SMPN 1 Singaraja Terapkan SKS Full
SINGARAJA, NusaBali
SMPN 1 Singaraja, tahun ini akan menyelenggarakan pembelajaran Sistem Kredit Semester (SKS) penuh.
Seluruh siswa SMPN 1 Singaraja akan menjalani proses pembelajaran SKS sesuai dengan kemampuan intelektualnya. Penerapan pembelajaran SKS merupakan salah satu bentuk merdeka belajar bagi siswanya.
Pembelajaran SKS sudah diterapkan di SMPN 1 Singaraja sejak tahun 2018 lalu saat ditunjuk pusat sebagai sekolah pilot project penerapan pembelajaran SKS. Angkata pertama penerapan pembelajaran SKS pun telah diluluskan tahun ini, sehingga tahun ajaran 2021-2022 ini seluruh siswa mengikuti pembelajaran SKS.
Kepala SMPN 1 Singaraja Putu Karnadhi Minggu (4/7) kemarin menerangkan penerapan SKS pada peserta didik memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengikuti jam pembelajaran sesuai dengan kemampuan intelektualnya. Tak hanya dibuka kelas percepatan dua tahun, tetapi juga diberikan kesempatan bagi siswa mengambil kelas 4 tahun.
“Pembelajaran SKS ini siswa bebas memilih lama belajar sesuai dengan kemapuannya. Ada kelas percepatan dengan 60 SKS dalam satu semesternya mereka ambil, ada juga yang kelas 4 tahun, mereka bukan anak bodoh, IQ mereka ada di rata-rata, hanya kurang perhatian orangtua menjadi kurang mampu,” jelas Karnadhi.
Dalam pembelajaran SKS, pada kelas percepatan lama pembelajaran tatap muka hanya 30 menit, sedangkan dikelas normal satu jam pelajaran 40 menit. Sedangkan sistem pembelajarannya menggunakan setengah sistem e-learning berbasis Kurikulum 2013. Sistem pembelajaran ini menurutnya dapat memberikan wadah yang tepat untuk anak-anak.
Anak-anak yang memiliki kemampuan IQ tinggi tergabung dalam kelas percepatan tidak akan merasa bosan dan tak perlu menunggu teman-temannya yang memiliki IQ lebih rendah. “Tingkat IQ akan menunjukkan daya serap dan cara belajar mereka. Kalau kelas regular dulu kadang anak yang pintar akan merasa bosan dan menunggu teman mereka yang IQ rata-rata. Begitu juga yang IQ rata-rata akan keteteran mengejar IQ tinggi. Kalau sekarang sudah dikelompokkan melalui SKS ini mereka lebih nyaman belajar sesuai ritme belajar mereka masing-masing,” imbuh dia.
Meskipun demikian, sekolah disebut Karnadhi memfasilitasi klinik belajar, klinik piskolog dan coaching bagi siswa yang mengalami hambatan belajar. Terutama yang mengambil kelas 4 tahun. Mereka akan dibantu untuk meningkatkan prestasi belajar dan dimotivasi, sehingga tiga tahun berjalan program SKS meskipun ada yang memilih kelas 4 tahun di awal, hasilnya mereka dapat menyelesaikan seluruh SKS dalam waktu 3 tahun.
Sementara itu tahun ajaran 2021-2022 SMPN 1 Singaraja membuka kuota PPDB sebanyak 352 orang. Sebanyak 30 persennya diambil untuk jalur prestasi, 5 persen jalur afirmasi, perpindahan orang tua 5 persen dan 60 persen sisanya zonasi. *k23
Komentar