nusabali

Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Ngaben Ngerit Massal di Desa Adat Bukian

  • www.nusabali.com-bupati-giri-prasta-hadiri-karya-ngaben-ngerit-massal-di-desa-adat-bukian

MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan dukungan terhadap karya Ngaben Ngerit lan Nyekah Masal yang dilaksanakan krama Desa Adat Bukian, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, bertepatan dengan Rahina Buda Paing Wuku Uye, Rabu (30/6).

Bupati Giri Prasta juga mengapresiasi semangat krama, meskipun masa pandemi tetap guyub melaksanakan yadnya sebagai sebuah tanggung jawab dan dharmaning leluhur dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

“Kami atas nama Pemkab Badung merasa bangga melihat gotong-royong krama Desa Adat Bukian, sehingga mampu melaksanakan upacara seperti ini, terlebih di tengah wabah Covid-19,” ujar Bupati Giri Prasta.

Turut hadir mendampingi Bupati Giri Prasta, yakni perwakilan Dinas Kebudayaan Badung AA Ngurah Widia Putra, Camat Petang I Wayan Darma, Perbekel Desa Pelaga I Made Ordin. Pada kesempatan tersebut, sebagai bentuk motivasi dan perhatian dari Pemkab Badung, Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp 125 juta dan secara pribadi sebesar Rp 30 juta.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengharapkan kepada krama yang memiliki sawa agar betul-betul mengikuti jalannya karya mulai dari awal hingga ngelinggihang ring pemerajan (rong tiga), serta didasari atas hati yang tulus iklas. Diharapkan pula pelaksanaan karya sesuai sastra agama Hindu serta yang terpenting guyub ring pasemetonan. Dalam pelaksanaan Karya Atiwa Tiwa, Atma Wedana lan Sarwa Prakerti ini, beberapa hal yang patut dipahami. Mulai dari Murwa Daksina dengan menggunakan sapi gading atau sapi selem batu, yang akan mengantarkan atma menuju surga.

“Selain itu dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut Catur Loka Pala. Meajar-ajar ke Utara di Pura Beratan, Barat ke Batu Kau, Selatan ke Uluwatu, dan Timur ke Goa Lawah. Yang terakhir dan utama adalah saat ngelinggihang disebut dewa pretista, bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep padu muka,” jelas Bupati Giri Prasta seraya berharap dudonan atau proses karya ini berjalan dengan lancar labda karya sida sidaning don.

Sementara Manggala Karya I Nyoman Rata, menyampaikan terima kasih atas kehadiran bupati serta undangan yang lain dalam karya Ngaben Ngerit lan Nyekah Massal ini. Dilaporkan, untuk upacara ngaben dan nyekah diikuti sebanyak 34 orang ngaben, yang nyekah 38 orang, ngelungah 6 orang dan yang ngelangkir sebanyak 18 orang/sawa. Biaya upacara bersumber dari pemilik sawa dengan cara urunan.

Adapun dudonan karya dimulai sejak 9 Juni 2021 ngaturan bakti ring Kahyangan Tiga, 13 Juni 2021 upacara Nyukat Karang, 14 Juni 2021 Ngaryanin Bale Sawa dan kelengkapan yang lain, 24 Juni 2021 nunas tirta, 28 Juni 2021 melaspas kajang lan megulung, 30 Juni 2021 nunas toya penembak. Kemudian pada 1 Juli 2021 Ngaben, nganyut sawa, lan ngangkid sawa, ngelantur ngelemek, ngangget don bingin, ngajum lan ngekeb, puncak karya pada 2 Juli 2021. Sedangkan 3 Juli 2021 dilanjutkan nyegara gunung dan melinggih di merajan soang-soang. *ind

Komentar