Mantap, Pengayah Pengabenan Massal Desa Ketewel Dapat Bantuan Vitamin dan APD
GIANYAR, NusaBali.com - Pelaksanaan pitra yadnya pengabenan massal di 11 banjar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar pada 31 Agustus 2021 sudah dimulai dari sekarang dengan ngayah (gotong royong).
Sebagai wujud perhatian dan antisipasi penularan Covid-19, Pemerintah Desa Ketewel membagikan vitamin dan alat pelindung diri (APD) berupa masker dan slop tangan untuk didistribusikan di 11 banjar. “Bantuan ini untuk menjaga imunitas warga di masa PPKM Darurat dan menjaga kesehatan bersama,” ujar I Putu Gede Widya Kusuma Negara,Perbekel Desa Ketewel, Jumat (9/7).
Adapun 11 banjar yang menerima bantuan tersebut yakni, Banjar Gumicik, Banjar Puseh, Banjar Tengah, Banjar Pamesan, Banjar Pasekan, Banjar Kacagan, Banjar Keden, Banjar Kucupin, Banjar Kubur, Banjar Manyar, Banjar Pabean. Ke 11 banjar tersebut melaksanakan persiapan sarana upacara pengabenan, yang mengharuskan beberapa warga datang ke masing-masing banjar untuk melakukan ngayah.
“Karena ini menyangkut adat, dan terkait dengan leluhur kami, atas kesepakatan bersama tetap wajib menjalankan pitra yadnya ini. Tentunya demi mewujudkan kondisi Desa Ketewel yang aman, dan ke depannya agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kusuma Negara sembari menyatakan akan menerapkan prokes ketat dan pembatasan jumlah orang dalam kegiatan ngayah.
Kusuma Negara pun selalu mengingatkan dan mengimbau warga desa agar selalu menerapkan prokes di masa pandemi. Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal, untuk menjaga imunitas tubuh dan melindungi diri dari hal yang tidak diinginkan. “Yang terpenting adalah warga Desa Ketewel dalam keadaan sehat dan aman,” tegasnya.
Kusuma Negara pun mengingatkan agar warga Desa Ketewel tidak hanya mengandalkan bantuan yang diberikan. Inisiatif diri sendiri untuk menjaga satu sama lain juga wajib dilakukan, mengingat masih dalam masa pandemi dan PPKM Darurat.
“Bantuan tersebut sejatinya untuk merangsang warga desa agar menumbuhkan inisiatif diri sendiri, dan saling melindungi satu sama lain pada saat ngayah,” tambahnya.
Pandemi diakui Kusuma Negara memberikan dampak ke segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah kegiatan upacara adat, dalam hal ini ngaben massal. “Semoga pandemi segera berakhir, agar kegiatan upacara adat seperti ini dapat dilaksanakan normal kembali,” tutupnya. *rma
1
Komentar