Juli, Tabanan Target 100 Persen Warga Tervaksin
Masyarakat Tabanan yang sudah tervaksin tahap I mencapai 65,66 persen dari sasaran 322.141 orang.
TABANAN, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Tabanan menarget 100 persen warga tervaksin Covid-19 tahap I pada 10 Juli 2021. Untuk mengejar target itu, seluruh tenaga kesehatan termasuk dari Kodim 1619 Tabanan dan Polres Tabanan ikut membantu pelaksanaan vaksinasi. Target 100 persen tersebut sesuai instruksi dari Gubernur Bali I Wayan Koster terhadap percepatan vaksinasi.
Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan menjelaskan untuk mempercepat target tersebut, Dinas Kesehatan Tabanan sudah bergerak melakukan vaksinasi. “Kita berkomitmen, paling tidak pertengahan Juli, sudah 100 persen (warga tervaksin, Red),” ujarnya, Jumat (25/6).
Diharapkan dengan sudah tervaksin ini Tabanan bisa menjadi zona hijau, sehingga pariwisata Tabanan dan Bali bisa segera dibuka untuk membangkitkan kembali ekonomi yang terpuruk karena pandemi. “Kita harapkan dengan sudah tervaksinasi masyarakat Tabanan pariwisata bisa segera dibuka tanpa hambatan,” imbuh Wabup asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri, ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, menerangkan secara total masyarakat Tabanan sudah tervaksin tahap I di angka 65,66 persen dari sasaran 322.141 orang. Ini karena tempat layanan vaksinasi ditambah termasuk antusias masyarakat mengikuti vaksinasi sudah tinggi pasca pemerintah memberlakukan sanksi bagi mereka yang menolak vaksin.
“Sasaran kita sudah 65,66 persen, jadi untuk mencapai 100 persen di bulan Juli optimistis bisa,” kata dr Suratmika.
Apalagi, menurut dr Suratmika, selain BRSU Tabanan yang dijadikan tempat pelayanan vaksinasi, Dinas Kesehatan juga menambah layanan vaksinasi di Rumah Sakit Bhakti Rahayu. Ditambah pula vaksinasi digerakkan oleh Kodim 1619 Tabanan dan Polres Tabanan. “Setiap puskesmas juga bergerak, jadi kami di Tabanan tiap hari ada kegiatan vaksinasi,” ucap dr Suratmika.
Sementara mengenai kebutuhan vaksin, di Tabanan memiliki stok sebanyak 56.000 dosis. Jumlah ini akan digunakan untuk menuntaskan target vaksinasi pada 10 Juli 2021. Dan secara keseluruhan Tabanan sudah mendapatkan vaksin sebanyak 336.480 dosis. Dengan rincian vaksin Sinovac 158.890 dosis dan vaksin AstraZeneca 177.590 dosis. “Vaksin yang didapat sudah diberikan kepada masyarakat. Baik itu yang sudah mendapat vaksin tahap I maupun vaksin lengkap,” tegas dr Suratmika.
Dia berpesan kepada masyarakat Tabanan untuk mengikuti vaksinasi dengan baik. Tidak usah takut terhadap vaksin AstraZeneca dan ingin memilih vaksin Sinovac. Buktinya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Bali yang hendak kembali bekerja ke luar negeri, salah satu syaratnya adalah harus sudah tervaksin jenis AstraZeneca.
“Informasi yang kami dapatkan seperti itu. Sejumlah negara mensyaratkan mereka ini (PMI) harus mendapat vaksin jenis AstraZeneca. Jadi boleh divaksin lagi, namun tunggu setelah tiga bulan setelah vaksin sebelumnya baru bisa diberikan. Sehingga masyarakat tidak usah takut untuk divaksin AstraZeneca,” kata dr Suratmika. *des
Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan menjelaskan untuk mempercepat target tersebut, Dinas Kesehatan Tabanan sudah bergerak melakukan vaksinasi. “Kita berkomitmen, paling tidak pertengahan Juli, sudah 100 persen (warga tervaksin, Red),” ujarnya, Jumat (25/6).
Diharapkan dengan sudah tervaksin ini Tabanan bisa menjadi zona hijau, sehingga pariwisata Tabanan dan Bali bisa segera dibuka untuk membangkitkan kembali ekonomi yang terpuruk karena pandemi. “Kita harapkan dengan sudah tervaksinasi masyarakat Tabanan pariwisata bisa segera dibuka tanpa hambatan,” imbuh Wabup asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri, ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, menerangkan secara total masyarakat Tabanan sudah tervaksin tahap I di angka 65,66 persen dari sasaran 322.141 orang. Ini karena tempat layanan vaksinasi ditambah termasuk antusias masyarakat mengikuti vaksinasi sudah tinggi pasca pemerintah memberlakukan sanksi bagi mereka yang menolak vaksin.
“Sasaran kita sudah 65,66 persen, jadi untuk mencapai 100 persen di bulan Juli optimistis bisa,” kata dr Suratmika.
Apalagi, menurut dr Suratmika, selain BRSU Tabanan yang dijadikan tempat pelayanan vaksinasi, Dinas Kesehatan juga menambah layanan vaksinasi di Rumah Sakit Bhakti Rahayu. Ditambah pula vaksinasi digerakkan oleh Kodim 1619 Tabanan dan Polres Tabanan. “Setiap puskesmas juga bergerak, jadi kami di Tabanan tiap hari ada kegiatan vaksinasi,” ucap dr Suratmika.
Sementara mengenai kebutuhan vaksin, di Tabanan memiliki stok sebanyak 56.000 dosis. Jumlah ini akan digunakan untuk menuntaskan target vaksinasi pada 10 Juli 2021. Dan secara keseluruhan Tabanan sudah mendapatkan vaksin sebanyak 336.480 dosis. Dengan rincian vaksin Sinovac 158.890 dosis dan vaksin AstraZeneca 177.590 dosis. “Vaksin yang didapat sudah diberikan kepada masyarakat. Baik itu yang sudah mendapat vaksin tahap I maupun vaksin lengkap,” tegas dr Suratmika.
Dia berpesan kepada masyarakat Tabanan untuk mengikuti vaksinasi dengan baik. Tidak usah takut terhadap vaksin AstraZeneca dan ingin memilih vaksin Sinovac. Buktinya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Bali yang hendak kembali bekerja ke luar negeri, salah satu syaratnya adalah harus sudah tervaksin jenis AstraZeneca.
“Informasi yang kami dapatkan seperti itu. Sejumlah negara mensyaratkan mereka ini (PMI) harus mendapat vaksin jenis AstraZeneca. Jadi boleh divaksin lagi, namun tunggu setelah tiga bulan setelah vaksin sebelumnya baru bisa diberikan. Sehingga masyarakat tidak usah takut untuk divaksin AstraZeneca,” kata dr Suratmika. *des
Komentar