Pelamar SMP Over Kapasitas
SMPN 2 Gerokgak Kelebihan 81 Orang Pelamar
Penyisiran data PPDB akan difinalkan Selasa malam sebelum diumumkan hari ini Rabu (30/6) di masing-masing satuan pendidikan.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, hingga Selasa (29/6) malam kemarin, masih berkutat membersihkan data pelamar pada sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP. Terutama untuk menemukan jumlah siswa yang belum diterima di sekolah yang dilamar karena jumlah pelamar melebihi kuota daya tampung sekolah. Over kapasitas tak hanya terjadi di sekolah wilayah perkotaan, namun juga SMPN 2 Gerokgak.
Kasus over kapasitas pelamar dengan daya tampung di SMPN 2 Gerokgak memang muncul setiap tahunnya. Tahun ini kelebihan pendaftar berjumlah 81 orang, dari kuota daya tampung sekolah hanya 352 orang siswa. Persoalan tersebut disampaikan Kepala SMPN 2 Gerokgak yang berada di wilayah Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng pada rapat koordinasi penentuan penetapan PPDB yang dilangsungkan Disdikpora Buleleng, Selasa (29/6) kemarin.
Menurut Kasek SMPN 2 Gerokgak Gede Sartono, jumlah terakhir pelamar yang masuk ke sistem berjumlah 433 orang. Sedangkan jika mengacu pada jumlah rombel maksimal sebanyak 11 dengan jumlah masing-masing 32 orang, daya tampung sekolah sebanyak 352 orang siswa. “Kalau kami lakukan perankingan pasti akan ribut, karena jarak tempuh anak-anak pelamar sama. Sedangkan kuota sudah mentok, kecuali diputuskna kelas gemuk dengan jumlah siswa 40 orang per rombel,” kata Sartono.
SMPN 2 Gerokgak menurutnya, selama ini disokong oleh 14 SD di tiga desa, yakni Desa Pemuteran, Desa Pejarakan dan Sumberkima di Kecamatan Gerokgak. Sedangkan penyokong siswa terbanyak berasal dari Desa Pejarakan dengan 5 SD yang dimiliki. “Seperti tahun ini saja yang dari Pejarakan itu 206 orang siswa, terbanyak dibandingkan dua desa lainnya. Karena memang zonasinya banyak dan pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Memang segera harus dicarikan solusi, karena setiap tahunnya kelebihan pendaftar terus meningkat,” imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika menjawab persoalan itu mengatakan untuk penanganan tahun ini, Disdikpora akan mencoba untuk mengalihkan pelamar di SMPN 2 Gerokgak yang berasal dari Desa Pemuteran, ke SMPN 4 Gerokgak yang berlokasi di Desa Penyabangan. Jika sebagian saja bisa didistribusikan ke SMPN 4 Gerokgak, maka SMPN 2 Gerokgak tidak terlalu kepenuhan namun tetap akan menerima kelas gemuk.
Sedangkan untuk solusi jangka panjang Disdikpora Buleleng akan mencoba mencarikan lahan pemerintah dan akan dimohonkan untuk membangun sekolah regular baru. “Kalau ada aset pemerintah coba akan kami mohonkan. Mudah-mudahan ada aset dan didukung pemerintah desa. Sehingga upaya mendekatkan akses pendidikan bisa segera terlaksana. Paling ideal dibangun di Desa Pejarakan, yang satu tahunnya menamatkan dua ratusan siswa SD,” kata Astika.
Sedangkan penyisiran data PPDB akan difinalkan Selasa malam sebelum diumumkan hari ini Rabu (30/6) di masing-masing satuan pendidikan. Meskipun nanti tetap ada kelebihan pelamar akan dimasukkan dalam cadangan. Masing-masing sekolah hanya membuka maksimal 11 rombel. Sekolah yang menerima pelamar melebihi kuota daya tampung sekolah setelah pengumuman hari ini akan diputuaskan kembali dengan melihat pertimbangan ruang pembelajaran yang tersedia, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), sehingga jika tak memaksakan menerima kelas gemuk, jika sarpras tidak memungkinkan. Calon siswa yang masuk dalam daftar cadangan akan dikembalikan lagi ke zonasi terdekat yang masih memungkinkan dari ketersediaan daya tampung sekolah. *k23
Kasus over kapasitas pelamar dengan daya tampung di SMPN 2 Gerokgak memang muncul setiap tahunnya. Tahun ini kelebihan pendaftar berjumlah 81 orang, dari kuota daya tampung sekolah hanya 352 orang siswa. Persoalan tersebut disampaikan Kepala SMPN 2 Gerokgak yang berada di wilayah Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng pada rapat koordinasi penentuan penetapan PPDB yang dilangsungkan Disdikpora Buleleng, Selasa (29/6) kemarin.
Menurut Kasek SMPN 2 Gerokgak Gede Sartono, jumlah terakhir pelamar yang masuk ke sistem berjumlah 433 orang. Sedangkan jika mengacu pada jumlah rombel maksimal sebanyak 11 dengan jumlah masing-masing 32 orang, daya tampung sekolah sebanyak 352 orang siswa. “Kalau kami lakukan perankingan pasti akan ribut, karena jarak tempuh anak-anak pelamar sama. Sedangkan kuota sudah mentok, kecuali diputuskna kelas gemuk dengan jumlah siswa 40 orang per rombel,” kata Sartono.
SMPN 2 Gerokgak menurutnya, selama ini disokong oleh 14 SD di tiga desa, yakni Desa Pemuteran, Desa Pejarakan dan Sumberkima di Kecamatan Gerokgak. Sedangkan penyokong siswa terbanyak berasal dari Desa Pejarakan dengan 5 SD yang dimiliki. “Seperti tahun ini saja yang dari Pejarakan itu 206 orang siswa, terbanyak dibandingkan dua desa lainnya. Karena memang zonasinya banyak dan pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Memang segera harus dicarikan solusi, karena setiap tahunnya kelebihan pendaftar terus meningkat,” imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika menjawab persoalan itu mengatakan untuk penanganan tahun ini, Disdikpora akan mencoba untuk mengalihkan pelamar di SMPN 2 Gerokgak yang berasal dari Desa Pemuteran, ke SMPN 4 Gerokgak yang berlokasi di Desa Penyabangan. Jika sebagian saja bisa didistribusikan ke SMPN 4 Gerokgak, maka SMPN 2 Gerokgak tidak terlalu kepenuhan namun tetap akan menerima kelas gemuk.
Sedangkan untuk solusi jangka panjang Disdikpora Buleleng akan mencoba mencarikan lahan pemerintah dan akan dimohonkan untuk membangun sekolah regular baru. “Kalau ada aset pemerintah coba akan kami mohonkan. Mudah-mudahan ada aset dan didukung pemerintah desa. Sehingga upaya mendekatkan akses pendidikan bisa segera terlaksana. Paling ideal dibangun di Desa Pejarakan, yang satu tahunnya menamatkan dua ratusan siswa SD,” kata Astika.
Sedangkan penyisiran data PPDB akan difinalkan Selasa malam sebelum diumumkan hari ini Rabu (30/6) di masing-masing satuan pendidikan. Meskipun nanti tetap ada kelebihan pelamar akan dimasukkan dalam cadangan. Masing-masing sekolah hanya membuka maksimal 11 rombel. Sekolah yang menerima pelamar melebihi kuota daya tampung sekolah setelah pengumuman hari ini akan diputuaskan kembali dengan melihat pertimbangan ruang pembelajaran yang tersedia, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), sehingga jika tak memaksakan menerima kelas gemuk, jika sarpras tidak memungkinkan. Calon siswa yang masuk dalam daftar cadangan akan dikembalikan lagi ke zonasi terdekat yang masih memungkinkan dari ketersediaan daya tampung sekolah. *k23
Komentar