Lalin Jalan Tol Anjlok 70 Persen
Imbas PPKM Darurat
JAKARTA, NusaBali
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol (ATI) Kris Ade Sudiyono mengatakan lalu lintas harian jalan tol di ruas aglomerasi atau dalam kota anjlok 40 persen-70 persen.
Hal ini dampak dari penerapan PPKM darurat yang dimulai sejak 3 Juli 2021. "Dampak PPKM darurat bervariasi untuk setiap ruas jalan tol. Untuk ruas-ruas aglomerasi seperti di dalam kota penurunannya sampai 40 persen dan bahkan di ruas tertentu mencapai 70 persen," ungkap Kris seperti dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (11/7).
Sementara, penurunan lalu lintas jalan tol di Trans Jawa dan antar kota lebih terbatas, yakni 20 persen-30 persen. Meski turun, tapi Kris menyatakan pembangunan konstruksi jalan tol tetap berlanjut.
"Komitmen ATI adalah tetap untuk terus berkontribusi pada penyediaan infrastruktur publik berkelanjutan khususnya di sektor jalan tol," terang Kris.
Ia mengatakan pengusaha jalan tol tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Namun, ia menyadari penurunan lalu lintas di jalan tol berdampak pada kinerja keuangan perusahaan. Hal ini memaksa pengusaha untuk lebih kreatif agar proses bisnis dapat berjalan lebih efisien ke depannya.
"Dukungan dari pemerintah berupa stimulus mengatasi dampak pandemi covid-19 di bisnis jalan tol. Saat ini bukan hanya sekadar dibutuhkan kebijaksanaannya, tapi lebih ke aspek pelaksanaannya harus cepat di lapangan," ungkap Kris.
Beberapa stimulus yang dibutuhkan, antara lain penyelesaian dana talangan tanah, relaksasi pengembalian BLU tanah, insentif dispensasi dan pengurangan PBB, ketetapan waktu penyesuaian tarif untuk menghadapi inflasi.
"Tentu berbagai upaya praktis tersebut juga harus diimbangi stimulus lain yang memastikan iklim investasi dan kepastian usaha jalan tol, baik stimulus fiskal dan moneter," pungkas Kris. *
1
Komentar