Warung Masjid Jami Sediakan 110 Porsi Nasi Gratis Setiap Hari
SINGARAJA, NusaBali
Rantang berisi berbagai macam lauk lengkap dengan nasinya berjejer di atas meja lapak Warung Masjid Jami’ (MJ) Singaraja.
Berbagai macam menu itu disiapkan oleh pengurus masjid yang bisa didapat secara gratis oleh umat Muslim dan masyarakat umum. Sedekah berupa makanan ini sudah berlangsung setahun lebih sejak awal masa pandemi tahun 2020 lalu.
Humas Masjid Jami’ Singaraja Muhammad Agil ditemui pada Rabu (7/7) siang menjelaskan program makanan gratis yang disiapkan warung MJ itu dipelopori oleh salah satu umat setempat yakni Rio Junianto. Penyediaan makanan gratis itu juga mengacu pada salah satu hadist Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa sedekah yang terbaik adalah memberi makan kepada umat. “Dengan hadist tersebut kami mencoba mewujudkannya dengan berbagi kepada sesama. Penyediaan makanan gratis ini dilakukan setiap hari dengan rata-rata 100-110 porsi,” ucap Agil.
Seluruh anggaran dan biaya yang diperlukan untuk menyiapkan makanan gratis ini diambil dari kotak amal khusus. Seluruh makanan disiapkan oleh umat sekitar Masjid Jami’ Singaraja secara bergotong royong dan sukarela. “Kalau tidak bisa menyumbangkan uang, mereka ada yang bantu memasakkan nasi dan lauk pauknya, menyumbangkan tenaga juga. Jadi saling membangun minat sedekah,” imbuh Agil.
Seluruh makanan gratis yang disiapkan pengurus masjid mengambil jam makan siang sekitar pukul 12.00 Wita. Agil menyebut selain untuk sedekah dan membantu sesama meringankan ekonomi masa pandemi, terutama umat yang ngekos, yang bekerja merantau di Singaraja, juga dimaksudkan untuk menarik umat bershalat dhuhur.
“Biasanya kalau shalat siang hari jarang ada yang datang ke masjid, melalui program ini kami selipkan visi untuk umat shalat di masjid selain tujuan untuk sedekah berbagi bersama,” kata Agil.
Menu yang disiapkan setiap harinya merupakan menu rumahan yang tetap menjaga kandungan nutrisi dari karbohidrat, protein, dan juga sayur mayur.
Pengurus masjid dalam kegiatan sedekah ini juga melibatkan anak-anak sekitar masjid. Mereka diberikan tugas dan tanggung jawab melayani mengambilkan makanan umat yang ingin makan siang di masjid. Sehingga penanaman karakter bersedekah dan kerjasama diberikan sejak dini, untuk anak-anak sekitar masjid. “Kami juga bersyukur, sedekah makanan ini masih bisa bertahan sampai saat ini. Sudah setahun lebih, terlebih pada masa pandemi ini kita masih bisa bertahan dengan membantu sesama, membangun hubungan sesama manusia yang lebih baik,” tutur Agil. *k23
Komentar