Open Border Tak Jelas, Pelaku Pariwisata Minta Stimulus
DENPASAR, NusaBali
Kalangan pelaku pariwisata minta pemerintah memberikan stimulus berlanjut untuk Bali menyusul gabeng alias tidak jelasnya rencana pembukaan pariwisata Bali pada bulan Juli nanti.
Stimulus tersebut di antaranya pembayaran utang bank bagi pelaku usaha dan pemberian modal usaha untuk membantu ekonomi kreatif di luar sektor pariwisata.
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi), I Made Mendra Atmaja mengatakan penundaan kembali rencana open border pariwisata Bali jelas semakin membuat berat pelaku pariwisata Bali yang sudah sangat berat.
Karenanya untuk jangka pendek, pemerintah diharapkan melanjutkan stimulus atau keringanan kepada pelaku pariwisata. “Ya semacam bail out lah,” ucap Mendra. Karena kondisi pelaku pariwisata sekarang jelas-jelas sudah sangat parah. “Untuk jangka pendek itulah dulu” ujar Mendra Astawa.
Di lain pihak sambil menanti kondisi pemulihan pariwisata Bali, sudah saatnya menggarap sektor-sektor di luar pariwisata secara lebih intensif. Salah satunya sektor ekonomi kreatif. Apakah itu sektor kreatif, sektor pertanian dan lainnya.
“Saya kira ini masih ada peluang,”ujar Mendra. Tetapi untuk jangka pendek, karena kebutuhan yang bersifat mendesak, stimulus yang perlu lebih awal diberikan untuk Bali. Terpisah Ketua Bali Vila Association (BVA), Gede Sukarta menyatakan pelaku pariwisata Bali tetap berjuang open border dibuka.
“Kita percaya dan memahami kebijakan pemerintah dan kita ikuti,” ujar Gede Sukarta. Namun demikian lanjutnya stakeholder pariwisata tidak akan berhenti tetap berjuang agar open border tetap bisa dilakukan. “Walaupun open border tak serta merta mengundang wisman datang berbondong-bondong, tetapi secara psikologis berdampak menenangkan stakeholder dan masyarakat,” ujar Sukarta. *k17
1
Komentar