RSUD Giri Emas Kembali Disiapkan Jadi RS Penanganan Covid-19
SINGARAJA, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng kembali memetakan kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19, di tengah lonjakan kasus yang terjadi sepekan terakhir.
Penambahan bed sudah direncanakan di sejumlah rumah sakit (RS) pemerintah dan swasta yang ada di Buleleng. RSUD Giri Emas yang berlokasi di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, salah satu RS milik Pemkab Buleleng juga akan dikembalikan menjadi RS khusus penanganan Covid-19.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, Jumat (9/7), mengatakan saat ini dari 3 RS pemerintah dan 6 RS swasta di Buleleng menyediakan 200 bed khusus untuk pasien Covid-19. Dari bed yang tersedia saat ini terisi 124 pasien, sehingga bed occupancy rate (BOR) RS di Buleleng mencapai 62 persen.
“Saat ini RS Giri Emas sedang disiapkan menjadi ruang isolasi. RSUD Buleleng juga akan menambah 20 bed lagi. Sehingga dengan penambahan bed nanti BOR rumah sakit di Buleleng bisa di bawah 60 persen, dengan catatan kasus tidak melonjak dan yang bergejala sedang hingga berat tidak meningkat,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng.
Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini mengatakan penetapan RS Giri Emas kembali menjadi RS penanganan Covid-19 menurutnya tidak sulit, karena sudah berpengalaman pada awal pandemi 2020 lalu. Namun saat ini sedang dalam kelengkapan administrasi, agar pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan (nakes) bisa diklaim ke pusat. “Kalau dulu Giri Emas pada awal pandemi masih FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama). Sekarang sudah berstatus RSUD, sehingga harus ada penetapan sebagai rumah sakit penanganan Covid, sehingga perawatan Covid-19 bisa diklaim,” imbuh Suyasa.
Dari 200 bed khusus pasien Covid-19 yang ada di Buleleng, 67 bed di antaranya tersedia di RSUD Buleleng, 51 bed di RSU Karya Dharma Husada, 26 bed di RSU Kerta Usada, 20 bed di RS Balimed Buleleng, 12 bed di RSUD Giri Emas, 8 bed masing-maisng di RSUD Tangguwisia, RSU Santhi Graha, dan 4 bed masing-masing di RSU Parama Sidhi dan RSAD Buleleng.
Sementara itu, Dirut RSUD Giri Emas dr Gede Nuada mengaku siap jika rumah sakit yang dipimpinnya kembali menangani pasien Covid-19. Jika melihat pengalaman tahun lalu, kapasitas bed isolasi berjumlah 32 bed. “Kami sebenarnya sudah dari awal menerima pasien Covid-19, saya kira secara psikologis nakes kami siap semuanya. Apalagi dalam masa pandemi begini,” jelas Nuada.
Namun perlu sejumlah perbaikan yang harus dilakukan dalam persiapan menjadi rumah sakit penanganan Covid-19. Seperti penambahan tenaga non medis seperti sopir, cleaning service, dan laundry. *k23
Komentar