Akhirnya Pemotor Bisa Lintasi Jembatan Gantung Angantiga
Keinginan warga Desa/Kecamatan Petang memiliki akses cepat setelah terputusnya ruas jalan utama Denpasar – Pelaga di Banjar Angantiga akibat longsor pada Rabu (30/11) tengah malam, akhirnya terjawab.
MANGUPURA, NusaBali
Pembangunan jembatan gantung sudah selesai. Dengan demikian, warga yang berada di utara jalan yang terputus kini bisa melalui jembatan gantung tersebut dengan sepeda motor.
Uji coba jembatan gantung menggunakan sepeda motor dilakukan Perbekel Petang Wayan Suryantara, Selasa (27/12) siang. Sukses menyeberangi jembatan gantung sepanjang 30 meter tersebut, Suryantara mengucap syukur karena warganya terutama yang berada di utara jalan terputus tak lagi harus memutar jauh untuk sekadar bepergian keluar, termasuk saat mengantar anak ke sekolah.
“Jembatan sudah dilakukan uji coba, tidak hanya bisa dilalui oleh para pejalan kaki tapi juga kendaraan sepeda motor,” kata Suryantara.
Kendati bisa dilalui para pemotor, namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap hati-hati saat melintas. Masyarakat juga diminta tidak berebutan, sebab jembatan hanya bisa dilalui satu kendaraan saja. Bagaimana mengaturnya agar tidak rebutan? “Nanti kami akan menugaskan Linmas desa untuk melakukan penjagaan baik di sisi utara mau selatan,” ucap Suryantara.
Pada bagian lain, Kabid Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Badung AA Gede Dalem mengakui jembatan gantung sudah bisa dilalui kendaraan. Itu pun hanya bisa secara bergantian. “Kalau masyarakat dengan kapasitas banyak belum bisa. Namun jika dilakukan bergilir sudah bisa,” katanya.
Tetapi, masyarakat masih harus bersabar sebab pihak pelaksana proyek masih akan memperpanjang jembatan gantung dari semula 24 meter menjadi 30 meter. Ini disebabkan kerap terjadinya longsor susulan di bagian selatan. Sehingga untuk sementara jembatan gantung hanya dipakai para pekerja proyek agar lebih mudah membawa material ke lokasi kerja. * asa
Uji coba jembatan gantung menggunakan sepeda motor dilakukan Perbekel Petang Wayan Suryantara, Selasa (27/12) siang. Sukses menyeberangi jembatan gantung sepanjang 30 meter tersebut, Suryantara mengucap syukur karena warganya terutama yang berada di utara jalan terputus tak lagi harus memutar jauh untuk sekadar bepergian keluar, termasuk saat mengantar anak ke sekolah.
“Jembatan sudah dilakukan uji coba, tidak hanya bisa dilalui oleh para pejalan kaki tapi juga kendaraan sepeda motor,” kata Suryantara.
Kendati bisa dilalui para pemotor, namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap hati-hati saat melintas. Masyarakat juga diminta tidak berebutan, sebab jembatan hanya bisa dilalui satu kendaraan saja. Bagaimana mengaturnya agar tidak rebutan? “Nanti kami akan menugaskan Linmas desa untuk melakukan penjagaan baik di sisi utara mau selatan,” ucap Suryantara.
Pada bagian lain, Kabid Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Badung AA Gede Dalem mengakui jembatan gantung sudah bisa dilalui kendaraan. Itu pun hanya bisa secara bergantian. “Kalau masyarakat dengan kapasitas banyak belum bisa. Namun jika dilakukan bergilir sudah bisa,” katanya.
Tetapi, masyarakat masih harus bersabar sebab pihak pelaksana proyek masih akan memperpanjang jembatan gantung dari semula 24 meter menjadi 30 meter. Ini disebabkan kerap terjadinya longsor susulan di bagian selatan. Sehingga untuk sementara jembatan gantung hanya dipakai para pekerja proyek agar lebih mudah membawa material ke lokasi kerja. * asa
Komentar