Jumlah Penduduk Miskin di Karangasem ’Meroket’
Kepala Diskop UKM Nengah Mindra berdalih programnya meminimalkan koperasi bangkrut.
AMLAPURA, NusaBali
Jumlah penduduk miskin di Karangasem terus meningkat. Padahal Pemkab Karangasem telah 100 persen menuntaskan program pengentasan kemiskinan di tahun 2016. Wakil Bupati Karangasem I Wayan Arta Dipa mengaku penasaran karena program pengentasan kemiskinan tak berpengaruh untuk menurunkan jumlah kemiskinan. Sebaliknya, jumlah penduduk miskin ‘meroket’ lagi.
Pada tahun 2016, Pemkab Karangasem melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) fokus jalankan program pengentasan kemiskinan. Semua program telah dijalankan 100 persen. “Buat apa program telah tuntas 100 persen, kenyataannya tidak ada dampak menurunkan penduduk miskin, justru mengalami kenaikan,” sesal Wabup Arta Dipa di Amlapura, Kamis (29/12).
Sejak empat tahun lalu, jumlah penduduk miskin di Karangasem terus meningkat. Pada tahun 2012 penduduk miskin mencapai 5,63 persen, tahun 2013 naik menjadi 6,88 persen, tahun 2014 meroket menjadi 7,30 persen, dan tahun 2015 kenaikannya menjadi 7,44 persen. Penduduk miskin di Karangasem pada tahun 2014 mencapai 29.730 jiwa dan tahun 2015 naik menjadi 30.330 jiwa. “Padahal kedua lembaga itu (Diskop UKM dan Disperindag) membina ekonomi kerakyatan yang menyentuh langsung masyarakat bawah,” kata Wabup Arta Dipa.
Semestinya ekonomi kerakyatan dikembangkan, seperti pasar desa, pasar tradisional, koperasi yang anggotanya masyarakat bawah, BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) bersinergi dengan program Gerbangsadu, sehingga kemiskinan berkurang. Sementara Kadis Koperasi dan UKM I Nengah Mindra mengakui program yang dikoordinasikan telah tercapai 100 persen. Disinggung pengaruhnya untuk menurunkan angka kemiskinan, Mindra berdalih meminimalkan koperasi bangkrut. “Menurunkan angka kemiskinan melalui banyak program, tidak hanya melalui koperasi saja,” dalihnya.
Sedangkan Kepala Disperindag Karangasem I Gusti Ngurah Suarta mengatakan, program ekonomi kerakyatan memperbaiki infrastruktur pasar desa sangat berpengaruh meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Dari sisi menurunkan angka kemiskinan memang belum kelihatan, setidaknya warga masyarakat mulai meningkat taraf hidupnya, secara perlahan optimis kemiskinan terkikis,” kata Gusti Suarta. * k16
Pada tahun 2016, Pemkab Karangasem melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) fokus jalankan program pengentasan kemiskinan. Semua program telah dijalankan 100 persen. “Buat apa program telah tuntas 100 persen, kenyataannya tidak ada dampak menurunkan penduduk miskin, justru mengalami kenaikan,” sesal Wabup Arta Dipa di Amlapura, Kamis (29/12).
Sejak empat tahun lalu, jumlah penduduk miskin di Karangasem terus meningkat. Pada tahun 2012 penduduk miskin mencapai 5,63 persen, tahun 2013 naik menjadi 6,88 persen, tahun 2014 meroket menjadi 7,30 persen, dan tahun 2015 kenaikannya menjadi 7,44 persen. Penduduk miskin di Karangasem pada tahun 2014 mencapai 29.730 jiwa dan tahun 2015 naik menjadi 30.330 jiwa. “Padahal kedua lembaga itu (Diskop UKM dan Disperindag) membina ekonomi kerakyatan yang menyentuh langsung masyarakat bawah,” kata Wabup Arta Dipa.
Semestinya ekonomi kerakyatan dikembangkan, seperti pasar desa, pasar tradisional, koperasi yang anggotanya masyarakat bawah, BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) bersinergi dengan program Gerbangsadu, sehingga kemiskinan berkurang. Sementara Kadis Koperasi dan UKM I Nengah Mindra mengakui program yang dikoordinasikan telah tercapai 100 persen. Disinggung pengaruhnya untuk menurunkan angka kemiskinan, Mindra berdalih meminimalkan koperasi bangkrut. “Menurunkan angka kemiskinan melalui banyak program, tidak hanya melalui koperasi saja,” dalihnya.
Sedangkan Kepala Disperindag Karangasem I Gusti Ngurah Suarta mengatakan, program ekonomi kerakyatan memperbaiki infrastruktur pasar desa sangat berpengaruh meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Dari sisi menurunkan angka kemiskinan memang belum kelihatan, setidaknya warga masyarakat mulai meningkat taraf hidupnya, secara perlahan optimis kemiskinan terkikis,” kata Gusti Suarta. * k16
Komentar