirana.
Bupati berharap di TPA Sente tidak lagi ada gas yang terbuang. Melalui sambungan dan bantuan cuma-cuma kepada warga ini, setidaknya mampu meringankan beban masyarakat utamanya warga miskin dalam hal pengeluaran keluarga. Menurut Suwirta, gas metan ini akan terus berjalan dan tidak hanya saat pemberian bantuan saja. “Pemerintah konsisten bahwa gas metan tetap ada selama sampah itu ada walaupun TPA ditutup akhir tahun,” jelasnya.
Kepala DKP Klungkung AA Ngurah Kirana mengungkapkan untuk pemanfaatan gas metan ini, dari sekitar 60 KK yang ada di Banjar Sente akan diuji coba pada 20 KK. Nantinya, dengan penambahan blower untuk mendorong gas dari TPA ke rumah penduduk, diharapkan semua KK yang ada diwilayah ini bisa terjangkau dan menikmati gas metan tersebut secara cuma-cuma. “Dengan penambahan blower nantinya kita berharap semua KK akan dapat memanfaatkan gas metan ini,” sebutnya. Ia menyatakan sesuai analisa ahli, gas metan di TPA Sente bisa bertahan untuk memasak sampai 20 tahun mendatang.
Warga Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan menyambut baik bantuan pemerintah ini. Menurut salah seorang penerima bantuan, Komang Suastini, merasa senang mendapat bantuan dari pemerintah. Menurut ibu rumah tangga ini, dengan bantuan ini kini dirinya bisa menghemat pengeluaran untuk membeli gas sebesar Rp 100.000 tiap bulan. “Dengan bantuan gas dan kompor ini, kini saya tidak perlu lagi membeli gas,” ujarnya. *wa
Pemkab Klungkung melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kini mulai menata keberadaan TPA dengan luas sekitar 1 hektare ini. Sampah yang dibuang bertahun-tahun tersebut kini dimanfaatkan untuk diambil gas metannya. Dengan bantuan blower, gas tersebut dialirkan ke rumah-rumah warga melalui sambungan pipa. Pemanfaatan gas metan yang disambung dari TPA ke rumah warga diuji coba langsung Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta.
“Ini merupakan suatu hal kecil tetapi memberi manfaat yang besar,” ujar Bupati Suwirta usai menyerahkan secara simbolis bantuan kompor gas metan di Banjar Sente, Desa Pikat, Senin (26/12), didampingi Kepala DKP Klungkung AA Ngurah Kirana.
Bupati berharap di TPA Sente tidak lagi ada gas yang terbuang. Melalui sambungan dan bantuan cuma-cuma kepada warga ini, setidaknya mampu meringankan beban masyarakat utamanya warga miskin dalam hal pengeluaran keluarga. Menurut Suwirta, gas metan ini akan terus berjalan dan tidak hanya saat pemberian bantuan saja. “Pemerintah konsisten bahwa gas metan tetap ada selama sampah itu ada walaupun TPA ditutup akhir tahun,” jelasnya.
Kepala DKP Klungkung AA Ngurah Kirana mengungkapkan untuk pemanfaatan gas metan ini, dari sekitar 60 KK yang ada di Banjar Sente akan diuji coba pada 20 KK. Nantinya, dengan penambahan blower untuk mendorong gas dari TPA ke rumah penduduk, diharapkan semua KK yang ada diwilayah ini bisa terjangkau dan menikmati gas metan tersebut secara cuma-cuma. “Dengan penambahan blower nantinya kita berharap semua KK akan dapat memanfaatkan gas metan ini,” sebutnya. Ia menyatakan sesuai analisa ahli, gas metan di TPA Sente bisa bertahan untuk memasak sampai 20 tahun mendatang.
Warga Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan menyambut baik bantuan pemerintah ini. Menurut salah seorang penerima bantuan, Komang Suastini, merasa senang mendapat bantuan dari pemerintah. Menurut ibu rumah tangga ini, dengan bantuan ini kini dirinya bisa menghemat pengeluaran untuk membeli gas sebesar Rp 100.000 tiap bulan. “Dengan bantuan gas dan kompor ini, kini saya tidak perlu lagi membeli gas,” ujarnya. *wa
Komentar