1 SMP dan 11 SD Klungkung Kelebihan Pelamar
PPDB Tahun Ajaran 2021/2022 di Klungkung
Kelebihan pelamar sekolah ini, salah satunya akibat banyak orangtua/siswa perantau terpaksa pulang kampung ke Klungkung, karena pandemi Covid-19.
SEMARAPURA, NusaBali
Sejumlah SD dan SMPN di Kabupaten Klungkung mengalami kelebihan pelamar untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022. Akibatnya, ada 4 SMPN harus membuka rombongan belajar (rombel) baru, sekaligus menambah kuota.
Di antaranya, SMPN 1 Semarapura menambah 2 rombel karena penambahan kuota 91 siswa, dari jumlah kuota 288 siswa. Dengan tambahah kuota itu, maka total siswa baru yang diterima SMPN 1 Semarapura 379 siswa. Penambahan pelamar tersebut termasuk puluhan anak mendaftar lewat jalur prestasi olah raga melalui aplikasi kelas prestasi olah raga (sikepo).
Selain itu, 3 SD juga harus menambah masing-masing 1 rombel, yakni SDN 1 Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, dengan tambahan kuota 32 siswa dari kuota awal 84 siswa. SD 3 Ped, Kecamatan Nusa Penida, menambah 11 siswa dari 28 kuota, dan SD 6 Sakti, Kecamatan Nusa Penida, menambah 16 siswa dari 28 kuota. Sisanya, 8 SD lainnya menambah kuota antara 1 - 4 anak dengan cara digabung ke rombel lain. SMPN Satap (satu atap) No.2 Batukandik, Kecamatan Nusa Penida, hanya kelebihan 3 pelamar hingga jadi tambahan dari kuota 32 siswa. Dengan kondisi itu, secara akumulatif terdapat 2 SMPN dan 11 SD yang terpaksa menambah kuota pelamar.
Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, Dinas Pendidikan Klungkung Ni Komang Sukreni mengatakan, sekolah yang kelebihan kuota tersebut sudah diambil solusi melalui rapat di Kantor Disdik Klungkung, Sabtu (26/6). Rapat menghadirkan koordinator wilayah, koordinator pengawas, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), dan kepala sekolah (kasek) yang kelebihan siswa tersebut.
Selanjutnya, jelas dia, kasek bersangkutan diberikan kesempatan apakah bisa menampung siswa baru atau tidak. Apabila tidak bisa, maka siswa itu akan dialihkan ke sekolah lain. "Dari sekolah menyatakan siap menambah rombel baru," kata Sukreni, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/6).
Dia mengakui, Disdik menambah kuota tersebut atas seizin bupati. Menurutnya, kelebihan pelamar sekolah ini, salah satunya akibat banyak orangtua/siswa perantau terpaksa pulang kampung ke Klungkung, karena pandemi Covid-19. "Banyak yang sudah tidak kerja lagi di tempat perantauannya sehingga memutuskan tetap di rumah. Namun, tetap kami proritaskan siswa yang sudah terdata di zonasi awal," kata Sukreni.
Disebutkan, daya tampung SD dan SMP di Klungkung mencukupi jika dibanding dengan siswa yang lulus/tamat tahun ini. Untuk jenjang SD, dari 136 sekolah tersedia daya tampung sekitar 4.114 siswa. Sedangkan siswa yang tamat TK ke jenjang ke SD mencapai 3.000 siswa. Pada jenjang SMP, dari 22 sekolah tersedia daya tampung 3.264 siswa. Siswa yang tamat SD dan melanjutkan ke SMP mencapai 2.799 siswa. "Semua siswa sudah dapat sekolah," ujarnya.
Sesuai jadwal, PPDB untuk TK, pendaftaran dilakukan 21 - 22 Juni 2021, pengumuman diterima 24 Juni 2021, dan pendaftaran kembali 26 - 27 Juni 2021. Untuk SD, pendaftaran dilakukan 21 - 25 Juni 2021, pengumuman diterima 28 Juni 2021, pendaftaran kembali 29 - 30 Juni 2021. Untuk SMP, jadwal pendaftaran didasarkan pada jalur zonasi, afirmasi (siswa miskin) dan jalur perpindahan tugas orangtua, 21 - 25 Juni 2021. Pengumuman diterima 28 Juni 2021, pendaftaran kembali 29 - 30 Juni 2021.
Secara persentase, lanjut Sukreni, PPDB untuk jalur zonasi 80 persen, jalur afirmasi (keluarga kurang mampu) 15 persen, jalur perpindahan tugas orangtua atau wali 5 persen. Kuota jalur prestasi 5 persen khusus untuk sekolah yang menggelar kelas khusus olahraga.
Pantauan di SMPN 1 Semarapura, hingga Selasa (29/6), 308 siswa sudah mendaftar kembali secara online. Guna memperlancar komunikasi baik siswa dan orangtua siswa, sekolah akan memibuatkan group WhatAps. "Kami akan kelompokkan siswa dalam kelas sementara dulu, dan dibuatkan group WhatsApps. Kemudian kami gelar pertemuan secara virtual," ujar Kepala SMPN 1 Semarapura I Nyoman Karyawan. *wan
Di antaranya, SMPN 1 Semarapura menambah 2 rombel karena penambahan kuota 91 siswa, dari jumlah kuota 288 siswa. Dengan tambahah kuota itu, maka total siswa baru yang diterima SMPN 1 Semarapura 379 siswa. Penambahan pelamar tersebut termasuk puluhan anak mendaftar lewat jalur prestasi olah raga melalui aplikasi kelas prestasi olah raga (sikepo).
Selain itu, 3 SD juga harus menambah masing-masing 1 rombel, yakni SDN 1 Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, dengan tambahan kuota 32 siswa dari kuota awal 84 siswa. SD 3 Ped, Kecamatan Nusa Penida, menambah 11 siswa dari 28 kuota, dan SD 6 Sakti, Kecamatan Nusa Penida, menambah 16 siswa dari 28 kuota. Sisanya, 8 SD lainnya menambah kuota antara 1 - 4 anak dengan cara digabung ke rombel lain. SMPN Satap (satu atap) No.2 Batukandik, Kecamatan Nusa Penida, hanya kelebihan 3 pelamar hingga jadi tambahan dari kuota 32 siswa. Dengan kondisi itu, secara akumulatif terdapat 2 SMPN dan 11 SD yang terpaksa menambah kuota pelamar.
Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, Dinas Pendidikan Klungkung Ni Komang Sukreni mengatakan, sekolah yang kelebihan kuota tersebut sudah diambil solusi melalui rapat di Kantor Disdik Klungkung, Sabtu (26/6). Rapat menghadirkan koordinator wilayah, koordinator pengawas, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), dan kepala sekolah (kasek) yang kelebihan siswa tersebut.
Selanjutnya, jelas dia, kasek bersangkutan diberikan kesempatan apakah bisa menampung siswa baru atau tidak. Apabila tidak bisa, maka siswa itu akan dialihkan ke sekolah lain. "Dari sekolah menyatakan siap menambah rombel baru," kata Sukreni, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/6).
Dia mengakui, Disdik menambah kuota tersebut atas seizin bupati. Menurutnya, kelebihan pelamar sekolah ini, salah satunya akibat banyak orangtua/siswa perantau terpaksa pulang kampung ke Klungkung, karena pandemi Covid-19. "Banyak yang sudah tidak kerja lagi di tempat perantauannya sehingga memutuskan tetap di rumah. Namun, tetap kami proritaskan siswa yang sudah terdata di zonasi awal," kata Sukreni.
Disebutkan, daya tampung SD dan SMP di Klungkung mencukupi jika dibanding dengan siswa yang lulus/tamat tahun ini. Untuk jenjang SD, dari 136 sekolah tersedia daya tampung sekitar 4.114 siswa. Sedangkan siswa yang tamat TK ke jenjang ke SD mencapai 3.000 siswa. Pada jenjang SMP, dari 22 sekolah tersedia daya tampung 3.264 siswa. Siswa yang tamat SD dan melanjutkan ke SMP mencapai 2.799 siswa. "Semua siswa sudah dapat sekolah," ujarnya.
Sesuai jadwal, PPDB untuk TK, pendaftaran dilakukan 21 - 22 Juni 2021, pengumuman diterima 24 Juni 2021, dan pendaftaran kembali 26 - 27 Juni 2021. Untuk SD, pendaftaran dilakukan 21 - 25 Juni 2021, pengumuman diterima 28 Juni 2021, pendaftaran kembali 29 - 30 Juni 2021. Untuk SMP, jadwal pendaftaran didasarkan pada jalur zonasi, afirmasi (siswa miskin) dan jalur perpindahan tugas orangtua, 21 - 25 Juni 2021. Pengumuman diterima 28 Juni 2021, pendaftaran kembali 29 - 30 Juni 2021.
Secara persentase, lanjut Sukreni, PPDB untuk jalur zonasi 80 persen, jalur afirmasi (keluarga kurang mampu) 15 persen, jalur perpindahan tugas orangtua atau wali 5 persen. Kuota jalur prestasi 5 persen khusus untuk sekolah yang menggelar kelas khusus olahraga.
Pantauan di SMPN 1 Semarapura, hingga Selasa (29/6), 308 siswa sudah mendaftar kembali secara online. Guna memperlancar komunikasi baik siswa dan orangtua siswa, sekolah akan memibuatkan group WhatAps. "Kami akan kelompokkan siswa dalam kelas sementara dulu, dan dibuatkan group WhatsApps. Kemudian kami gelar pertemuan secara virtual," ujar Kepala SMPN 1 Semarapura I Nyoman Karyawan. *wan
Komentar