Silpa APBD 2020 Kota Denpasar Capai Rp 312,80 M
DENPASAR, NusaBali
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) APBD 2020 Kota Denpasar jumlahnya cukup fantastis, yakni mencapai Rp 312,80 miliar.
Silpa tersebut muncul setelah adanya perhitungan beberapa kegiatan Pemkot Denpasar yang tidak bisa jalan sesuai target karena Pandemi Covid-19 dan beberapa merupakan efisiensi dari belanja pegawai.
Hal itu diungkapkan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat diwawancarai, Rabu (7/7). Menurutnya, Silpa yang tercatat memang sebesar Rp 312,80 miliar. Akan tetapi Silpa yang sebenarnya hanya berkisar Rp 200 miliar lebih, karena sekitar Rp 100 miliar sudah dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan penting khususnya penanganan Covid-19.
Menurut Jaya Negara, Silpa tersebut berasal dari banyak pekerjaan Pemkot Denpasar yang tidak bisa jalan. Selain itu, pendapatan dari hotel yang selama 4 bulan di tahun 2020 masih bisa berjalan dan efisiensi belanja pegawai untuk cadangan penanganan Covid-19.
"Kenapa Silpa besar, karena banyak pekerjaan yang gak bisa jalan. Ditambah dari hotel-hotel dan restaurant yang waktu itu kan 4 bulan masih bisa jalan, dan ada beberapa efisiensi dilakukan dari kepegawaian. Sebenarnya Silpa sebesar Rp 200 miliar karena Rp 100 miliar sudah dimanfaatkan," ungkapnya.
Sementara, dalam rincian pendapatan daerah di tahun 2020 yang direncanakan mencapai Rp 1,94 triliun lebih, tercapai sebesar Rp 1,96 triliun lebih. Belanja daerah direncanakan sebesar Rp 2,18 triliun lebih realisasinya Rp 1,88 triliun lebih. "Dengan total tersebut kami di pemerintah berupaya melakukan penghematan sebesar Rp 80 miliar lebih," imbuhnya Jaya Negara.
Penghematan juga terjadi pada belanja tidak langsung khususnya pada pos belanja pegawai yang direncanakan sebesar Rp 819,56 miliar lebih dengan realisasi sebesar Rp 747,92 miliar lebih. Sedangkan anggaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan TPG Guru terserap seluruhnya. Selain belanja pegawai, komponen belanja tidak langsung seperti belanja hibah yang terealisasi sebesar Rp 94,69 miliar lebih dari yang dianggarkan sebesar Rp 117,92 miliar lebih atau hanya terealisasi sebesar 80,30 persen. Sehingga, penerimaan pembiayaan terealisasi sebesar Rp 237,42 miliar lebih dari yang dianggarkan sebesar Rp 237,42 miliar lebih sehingga mencapai 100 persen.
Penerimaan pembiayaan ini terdiri dari penerimaan Silpa sebesar Rp 237,42 miliar lebih. Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan yang dipergunakan untuk penyertaan modal pemerintah daerah sebesar Rp 4,12 miliar lebih dan terealisasi 100 persen. Sehingga diperoleh Silpa tahun anggaran 2020 sebesar Rp 312,80 miliar lebih. *mis
1
Komentar