Kopi Bajay, Ide Kreatif untuk Ngajak Ngopi Warga Klungkung
SEMARAPURA, NusaBali.com - Tak mau kalah dengan ide kreatif pelaku usaha kota-kota besar, I Nyoman Usada Pradnyana mengembangkan usaha ‘Kopi Bajay’ di Klungkung.
Sesuai namanya, usaha yang dilakoni memanfaatkan properti kendaraan roda tiga, Bajay. Sehari-hari Kopi Bajay ini biasa terlihat di Jalan Gajah Mada, Semarapura Tengah, Kabupaten Klungkung, tepatnya di depan Poeri Garden.
Daftar minuman yang ditawarkan Kopi Bajay ada beragam kopi. Mulai kopi tubruk Rp 8.000 hingga coffee latte dengan banderol Rp 15.000. Selain itu minuman non kopi juga disediakan, semisal colat, leci squash, rosella tea dengan harga Rp 10.00 hingga Rp 13.000.
Pemilihan Bajay sendiri dimaksudkan memberi keunikan dan menimbulkan kesan berbeda. “Keberadaan Bajay itu sendiri di Bali mungkin masih jarang yang menggunakan, selain itu juga bertujuan membangun konsep unik, dan lucu sebagai daya tarik kepada konsumen,” terang Pradnyana yang akrab disapa Kupit, Rabu (7/7/2021).
Sebelumnya Kupit memang menjalankan usaha dengan cara berkeliling. Namun karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, 3-20 Juli 2021, dia memutuskan tidak berkeliling. Tapi ke depannya Kupit masih ingin berkeliling ke tempat yang ramai dikunjungi, kawasan pantai hingga berkontribusi pada event-event pernikahan.
Konsep awal yang dijalankan Kupit adalah Kopi Keliling sehingga dikenal dengan nama Kedai Kopling. “Kedai Kopling berdiri pada bulan Juli 2019, muncul ide untuk membuat sebuah usaha karena ingin mempunyai tempat nongkrong sendiri,” ujarnya.
Dari konsep awalnya yang berkeliling, akhirnya Kedai Kopling dibuat menetap karena sudah mendapat tempat yang bagus dan ramai pelanggan. Ditambah lagi adanya pembatasan mobilitas di masa pandemi. Bahkan di awal pandemi, Maret hingga September 2020, Kedai Kopling sempat tutup dan kembali aktif pada Oktober 2020 hingga sekarang.
“Jadi Kopi Bajay adalah pelampiasan dari konsep awal Kedai Kopling yang sekarang nggak bisa keliling, jadi kami modifikasi sesimpel mungkin agar bisa membawa perlengkapan berjualan dan bisa gampang keliling” ungkap Kupit.
Kupit pun berharap agar pandemi segera usai agar dirinya dapat memaksimalkan jam operasional berjualan. “Motivasi untuk para pemuda Bali pada umumnya dan pemuda Klungkung khususnya, kiat agar dapat bertahan di situasi seperti ini adalah selalu mencoba berinovasi yang unik, serta memiliki semangat yang tinggi dan rasa optimis yang tinggi juga,” pesan Kupit. *rma
Daftar minuman yang ditawarkan Kopi Bajay ada beragam kopi. Mulai kopi tubruk Rp 8.000 hingga coffee latte dengan banderol Rp 15.000. Selain itu minuman non kopi juga disediakan, semisal colat, leci squash, rosella tea dengan harga Rp 10.00 hingga Rp 13.000.
Pemilihan Bajay sendiri dimaksudkan memberi keunikan dan menimbulkan kesan berbeda. “Keberadaan Bajay itu sendiri di Bali mungkin masih jarang yang menggunakan, selain itu juga bertujuan membangun konsep unik, dan lucu sebagai daya tarik kepada konsumen,” terang Pradnyana yang akrab disapa Kupit, Rabu (7/7/2021).
Sebelumnya Kupit memang menjalankan usaha dengan cara berkeliling. Namun karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, 3-20 Juli 2021, dia memutuskan tidak berkeliling. Tapi ke depannya Kupit masih ingin berkeliling ke tempat yang ramai dikunjungi, kawasan pantai hingga berkontribusi pada event-event pernikahan.
Konsep awal yang dijalankan Kupit adalah Kopi Keliling sehingga dikenal dengan nama Kedai Kopling. “Kedai Kopling berdiri pada bulan Juli 2019, muncul ide untuk membuat sebuah usaha karena ingin mempunyai tempat nongkrong sendiri,” ujarnya.
Dari konsep awalnya yang berkeliling, akhirnya Kedai Kopling dibuat menetap karena sudah mendapat tempat yang bagus dan ramai pelanggan. Ditambah lagi adanya pembatasan mobilitas di masa pandemi. Bahkan di awal pandemi, Maret hingga September 2020, Kedai Kopling sempat tutup dan kembali aktif pada Oktober 2020 hingga sekarang.
“Jadi Kopi Bajay adalah pelampiasan dari konsep awal Kedai Kopling yang sekarang nggak bisa keliling, jadi kami modifikasi sesimpel mungkin agar bisa membawa perlengkapan berjualan dan bisa gampang keliling” ungkap Kupit.
Kupit pun berharap agar pandemi segera usai agar dirinya dapat memaksimalkan jam operasional berjualan. “Motivasi untuk para pemuda Bali pada umumnya dan pemuda Klungkung khususnya, kiat agar dapat bertahan di situasi seperti ini adalah selalu mencoba berinovasi yang unik, serta memiliki semangat yang tinggi dan rasa optimis yang tinggi juga,” pesan Kupit. *rma
Komentar