Puluhan DTW di Buleleng Ditutup Selama PPKM Darurat
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan destinasi Daerah Tujuan Wisata (DTW) di wilayah Kabupaten Buleleng ditutup untuk aktivitas pariwisata.
Penutupan ini menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali dari tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang, untuk menekan laju penularan Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng, Ni Made Rousmini mengungkapkan, sudah ada 24 lokasi DTW yang ditutup. Beberapa DTW yang ditutup itu di antaranya Pantai Penimbangan, Pantai Lovina, Air Terjun Gitgit, Eks Pelabuhan Buleleng, Taman Nasional Bali Barat, Taman Laut Menjangan, hingga Pemandian Air Panas Banjar.
Kata Rousmini, jumlah ini akan terus bertambah. Sebab masih ada pengelola yang telah menutup usaha DTW namun tidak melaporkan pentupan itu kepada Dispar. Rousmini menyebutkan, karena hal ini sifatnya instruksi pemerintah pusat yang dijabarkan pemerintah daerah, maka mau tidak mau harus diikuti, walaupun akan memicu dampak ekonomi.
Sejauh ini, menurut Rousmini, di sejumlah DTW memang sudah ada yang mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE). Namun demikian hal itu tidak menjadi pembenar agar DTW tetap buka seperti biasa. "Karena ini sifatnya instruksi, kami meneruskan kepada pelaku pariwsata untuk menutup DTW untuk sementara," jelas Rousmini.
Rousmini menyampaikan, sebelumnya pihak Dispar telah menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengenai pemberlakuan PPKM Darurat, dengan melayangkan surat kepada pengelola DTW di Buleleng. Selain itu, sejumlah pelaku pariwisata di Buleleng ada yang lebih awal mengikuti instruksi pemerintah pusat dengan menutup DTW.
"Kami memberikan surat tentang penutupan DTW pada masa PPKM Darurat. Kami juga menerima laporan penutupan dengan bukti foto-foto penutupan di DTW itu. Mungkin sudah banyak pengelola wisata yang menutup namun tidak melapor kepada kami," kata Rousmini.
Selama penutupan ini pihak Dispar menerjunkan petugas Tourist Information Service (TIS) di setiap DTW yang ada untuk melakukan pemantauan lapangan. Selain itu, mereka juga ditugaskan untuk menginformasikan jika ada wisatawan yang masih nekat tetap berkunjung ke DTW. "Kami harapkan instruksi penutupan ini benar-benar diikuti," tandas Rousmini. *mz
Komentar