Koordinat Map Jadi Kendala
PPDB Jalur Zonasi di Kabupaten Tabanan
Keluhan yang muncul adalah mengenai map di web yang tidak cocok dengan jarak dari lokasi siswa.
TABANAN, NusaBali
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Tabanan untuk jenjang SD dan SMP memasuki tahap jalur zonasi. Namun dalam tahapan zonasi ini masih dijumpai kendala soal kesalahan map (peta) yang tak sesuai antara jarak dengan lokasi rumah siswa. Bahkan kesalahan ini juga berimbas pada perankingan.
Kendala kesalahan map tersebut terungkap di SMPN 1 Tabanan. Di hari pertama pendaftaran jalur zonasi, Senin (28/6), ditemukan 6 pendaftar yang mengalami kendala tersebut. Bahkan saat mendaftar itu ada pendaftar yang terkoordinat sampai 630 kilometer, padahal rumahnya berada di Jalan Hasanudin, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan yang seharusnya berjarak belasan kilometer.
Berdasar data yang berhasil diperoleh, total murid yang akan diterima di SMPN 1 Tabanan pada PPDB 2021 ini sebanyak 11 rombongan belajar (rombel) atau 352 siswa. Untuk jalur zonasi, kuota yang disediakan sebanyak 229 orang, sisanya sudah dipenuhi dari jalur khusus atau non zonasi yakni jalur prestasi, perpindahan orangtua, dan jalur afirmasi. Dan yang sudah mendaftar di jalur zonasi ini sebanyak 141 orang.
Kepala SMPN 1 Tabanan I Wayan Widarsa, mengatakan proses PPDB 2021 ini jauh lebih simple dibanding dua tahun lalu karena dilakukan secara online. Secara umum pendaftaran dari jalur non zonasi dan zonasi hingga Selasa (29/6) berjalan lancar.
“Sekarang sudah online, hingga hari ini (Selasa kemarin) sudah ada 141 orang pendaftar di jalur zonasi ini,” kata Wayan Widarsa saat ditemui di sekolahnya.
Sementara itu, Operator PPDB SMPN 1 Tabanan I Gusti Putu Anom Putrawibawa, menyebutkan pihaknya saat ini sedang dalam tahap pendaftaran PPDB jalur zonasi. Hingga hari kedua, ada 141 orang pendaftar di jalur zonasi. Rinciannya, di hari pertama, Senin (28/6), ada 132 pendaftar, dan hari kedua, Selasa (29/6), ada penambahan 9 orang. “Sesuai data yang masuk sudah ada 141 orang pendaftar hingga pukul 13.00 Wita,” katanya.
Dia melanjutkan, proses pendaftaran berjalan beriringan dengan proses verifikasi. Misalnya, Senin kemarin setelah waktu pendaftaran usai, pihak panitia langsung lakukan verifikasi data para pendaftar. Secara umum tidak ada kendala atau gangguan soal webnya, aman dan lancar.
Disinggung mengenai kendala atau keluhan yang dialami siswa pendaftar di jalur zonasi ini, Putu Anom menjelaskan, sudah ada 6 keluhan yang masuk. Keluhan tersebut adalah mengenai map di web yang tidak cocok dengan jarak dari lokasi siswa bersangkutan.
Putu Anom menuturkan, misalnya seorang siswa pendaftar beralamat di Jalan Hasanudin Tabanan, kemudian ketika dicari lokasinya di web ternyata tidak tepat atau berbeda jauh. Ketika klik Jalan Hasanudin, jarak dari sekolah justru hingga ratusan kilometer, padahal sebenarnya hanya beberapa ratus meter. “Keluhan dari siswa itu di map atau masuk di alamat siswa di web. Anggap saja Jalan Hasanudin di Tabanan, tapi jaraknya bisa sangat jauh. Bahkan ada yang sampai 640 kilometer dari SMPN 1 Tabanan,” ungkap Putu Anom.
Meskipun begitu pihaknya telah melakukan verifikasi dan memberitahukan kepada orangtua siswa untuk memperbaikinya. Namun untuk perankingannya nanti akan berpengaruh ke penerimaan. Jika misalnya kuota sudah penuh siswa tersebut kemungkinan tidak bisa diterima. “Namun kami akan melakukan bantuan dengan memberikan keterangan bahwa siswa tersebut memang benar tinggal di dekat sekolah, bukan di jarak tersebut,” jelas Putu Anom.
Dia menyatakan, mungkin ini akan menjadi bahan evaluasi oleh Dinas Pendidikan Tabanan. Nantinya pasti akan disempurnakan lagi untuk menghindari kendala serupa. “Kalau bisa mungkin nanti pakai kode pos agar lebih tepat lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Tabanan I Made Darmawita, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari sekolah bahwa ada permasalahan soal map tersebut. Tentunya nanti akan menjadi bahan evaluasi. “Sudah ada laporan terkait hal tersebut,” katanya.
Soal penyantuman kode pos di web PPDB tersebut, Darmawita mengatakan mungkin nantinya akan menjadi pertimbangan untuk ditambah lagi sub-subnya pada kolom alamat siswanya. “Ya mungkin itu jadi pertimbangan juga,” ucap Darmawita. *des
Kendala kesalahan map tersebut terungkap di SMPN 1 Tabanan. Di hari pertama pendaftaran jalur zonasi, Senin (28/6), ditemukan 6 pendaftar yang mengalami kendala tersebut. Bahkan saat mendaftar itu ada pendaftar yang terkoordinat sampai 630 kilometer, padahal rumahnya berada di Jalan Hasanudin, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan yang seharusnya berjarak belasan kilometer.
Berdasar data yang berhasil diperoleh, total murid yang akan diterima di SMPN 1 Tabanan pada PPDB 2021 ini sebanyak 11 rombongan belajar (rombel) atau 352 siswa. Untuk jalur zonasi, kuota yang disediakan sebanyak 229 orang, sisanya sudah dipenuhi dari jalur khusus atau non zonasi yakni jalur prestasi, perpindahan orangtua, dan jalur afirmasi. Dan yang sudah mendaftar di jalur zonasi ini sebanyak 141 orang.
Kepala SMPN 1 Tabanan I Wayan Widarsa, mengatakan proses PPDB 2021 ini jauh lebih simple dibanding dua tahun lalu karena dilakukan secara online. Secara umum pendaftaran dari jalur non zonasi dan zonasi hingga Selasa (29/6) berjalan lancar.
“Sekarang sudah online, hingga hari ini (Selasa kemarin) sudah ada 141 orang pendaftar di jalur zonasi ini,” kata Wayan Widarsa saat ditemui di sekolahnya.
Sementara itu, Operator PPDB SMPN 1 Tabanan I Gusti Putu Anom Putrawibawa, menyebutkan pihaknya saat ini sedang dalam tahap pendaftaran PPDB jalur zonasi. Hingga hari kedua, ada 141 orang pendaftar di jalur zonasi. Rinciannya, di hari pertama, Senin (28/6), ada 132 pendaftar, dan hari kedua, Selasa (29/6), ada penambahan 9 orang. “Sesuai data yang masuk sudah ada 141 orang pendaftar hingga pukul 13.00 Wita,” katanya.
Dia melanjutkan, proses pendaftaran berjalan beriringan dengan proses verifikasi. Misalnya, Senin kemarin setelah waktu pendaftaran usai, pihak panitia langsung lakukan verifikasi data para pendaftar. Secara umum tidak ada kendala atau gangguan soal webnya, aman dan lancar.
Disinggung mengenai kendala atau keluhan yang dialami siswa pendaftar di jalur zonasi ini, Putu Anom menjelaskan, sudah ada 6 keluhan yang masuk. Keluhan tersebut adalah mengenai map di web yang tidak cocok dengan jarak dari lokasi siswa bersangkutan.
Putu Anom menuturkan, misalnya seorang siswa pendaftar beralamat di Jalan Hasanudin Tabanan, kemudian ketika dicari lokasinya di web ternyata tidak tepat atau berbeda jauh. Ketika klik Jalan Hasanudin, jarak dari sekolah justru hingga ratusan kilometer, padahal sebenarnya hanya beberapa ratus meter. “Keluhan dari siswa itu di map atau masuk di alamat siswa di web. Anggap saja Jalan Hasanudin di Tabanan, tapi jaraknya bisa sangat jauh. Bahkan ada yang sampai 640 kilometer dari SMPN 1 Tabanan,” ungkap Putu Anom.
Meskipun begitu pihaknya telah melakukan verifikasi dan memberitahukan kepada orangtua siswa untuk memperbaikinya. Namun untuk perankingannya nanti akan berpengaruh ke penerimaan. Jika misalnya kuota sudah penuh siswa tersebut kemungkinan tidak bisa diterima. “Namun kami akan melakukan bantuan dengan memberikan keterangan bahwa siswa tersebut memang benar tinggal di dekat sekolah, bukan di jarak tersebut,” jelas Putu Anom.
Dia menyatakan, mungkin ini akan menjadi bahan evaluasi oleh Dinas Pendidikan Tabanan. Nantinya pasti akan disempurnakan lagi untuk menghindari kendala serupa. “Kalau bisa mungkin nanti pakai kode pos agar lebih tepat lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Tabanan I Made Darmawita, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari sekolah bahwa ada permasalahan soal map tersebut. Tentunya nanti akan menjadi bahan evaluasi. “Sudah ada laporan terkait hal tersebut,” katanya.
Soal penyantuman kode pos di web PPDB tersebut, Darmawita mengatakan mungkin nantinya akan menjadi pertimbangan untuk ditambah lagi sub-subnya pada kolom alamat siswanya. “Ya mungkin itu jadi pertimbangan juga,” ucap Darmawita. *des
Komentar