Balai Bahasa Perbaiki Pembelajaran Literasi
AMLAPURA, NusaBali
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum, membuka kegiatan evaluasi pembelajaran literasi di aula Sabha Widya Praja, Kantor Disdikpora Karangasem, Jalan Veteran Amlapura, Kamis (24/6).
Evaluasi pembelajaran literasi ini dikemas dalam koordinasi dan desiminasi integrasi literasi dalam pembelajaran berbasis KBAT (kemampuan berpikir aras tinggi) pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar di Karangasem. Menurut Toha Machsum, 15 menit sebelum memulai pembelajaran siswa wajib membaca ternyata kurang efektif.
Menurut Toha Machsum, jika siswa diwajibkan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, kebiasaan yang ditumbuhkan itu masuk kategori di luar pembelajaran. “Kali ini literasi diintegrasikan, tetapi semuanya tergantung inovasi guru agar siswa termotivasi membaca, selanjutnya menjawab pertanyaan sesuai bahan bacaan pada mata pelajaran tersebut,” ungkap Toha Machsum. Pada evaluasi ini, Balai Bahasa Provinsi Bali menunjuk Kasek SMAN Rendang I Putu Sudibawa berikan materi kepada 22 kasek dan guru SD.
Putu Sudibawa mengatakan, materi literasi diselipkan pada setiap mata pelajaran sehingga para siswa wajib membaca materi yang dipelajari. “Guru menyuruh siswa membaca, selanjutnya siswa wajib menjawab pertanyaan sesuai yang ada di materi bacaan,” kata Putu Sudibawa. Sswa yang menjawab soal bukan sekadar menjawab, mesti menggunakan logika dan aras tinggi. Antara materi pembelajaran dengan pertanyaan mesti nyambung. Sehingga jawabannya ada di materi pembelajaran.
Pemateri lainnya, Dr I Wayan Artika SPd MHum mengatakan, agar literasi lebih efektif perlu diintegrasikan dengan materi pembelajaran. Sehingga setiap mata pelajaran yang diajarkan ada muatan literasinya. Artika menegaskan, tidak mesti menggunakan tes, video dan alat peraga bisa sebagai pengganti tes. Sebab video dan alat peraga bisa menerangkan pelajaran yang dimaksud. Evaluasi literasi juga menghadirkan pemateri Dr Puji Retno Hardiningtyas, I Wayan Nitayadnya, Ni Luh Ayu Nitya Laksmi, Erry Trisna Nurhayana, I Wayan Ardika, dan I Kadek Darsika Aryanta. Hasilevaluasi ini diharapkan berimbas ke sekolah lainnya di Karangasem. *k16
1
Komentar