Anggaran Terbatas, Layanan Vaksinasi Rabies Terbatas
GIANYAR, NusaBali
Tim vaksinasi anjing dari Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar kini mulai memvaksin anjing di desa penyangga atau desa tetangga yang dinyatakan desa positif rabies.
Namun vaksinasi belum bisa tuntas dengan cepat, karena jumlah tim vaksin berkurang akibat keterbatasan anggaran. Hal itu dijelaskan Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar Made Santiarka, saat dihubungi Jumat (2/7). Dikatakan, vaksinasi anjing tidak bisa tuntas dengan cepat karena keterbatasan tenaga vaksin. Untuk vaksinasi di desa yang dinyatakan positif rabies sudah tuntas dan beralih ke desa tetangga "Kini kami vaksinasi mulai menyasar desa tetangga, namun pergerakannya melambat," jelas dia. Made Santiarka mengatakan fokus vaksinasi saat ini pada desa tetangga Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud dan Desa Kelusa, Kecamatan Payangan. "Tetangga dari dua desa itu kami fokuskan, plus Desa Temesi, Kecamatan Gianyar yang ada TPA. Disana ada anjing liar bertambah," paparnya.
Saat ini tahun 2021, jumlah tim vaksin hanya 4 tim, sedangkan sebelumnua ada 20 tim yang tenaganya berasal dari non PNS. "Jumlah tim sebelumnya 20 tim, sekarang hanya 4 tim, sehingga pergerakan melambat. Namun vaksinasi diarahkan ke desa yang prioritas atau desa yang positif rabies dan selanjutnya menyasar desa tetangga," paparnya. Untuk 1 tim valsin diisi 1 tenaga dari Distannak dan 3 tenaga dari Puskeswan. Di Gianyar sendiri terdapar 3 Puskeswan, untuk Puskeswan I, mewilayahi Payangan dan Ubud, Puskeswan II mewilayahi Tampaksiring dan Tegalalang, Puskeswan III mewilayahi Sukawati dan Blahbatuh, sedangkan Kecamatan Gianyar sendiri ditangani Dinas Pertanian dan Peternakan.
Kabid Keswan juga mengimbau agar masyarakat tidak memungut anjing liar di jalanan untuk dipelihara, mengingat anjing tersebut tidak jelas asal usulnya dan apakah anjing itu sudah vaksinasi. Dikatakannya, pernah ada wisatawan yang memungut anjing liar di jalan raya, dan kemudian menggigit pemilik. "Setelah diperiksakan, ternyata positif rabies. Jadi kami terus imbau jangan pungut anjing liar jalanan, karena tidak tahu riwayatnya," harapnya.
Disisi lain, Made Santiarka menduga ada oknum yang sengaja membuang anjjng yang positif rabies di jalanan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, mengingat upaya kesehatan hewan terus berupaya agar Bali bebas rabies, namun ada oknum yang sengaja berbuat jahat. "Ada oknum bermobil yang membuang anjing sekitar jam 2 dinihari, hanya saja plat kendaraan tidak terlihat. Anjing itu sudah dieksekusi karena positif rabies," ujarnya. *nvi
1
Komentar