Sekretaris DPD II Golkar Tabanan Puji Bupati Eka Wiryastuti
Sekretaris DPD II Golkar Tabanan, I Nyoman Suarsedana memuji kebijakan Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti dalam menentukan 910 pejabat eselon II A hingga IV A di lingkungan Pemkab Tabanan.
Terkait Mutasi tanpa Tekanan Politik
TABANAN, NusaBali
Bupati Eka Wiryastuti dipuji karena mampu bebas dari tekanan politik dalam menentukan pejabat. Itu mencerminkan Bupati mulai peka dan mulai mendengar opini publik dalam penempatan jabatan sesuai kompetensinya.
Menurut Suarsedana, Bupati Eka Wiryastuti semakin tegas dan berani menggariskan otoritasnya. “Jika kekuasaan selalu direcoki dengan kepentingan politik maka pemerintahan tidak akan professional,” komentar Suarsedana yang menjabat Wakil Ketua DPRD Tabanan periode 2009-2014 ini, Jumat (30/12). Politisi muda asal Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga ini menegaskan statetmen Bupati Eka Wiryastuti mulai keluar dari tekanan-tekanan politik.
Ditegaskan, jika bupati masih terkukung dan terjebak kepentingan maupun tekanan politik maka melemahkan profesionalisme dan menjauhkan cita-cita Tabanan Serasi (Sehat, Sejahtera, dan Berprestasi). “Sikap bupati luar biasa. Mendasar sekali bahwa bupati menghargai kepentingan rakyat dalam menentukan pejabat,” tegas Suarsedana. Terkait pejabat yang dilantik klingang-klingeng (bingung) tak tahu tempat tugas, baginya bersifat teknis. Ia meyakini akan terselesaikan seperti rancangan Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan, I Nyoman ‘Komet’ Arnawa, menilai mutasi 910 pejabat Eselon II A hingga Eselon IV A di pengujung tahun 2016 berlangsung kacau. Salah satu indikasinya, pejabat dilantik dan diambil sumpahnya, tanpa tahu lebih dulu ditugaskan sebagai apa? Komet Arnawa pun tuding statemen Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, yang klaim mutasi kali ini bebas dari tekanan politik, sebagai pernyataan kekanak-kanakan. Statemen tersebut mencerminkan Bupati Eka Wiryastuti lupa kawitan, yakni dua kali naik sebagai kepala daerah karena tugas partai.
Komet Arnawa menegaskan, mutasi pejabat kali ini terbilang kacau, karena banyak yang melapor kepada dirinya selaku Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan atas informasi yang tersumbat. Dia mencontohkan para pejabat yang akan dilantik dan diambil sumpah jabatannya di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Rabu (28/12). Mereka diundang untuk dilantik, namun tanpa ada pemberitahuan akan menduduki jabatan apa?
“Ini membuat para pejabat di Tabanan bingung. Mereka mengucapkan sumpah jabatan penuh kebingungan,” papar Komet Arnawa di Tabanan, Kamis (29/12). Dia menambahkan, selesai acara pelantikan, para pejabat masih juga klingang klingeng (bingung), karena SK penempatan atau tugas baru akan dididapatkan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tabanan, Rabu siang setelah pukul 12.00 Wita. Menurut Komet Arnawa, pihaknya juga dapat laporan ada pejabat tidak mendapat surat, tapi sorenya seusai pelantikan, malah ditelepon dan dikabari untuk menjabat posisi tertentu. “Saya sedih melihat kekacauan ini,” tandas politisi PDIP asal Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Tabanan ini.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti menanggapi santai tudingan Ketua Fraksi PDIP terkait mutasi pejabat yang dituding kacau. “Ini sifatnya silent (rahasia),” jawab Bupati Eka Wiryastuti. * k21
TABANAN, NusaBali
Bupati Eka Wiryastuti dipuji karena mampu bebas dari tekanan politik dalam menentukan pejabat. Itu mencerminkan Bupati mulai peka dan mulai mendengar opini publik dalam penempatan jabatan sesuai kompetensinya.
Menurut Suarsedana, Bupati Eka Wiryastuti semakin tegas dan berani menggariskan otoritasnya. “Jika kekuasaan selalu direcoki dengan kepentingan politik maka pemerintahan tidak akan professional,” komentar Suarsedana yang menjabat Wakil Ketua DPRD Tabanan periode 2009-2014 ini, Jumat (30/12). Politisi muda asal Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga ini menegaskan statetmen Bupati Eka Wiryastuti mulai keluar dari tekanan-tekanan politik.
Ditegaskan, jika bupati masih terkukung dan terjebak kepentingan maupun tekanan politik maka melemahkan profesionalisme dan menjauhkan cita-cita Tabanan Serasi (Sehat, Sejahtera, dan Berprestasi). “Sikap bupati luar biasa. Mendasar sekali bahwa bupati menghargai kepentingan rakyat dalam menentukan pejabat,” tegas Suarsedana. Terkait pejabat yang dilantik klingang-klingeng (bingung) tak tahu tempat tugas, baginya bersifat teknis. Ia meyakini akan terselesaikan seperti rancangan Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan, I Nyoman ‘Komet’ Arnawa, menilai mutasi 910 pejabat Eselon II A hingga Eselon IV A di pengujung tahun 2016 berlangsung kacau. Salah satu indikasinya, pejabat dilantik dan diambil sumpahnya, tanpa tahu lebih dulu ditugaskan sebagai apa? Komet Arnawa pun tuding statemen Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, yang klaim mutasi kali ini bebas dari tekanan politik, sebagai pernyataan kekanak-kanakan. Statemen tersebut mencerminkan Bupati Eka Wiryastuti lupa kawitan, yakni dua kali naik sebagai kepala daerah karena tugas partai.
Komet Arnawa menegaskan, mutasi pejabat kali ini terbilang kacau, karena banyak yang melapor kepada dirinya selaku Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan atas informasi yang tersumbat. Dia mencontohkan para pejabat yang akan dilantik dan diambil sumpah jabatannya di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Rabu (28/12). Mereka diundang untuk dilantik, namun tanpa ada pemberitahuan akan menduduki jabatan apa?
“Ini membuat para pejabat di Tabanan bingung. Mereka mengucapkan sumpah jabatan penuh kebingungan,” papar Komet Arnawa di Tabanan, Kamis (29/12). Dia menambahkan, selesai acara pelantikan, para pejabat masih juga klingang klingeng (bingung), karena SK penempatan atau tugas baru akan dididapatkan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tabanan, Rabu siang setelah pukul 12.00 Wita. Menurut Komet Arnawa, pihaknya juga dapat laporan ada pejabat tidak mendapat surat, tapi sorenya seusai pelantikan, malah ditelepon dan dikabari untuk menjabat posisi tertentu. “Saya sedih melihat kekacauan ini,” tandas politisi PDIP asal Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Tabanan ini.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti menanggapi santai tudingan Ketua Fraksi PDIP terkait mutasi pejabat yang dituding kacau. “Ini sifatnya silent (rahasia),” jawab Bupati Eka Wiryastuti. * k21
1
Komentar