Bali United Masuki Tahun Prestasi 2017
Ancaman degradasi menjadi acuan. Para pemain dan setiap komponen dalam tim Bali United harus menyadari hal ini. Tidak ada kata lain, harus kerja keras, sungguh-sungguh, dan penuh komitmen.
MANGUPURA,NusaBali
Meski diberitakan akan menangani Timnas PSSI, pelatih kepala Bali United Indra Sjafri tetap memikirkan persiapan skuat Serdadu Tridatu untuk komptisi 2017. Bahkan Indra mentargetkan membawa pasukannya menembus di posisi tiga atau dua besar.
Sekali lagi, pelatih asal Padang itu pun menegaskan, bahwa Bali United bertekad berprestasi pada kompetisi musim 2017. Maka itu, Bali United terus bergeliat dalam perekrutan pemain. Indra pun juga terus mencoba mendatangkan beberapa pemain berkualitas menambah kekuatan tim.
"Mudah-mudahan di tahun ketiga ini seperti yang kami janjikan yaitu tahun prestasi. Kalau tahun ini kami ada di papan tengah, tahun depan kami harus sudah ada di papan atas atau bisa berprestasi maksimal di posisi tiga atau dua besar," ujar mantan pelatih timnas U-19 itu.
Pada musim 2016, Bali United memang hanya menempati peringkat ke-12 klasemen akhir ISC A. Mereka hanya mengoleksi 40 poin dari 34 laga. Namun Indra Sjafri mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh pemain yang masih dipertahankannya. Bahwa musim 2017 nanti tidak akan main-main melakoninya.
Ancaman degradasi menjadi acuan. Menurut Indra, setiap komponen dalam tim Bali United harus kerja keras, sungguh-sungguh dan penuh komitmen. Indra tidak ingin para pemain dan seluruh komponen pendukung melakoninya seperti musim 2016 yang gagal masuk 10 besar.
Menurut Indra, ia didukung manajemen Bali United yang juga cukup serius menatap laga 2017. Terbukti, Indra Sjafri merombak komposisi pemain asing yang hanya meninggalkan satu nama, Ahn Byung Keon, dari empat pemain asing yang dimiliki.
Selain itu, beberapa pemain senior pun dieliminasi untuk mendapat komposisi tim terbaik di musim depan. Indra pun mengingatkan anak asuhnya agar meminimalisasi kesalahan jika ingin tetap berada di daftar pemain yang diturunkan pada kompetisi musim 2017. “Apalagi bos menginginkan bisa finis di posisi lima besar pada akhir kompetisi 2017 nanti,”kata Indra Sjafri.
Lebih jauh Indra Sjafri menuturkan momentum kecintaan dan komitmennya terhadap sepakbola di Bali. Ya, itu terjadi saat Bali United mengalahkan Persib. Kejadian itu menjadi pertandingan yang paling berkesan bagi Indra selama melatih Bali United.
Menurutnya, saat menjamu Persib Bandung dalam Indonesia Soccer Championship (ISC) A di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 18 September 2016, Bali United berhasil menang tipis 1-0, lewat gol yang dicetak Miftahul Hamdi pada menit ke-55.
“Saya mulai dari pemain PSP Padang sampai pelatih belum pernah menang lawan Persib. Itu kemenangan pertama saya atas Persib, itu yang membuat saya teringat terus, jadi sesuatu yang mengejutkan," kata Indra.
Ia menyebut terus teringat ketika suporter Bali United memintanya mundur. Dia pun berpesan kepada suporter Bali United. Menurutnya, harus menjadi suporter yang berbeda dari suporter-suporter lain. “Di sepakbola Indonesia tidak hanya pemain yang harus memperbaiki diri, tidak hanya pelatih yang harus memperbaiki diri, suporter juga harus memperbaiki diri ke depan," kata Indra Sjafri. dek
Meski diberitakan akan menangani Timnas PSSI, pelatih kepala Bali United Indra Sjafri tetap memikirkan persiapan skuat Serdadu Tridatu untuk komptisi 2017. Bahkan Indra mentargetkan membawa pasukannya menembus di posisi tiga atau dua besar.
Sekali lagi, pelatih asal Padang itu pun menegaskan, bahwa Bali United bertekad berprestasi pada kompetisi musim 2017. Maka itu, Bali United terus bergeliat dalam perekrutan pemain. Indra pun juga terus mencoba mendatangkan beberapa pemain berkualitas menambah kekuatan tim.
"Mudah-mudahan di tahun ketiga ini seperti yang kami janjikan yaitu tahun prestasi. Kalau tahun ini kami ada di papan tengah, tahun depan kami harus sudah ada di papan atas atau bisa berprestasi maksimal di posisi tiga atau dua besar," ujar mantan pelatih timnas U-19 itu.
Pada musim 2016, Bali United memang hanya menempati peringkat ke-12 klasemen akhir ISC A. Mereka hanya mengoleksi 40 poin dari 34 laga. Namun Indra Sjafri mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh pemain yang masih dipertahankannya. Bahwa musim 2017 nanti tidak akan main-main melakoninya.
Ancaman degradasi menjadi acuan. Menurut Indra, setiap komponen dalam tim Bali United harus kerja keras, sungguh-sungguh dan penuh komitmen. Indra tidak ingin para pemain dan seluruh komponen pendukung melakoninya seperti musim 2016 yang gagal masuk 10 besar.
Menurut Indra, ia didukung manajemen Bali United yang juga cukup serius menatap laga 2017. Terbukti, Indra Sjafri merombak komposisi pemain asing yang hanya meninggalkan satu nama, Ahn Byung Keon, dari empat pemain asing yang dimiliki.
Selain itu, beberapa pemain senior pun dieliminasi untuk mendapat komposisi tim terbaik di musim depan. Indra pun mengingatkan anak asuhnya agar meminimalisasi kesalahan jika ingin tetap berada di daftar pemain yang diturunkan pada kompetisi musim 2017. “Apalagi bos menginginkan bisa finis di posisi lima besar pada akhir kompetisi 2017 nanti,”kata Indra Sjafri.
Lebih jauh Indra Sjafri menuturkan momentum kecintaan dan komitmennya terhadap sepakbola di Bali. Ya, itu terjadi saat Bali United mengalahkan Persib. Kejadian itu menjadi pertandingan yang paling berkesan bagi Indra selama melatih Bali United.
Menurutnya, saat menjamu Persib Bandung dalam Indonesia Soccer Championship (ISC) A di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 18 September 2016, Bali United berhasil menang tipis 1-0, lewat gol yang dicetak Miftahul Hamdi pada menit ke-55.
“Saya mulai dari pemain PSP Padang sampai pelatih belum pernah menang lawan Persib. Itu kemenangan pertama saya atas Persib, itu yang membuat saya teringat terus, jadi sesuatu yang mengejutkan," kata Indra.
Ia menyebut terus teringat ketika suporter Bali United memintanya mundur. Dia pun berpesan kepada suporter Bali United. Menurutnya, harus menjadi suporter yang berbeda dari suporter-suporter lain. “Di sepakbola Indonesia tidak hanya pemain yang harus memperbaiki diri, tidak hanya pelatih yang harus memperbaiki diri, suporter juga harus memperbaiki diri ke depan," kata Indra Sjafri. dek
1
Komentar