Dua Rumah Lansia Terbakar Bersamaan
Letak rumah terpaut sekitar 10 meter dari Pura Bangun Saksi Besakih. Saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak ada di tempat.
AMLAPURA, NusaBali
Dua rumah milik lansia, I Nengah Sedeng, 63, dan I Nengah Pasi, 70, di Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, terbakar bersamaan pada Rabu (28/12) sekitar pukul 15.15 Wita.
Kebakaran pertama kali diketahui pecalang Desa Pakraman Besakih I Gede Paruna, saat berjaga-jaga sehubungan ada pujawali di Pura Bangun Sakti Besakih. Lokasi kebakaran memang dekat dengan Pura Bangun Sakti.
Gede Paruna kemudian memberitahukan kepada petugas Polsek Rendang, kemudian petugas Polsek Rendang melaporkan ke Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran serta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem.
Petugas pemadam kebakaran dipimpin Kadishub dan Pemadam Kebakaran I Wayan Sutapa mengerahkan empat mobil pemadam kebakaran, dibantu petugas BPBD dikoordinasikan Kepala Pelaksana Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Ternyata sebelum mobil pemadam kebakaran tiba di TKP api telah padam, atas bantuan warga yang dikoordinasikan Camat Rendang I Wayan Mastra dan Perbekel Besakih I Wayan Benya.
Meski demikian petugas pemadam kebakaran tetap memberikan pertolongan dengan melakukan pendinginan agar percikan api tidak meluas, apalagi lokasinya terpaut sekitar 10 meter dari Pura Bangun Saksi Besakih.
Korban I Nengah Sedeng dan I Nengah Pasi saat kejadian tidak ada di tempat. Setelah api yang menghanguskan rumahnya padam, dua orang kakek tersebut baru datang dari tempat kerabatnya.
Keduanya menerangkan, sebenarnya pagi hari salah satu keluarganya mabanten menggunakan dupa menyala, tetapi dupa telah dilepas. Besar dugaan, kebakaran disebabkan korsleting listrik. Sebab, listrik yang mengalirkan ke pompa air sering korslet.
Bangunan dengan ukuran masing-masing 10 x 8 meter, berisi dua dapur, dua kamar mandi, juga terbakar dua sertifikat tanah, televisi 29 inch, dan uang tunai Rp 10 juta milik Nengah Sedeng.
Petugas Polsek Rendang dipimpin Kapolsek Kompol I Nengah Berata masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut. * k16
Kebakaran pertama kali diketahui pecalang Desa Pakraman Besakih I Gede Paruna, saat berjaga-jaga sehubungan ada pujawali di Pura Bangun Sakti Besakih. Lokasi kebakaran memang dekat dengan Pura Bangun Sakti.
Gede Paruna kemudian memberitahukan kepada petugas Polsek Rendang, kemudian petugas Polsek Rendang melaporkan ke Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran serta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem.
Petugas pemadam kebakaran dipimpin Kadishub dan Pemadam Kebakaran I Wayan Sutapa mengerahkan empat mobil pemadam kebakaran, dibantu petugas BPBD dikoordinasikan Kepala Pelaksana Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Ternyata sebelum mobil pemadam kebakaran tiba di TKP api telah padam, atas bantuan warga yang dikoordinasikan Camat Rendang I Wayan Mastra dan Perbekel Besakih I Wayan Benya.
Meski demikian petugas pemadam kebakaran tetap memberikan pertolongan dengan melakukan pendinginan agar percikan api tidak meluas, apalagi lokasinya terpaut sekitar 10 meter dari Pura Bangun Saksi Besakih.
Korban I Nengah Sedeng dan I Nengah Pasi saat kejadian tidak ada di tempat. Setelah api yang menghanguskan rumahnya padam, dua orang kakek tersebut baru datang dari tempat kerabatnya.
Keduanya menerangkan, sebenarnya pagi hari salah satu keluarganya mabanten menggunakan dupa menyala, tetapi dupa telah dilepas. Besar dugaan, kebakaran disebabkan korsleting listrik. Sebab, listrik yang mengalirkan ke pompa air sering korslet.
Bangunan dengan ukuran masing-masing 10 x 8 meter, berisi dua dapur, dua kamar mandi, juga terbakar dua sertifikat tanah, televisi 29 inch, dan uang tunai Rp 10 juta milik Nengah Sedeng.
Petugas Polsek Rendang dipimpin Kapolsek Kompol I Nengah Berata masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut. * k16
Komentar