Termasuk Non Esensial, Toko Perlengkapan Bayi di Denpasar Terpaksa Tutup
DENPASAR, NusaBali.com - Sejumlah toko perlengkapan bayi di sepanjang Jalan Gajah Mada Denpasar yang biasanya ramai dikunjungi pembeli mendadak sepi dalam dua hari terakhir ini.
Pasalnya mereka mendapat imbauan untuk menutup toko selama dilakukannya PPKM Darurat. “Hari Minggu (13/7/2021) siang kami didatangi oleh petugas, mereka meminta toko usaha non esensial, termasuk perlengkapan bayi, sementara ditutup selama PPKM Darurat,” ungkap Agus Tiaji, salah satu pemilik usaha perlengkapan bayi di Jalan Gajah Mada, Denpasar, Selasa (13/7/2021).
Meski mengaku mendukung kebijakan yang diambil pemerintah, melakukan penutupan usaha non esensial, ia mempertanyakan kriteria sektor usaha yang non esensial. Menurutnya tidak setiap calon ibu telah mempersiapkan perlengkapan calon bayinya dengan baik, sehingga ketika nanti sudah diperlukan mereka akan kesulitan mencari perlengkapan bayinya.
“Ya kalau yang melahirkan caesar (terencana), bagi yang melahirkan normal kan tidak tahu pasti kapan akan melahirkan. Begitu perlu mereka akan kesulitan mencari (perlengkapan bayi),” ujar Agus.
Ia menambahkan dengan ditutupnya toko-toko perlengkapan bayi, tidak hanya berimbas pada pendapatan pemilik usaha tapi juga ujung-ujungnya kepada para karyawan mereka. Agus mengatakan banyak di antara mereka, sepengetahuannya, digaji dengan sistem harian. Sehingga jika mereka diliburkan sementara, mereka pun tidak akan mendapatkan gaji.
Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Agus dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, selain mengikutinya. Mendengar banyak usaha yang ditutup sementara beralih ke layanan online, ia pun belum terpikir untuk ikut melakukannya juga. Sejauh ini, selain melayani pembelian secara retail, Agus juga melayani penjualan secara grosir kepada para reseller yang biasanya dilakukan melalui kontak telepon.
“Penjualan online belum dilakukan, itu perlu persiapan. Kalau sebelumnya reseller biasanya telepon langsung ke sini,” terang Agus yang kini sementara berjualan masker di depan tokonya.
Ia pun berharap PPKM Darurat tidak sampai diperpanjang. Menurutnya jika sampai PPKM Darurat diperpanjang, dan banyak usaha yang harus ditutup, pendapatan para pelaku usaha akan semakin terjun bebas.
“Untuk sementara saya harap masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, supaya tidak ada PPKM lagi. Karena ujung-ujungnya kita semua yang kena imbasnya,” kata Agus.
Sementara salah seorang pemilik usaha perlengkapan bayi lainnya di Jalan Gajah Mada, Denpasar, Sri Mulyanti, berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengurangi imbas penutupan usahanya. “Saya kasihan sama karyawan, mereka kebanyakan perantau, belum bayar kos, dan lainnya,” ujar Sri.
Ia pun berharap pandemi Covid-19 cepat berakhir, begitu juga PPKM Darurat. Sehingga ia bisa menjalankan usahanya seperti semula.
Kawasan Jalan Gajah Mada merupakan salah satu kawasan perniagaan di Kota Denpasar. Selain dikenal dengan Pasar Badung dan Pasar Kumbasarinya, kawasan Jalan Gajah Mada dikenal oleh masyarakat Denpasar sebagai pusat perlengkapan bayi yang murah meriah. Tidak hanya dari Kota Denpasar, banyak pula pembeli, umumnya calon ibu, datang dari luar Kota Denpasar untuk berburu berbagai perlengkapan bayi di sana. *adi
Komentar